Ngomongin Warna

beberapa teori disarikan dari berbagai sumber

Tunjukkan Merahmu….“, demikian salah satu tagline iklan sebuah rokok kretek. Memang ada apa dengan merah? Ya,…merah adalah salah satu warna. Merah bisa berarti keberanian, paling tidak ini yang saya masih ingat ketika zaman SD dulu. Pak Guru bilang (kebetulan guru yg dimaksud adalah Bapak saya sendiri, guru kelas 4 SD), merah artinya berani putih artinya suci, demikian kata Bapak saya waktu menjelaskan arti warna bendera Sang Saka Merah Putih. Bapak saya juga memaparkan eksperimen yg dilakukan Sir Isaac Newton dengan prisma percobaanya, cahaya dipantulkan pada prisma tersebut yang menghasilkan beragam wana indah : merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Untuk menghafal warna2 tersebut cukup dengan menyingkatnya dengan MEJIKUHIBINIU. Arggghhh…..sepertinya saya tidak akan lupa paparan bapak saya itu sampai kapanpun juga. Bapak saya kini sudah lama pensiun dari guru SD, beliau senang sekali kini anaknya menjadi dosen (walaupun ngajarnya cuma malem doang…..,hehehe…)

Saat ini, waktu saya menjelaskan arti sebuah warna di salah satu kelas AKOM BSI saya tiba-tiba teringat paparan Bapak saya along long time ago. Ya, warna ternyata memiliki makna teramat penting. Secara sosiologis ternyata makna warna akan berbeda di negara yang berbeda. Misal, warna kuning akan dimaknai sebagai kesedihan dan duka di suatu negara, tapi warna yang sama justru akan dimaknai sebagai warna ceria dan kemakmuran di negara yang lain.

Warna Menurut Para Ahli :

Thomas Young (ilmuwan Inggris tahun 1801), menyatakan manusia dapat melihat warna karena di dalam retina mata manusia terdapat tiga reseptor warna yang masing-masing peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Ia mengatakan bahwa warna-warna merah dan biru adalah warna primer cahaya. Ketika mata menangkap warna, maka informasi yang ditangkap mata tersebut dikirimkan ke otak, otak kemudian mengolahnya, sehingga manusia dapat menerima informasi tersebut sebagai sensasi warna.

Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.

Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi dua, yaitu warna additive dan subtractive. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum. Sedangkan Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen. Warna pokok additive adalah merah (Red), hijau (Green), biru (Blue). Lengkapnya bisa anda liat di Dasar-Dasar Seni Rupa & Desain” oleh Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto