Ektras Talen atau Talent
Extras ialah seorang aktor yang bermain menjadi latar baik di film, acara
televisi, atau drama panggung. Mereka muncul biasanya tanpa dialog. Pada film
kolosal extras talent akan sangat banyak sekali.
Di film perang akan ada
ratusan bahkan ribuan pemain sebagai extras. Di Hollywood, extras talent
digarap dengan sangat serius. Demikian juga dengan industri film India,
Bollywood. Lalu bagaimana eksistensi mereka di Indonesia?
K
|
riteria untuk extras talen ini tentu saja macam-macam karena
sangat tergantung dari film atau acara televisi itu sendiri. Baik di luar
negeri atau di Indonesia, extras talent biasanya “disediakan” oleh
agency untuk memenuhi kebutuhan dari production house atau
stasiun televisi. Agency yang baik biasanya mereka akan dengan cekatan
menyediakan extras sesuai dengan kriteria yang diinginkan kliennya. Namun
demikian kebanyakan agency di kita nampaknya belum terlalu serius menangani
ini, agak beda misalnya ketika PH atau televisi meminta talent utama dan supporting
talent atau peran pendukung.
foto: colttalent.com
Masih Dianggap Sepele
Tanpa diberi dialog dan hanya memerankan adegan kecil,
karenanya sebagian besar yang menjadi extras talent hanya akan menganggap
profesi ini sebagai batu loncatan atau malah sebagai pekerjaan sampingan.
Sekilas tak ada yang salah dengan dua hal ini, namun nyatanya hal inilah yang
menjadi salah satu problem kenapa profesi extras talent dianggap sebelah mata.
Padahal di industri film Hollywood sana bahkan banyak orang yang tak ingin
“naik pangkat” dari extras talent ke jenjang berikutnya misalnya menjadi supporting
atau main talent.
Ini juga untuk jabatan first line dan scond
line director, mereka tak menjadikan profesi asisten sutradara sebagai batu
loncatan untuk menjadi sutradara. Dan alasannya ialah mereka sadar bahwa
menjadi extras talent itu penting dan bukan pekerjaan batu loncatan apalagi
pekerjaan sampingan. Itulah yang membedakan negara dimana industri televisi dan
film yang sudah sangat maju dengan negara yang masih berkembang seperti
Indonesia.
foto: tempo.com
Talent Agency, Bagus vs Nakal
Tak seperti halnya aktor yang bisa “independen” tanpa harus
melalui agency, nyaris tak ada extras talent yang bisa main film langsung
dengan casting pada penyelia aktor. Karenanya extras talent biasanya ada pada
naungan rumah agency. Karenanya extras talent memerlukan agency, tepatnya
simbiosis mutualisme. Keduanya bisa berkerjasama saling menguntungkan.
foto: dienan silmy FTV “Ingatan yang Terkuak”
Namun carut marut penyelia pemain atau talent agency ini
nampaknya masih mennjadi rahasia umum di kalangan insane film dan televisi.
Kebanyakan talent agency tidak membuat kontrak dengan para extras talent, hanya
atas dasar kepercayaanlah mereka bekerjasama. Perbedaan prosentase honor extras
talent yang diambil talent agencypun berbeda-beda. Maka bisa jadi honor extras
talent di talent agency A akan berberda jauh dengan yang didapat dari talent
agency B. Tak hanya pada masalah honor, kejelasan skedul dimana extras talent
bermainpun menjadi masalah tersendiri. Extras talent biasanya hanya tahu hari
apa mereka bermain di sinetron atau film A tanpa tahu persis berapa scene
mereka berakting. Namun tak semua talent agency demikian karena beberapa sudah
melakukan fungsinya dengan rapi.
Masa Depan Extras Talent
Demikian extras talent sejatinya merupakan profesi yang bisa
dijadikan mata pencaharian serius. Industri televisi dan perfilman kita sudah
mulai bagus. Kabar baik ini semestinya diantisipasi oleh penyokong kebutuhan
industria ini, termasuk oleh talent agency dimana di dalamnya terdapat ratusan
bahkan ribuan extras talent. Saling percaya satu sama lain memang suatu
keharusan, namun agar menjadi rapi baiknya dibuat kesepakatan tertulis hak dan
kewajiban masing-masing pihak supaya kelak tak ada yang dirugikan.