Latest Updates

SitKom

Apa itu sitkom? Secara sederhana, sitkom adalah sebuah konsep tayangan drama yang mengedepankan unsur humor. Berasal dari istilah luar, sitcom (Situation Commedy) berupa sebuah drama yang menampilkan segenap kelucuan dan situasi humor dengan penggarapan yang sebagian besar menggunakan set bangunan interior studio sebagai lokasi syuting. Di masa kini penggarapannya mengguna­kan beberapa kamera (multicamera) untuk menampilkan segala bentuk angle humor dari beberapa posisi. Semua scene di set menjadi sebuah cerita lucu yang justru dibawakan dengan sangat serius oleh para pemainnya.
Komedi yang ditampilkan biasanya menggunakan sketsa-­sketsa antarbabak, dibawakan oleh pemain utama dan menampil kan seorang atau lebih bintang yang dijadikan guest star. Penonton di dalam studio akan merespons tayangan tersebut dengan tepuk tangan atau tertawa akibat akting lucu yang di­tampilkan para aktornya. Teknik penyiarannya bisa secara live show atau tapping (direkam).
Para penulis skenario tayangan jenis ini mulai meng­golongkan jenis-jenis sitkom menjadi 3 bagian yang disebut Dommestic Commedy (Komedi Keluarga), Action Commedy (Komedi Aksi) dan Dramatic Commedy(Drama Komedi).

Action Commedy
Jenis tayangan sitkom action Commedy (komedi aksi) menge­depankan unsur aksi di dalam menampilkan segenap kelucuan. MR. BEAN adalah sebuah contoh komedi aksi yang cukup sukses. Segala gerak-gerik dan aksi Rowan Atkinson (pemain utama MR. BEAN) ditujukan untuk menimbulkan tawa. Walaupun sering berisi adegan slapstick, tetapi kita disuguhi cara bercerita humor yang menarik dengan mengguna­kan pendekatan kejadian sehari-hari. MR. BEAN sebenarnya meniru gaya humor Charlie Chaplin yang meminimalkan dialog (nyaris tanpa dialog). Tingkah polah aktornya yang menjadi andalan kelucuan.
Inti dari skenario sitkom komedi aksi adalah aktivitas karakter yang sedang menyelesaikan masalah dengan cara yang salah, aneh dan tidak terduga. Ending dari skenario komedi ini sering dibuat menggantung, aneh atau tidak terduga sama sekali. Cerita mengalir dan kadang di luar logika, diusahakan untuk me­nimbulkan kesan surprise. Dapat pula berupa sindiran terhadap aktivitas manusia yang menampilkan ciri munafik, sok tahu, ber­lagak, sombong ataupun ciri-ciri negatif yang di parodikan. Karakter sangat aktif bergerak, sering tampil adegan saling mengejar atau malah saling memukul. Kejadian sial atau kecelakaan justru men­jadi terasa menarik yang di eksplorasi menjadi unsur humor. Setting lokasinya tidak terbatas, bisa di luar maupun di dalam studio. Namun cara penulisan skenarionya biasa meng­gunakan pendekatan cara pandang 1 karakter. Akibatnya, hampir di keseluruhan scene, karakter utama selalu hadir dan ditampil­kan untuk menghadapi kekonyolan yang beruntun.

Domestic Commedy
Domestic comedy (komedi keluarga) adalah bentuk tayangan sitkom paling banyak diproduksi di Amerika Serikat. Drama ini mengedepankan konsep produksi TV Play, ditata dalam sebuah set studio dan menggunakan aturan-aturan pertelevisian seperti durasi, teknik angle kamera, building set dan peta pergerakan karakter. Konsep ini tentu saja sangat membatasi ruang gerak sang aktor.
Salah satu teknik bercerita di dalam sitkom keluarga menggunakan rumus sederhana sebagai berikut:
a. Sebuah masalah terjadi, tokoh Ayah tidak mengetahui, tokoh anak berupaya menyembunyikan dan mencari jalan keluar­nya. Masalah semakin membesar dan menimbulkan ke­kacauan, yang kemudian membuat tokoh ayah terkejut. Tokoh anak berusaha mengupayakan sebuah penyelesaian, tokoh ayah membantu untuk menyelesaikan masalah itu dengan bijak.
b. Sebuah masalah terjadi, tokoh ayah dan ibu mengetahui, berusaha menyembunyikan masalah tersebut dari anaknya. Masalah semakin membesar, sang anak mengetahui hal yang berusaha ditutupi ayah dan ibunya. Sang anak menjadi marah dan membuat kekacauan. Tokoh ayah dengan bijak berusaha mendamaikan kembali anak dan keluarganya.
c. Sebuah masalah terjadi karena ada orang luar (teman jauh, keluarga lain) yang berkunjung ke dalam rumah (bergabung dengan keluarga) dan membuat keadaan menjadi tidak harmonis. Tokoh anak menjadi kesal dan berusaha mengusir­nya. Tokoh Ayah berusaha menahan emosi anaknya. Masalah semakin membesar karena tokoh 'orang luar' semakin tidak tahu diri dan membuat kekacauan. Puncaknya, sang Ayah berhasil menemukan jalan untuk mengatasi masalah.
d. Sebuah masalah terjadi karena ayah, ibu dan anak menge­tahui sebuah persoalan dan berusaha memecahkannya dengan bermacam-macam cara. Tokoh ayah digambarkan 'sok cerdas', tokoh anak digambarkan 'keras kepala' dan tokoh ibu mempunyai cara pandang 'wanita' yang kadang tidak dianggap sebagai sebuah penyelesaian masalah. Namun di tengah cerita, cara pandang 'wanita' tersebut dapat menyelesaikan masalah yang terjadi. Di akhir cerita ditampil­kan tokoh ayah yang sadar dan mengakui 'kepintaran' istrinya dengan cara yang bijak.
Modifikasi Domestic Commedy
Selain berbagai jenis tayangan domestic commedy yang me­nampilkan berbagai macam keluarga yang harmonis dan lengkap, banyak pula diproduksi serial keluarga yang menampilkan 'ketidaklengkapan anggota keluarga'. Modifikasi lain ditampilkan di serial sitkom Bajaj Bajuri yang dibuat oleh Aris Nugraha. Ditampilkan sebuah keluarga Bajuri, Oneng dan Emak, namun tidak dihadirkan karakter anak. Aris Nugraha membuat sebuah modifikasi cerita keluarga yang 'sebenarnya tidak hangat'. Kita melihat Bajuri yang selalu konflik dengan Emak dan susah berkomunikasi dengan Oneng Yang 'lamban dalam berpikir' dan terlal

Dramatic Commedy
Drama komedi adalah bentuk komedi yang dibuat di televisi dengan menggabungkan konsep drama dan sinetron. Drama komedi paling sering dibuat untuk layar lebar. Ex : Naga Bonar, Kejar Daku Kau Kutangkap. Teknik pembuatan drama komedi lebih sulit dibanding produk komedi lainnya. Idealnya, sebuah drama komedi memenuhi beberapa syarat:
a. Permainan akting antar aktor yang memikat dan realistic hingga membentuk harmonisasi cerita.
b. Keunikan sebuah aktivitas karakter, topik yang dibahas dan cara mengembangkan konflik  berdasarkan aktivitas sang karakter.
c. Kekuatan sebuah skenario membentuk drama dan komedi sebagai sebuah kesatuan konsep.
Drama komedi bukan sekedar komedi yang disisipkan dalam sebuah drama sinetron, melainkan sebuah cerita yang kuat yang otomatis membentuk unsur humor tanpa harus dibuat-buat dengan penambahan adegan slapstick dan tidak masuk akal. Tentu saja dialog yang tepat harus digunakan dengan teliti, men­campurkan humor ke dalam cerita drama itu tanpa menghancur­kan bangunan cerita secara keseluruhan.
u lugu

EDUTECH IS COMING

 Dipilihnya Nadiem Makarim oleh Presiden Jokowi sebagai Mendikbud periode 2019-2024 menandai dimulainya EduTech.
Istilah EduTech digunakan, karena memiliki kemiripan dengan FinTech.
Jika FinTech adalah perpaduan antara financial dan technology, maka EduTech adalah perpaduan antara education dan technology.
Seperti kita ketahui Inovasi teknologi finansial dimulai dari dunia perbankan dengan munculnya Core Banking System (CBS), aplikasi yang merupakan jantung dari system perbankan.
Fungsi core banking yang paling mendasar adalah melayani nasabah untuk kebutuhan funding, lending dan deposit uang.
Fungsi lain core banking adalah merekam semua transaksi yang terjadi dalam rekening nasabah baik itu berupa tabungan, loan, kpr, maupun transaksi pembayaran.
Akses ke CBS dapat dilakukan melalui banyak channel seperti Teller (Cabang), ATM, Internet Banking, Mobile Banking dan lainnya.

Bagaimana dengan EduTech ?
Seperti halnya dengan FinTech, bisa diprediksi bahwa EduTech akan merubah cara dan mekanisme pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Jika selama ini pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi lebih berfokus pada kepentingan dosen dan institusi Perguruan Tinggi, maka EduTech akan memungkinkan masyarakat luas untuk mengakses langsung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pengajaran yang selama ini dilakukan dalam ruang kelas yang tertutup, akan mudah diakses melalui proses pembelajaran via online. Mahasiswa dan dosen tidak perlu lagi datang ke kampus, karena proses pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Mirip taglline minuman bersoda, ya...
Penelitian yang dilakukan oleh para akademisi haruslah memberikan dampak langsung bagi masyarakat luas. Tidak bisa lagi sekedar penelitian berbasis kepustakaan belaka.
Namun hasil penelitian haruslah memberikan output dan outcome bagi masyarakat luas.
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), bukan lagi sekedar memenuhi kebutuhan pelaksanaan Tri Dharma saja.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pelaksaanaan PKM hanyalah sekedar seminar / pelatihan sesaat tanpa mempertimbangkan kelanjutannya / tanpa pendampingan (mentoring).

Jika saat ini ada institusi perbankan yang tidak menerapkan CBS, bisa dipastikan bahwa institusi perbankan tersebut tidak akan mendapatkan nasabah.
Demikian pula yang akan terjadi di Perguruan Tinggi.
Perguruan Tinggi yang tidak menerapkan EduTech dalam malaksanakan Tri Dharma nya, maka bisa dipastikan Perguran Tinggi tersebut akan ditinggalkan oleh para calon mahasiswanya.

Wahai para akademisi dan pemangku kepentingan Perguruan Tinggi, siapkah Anda...?

Proteksi agar Video Kita Tidak Dicuri?

Bagaimana jika video yang kita buat ternyata dimanfaatkan oleh orang lain tanpa sepengetahuan kita? Menyebalkan bukan? Hal itulah yang terjadi pada seorang kawan yang seorang pegiat video. Ia kaget sebab videonya digunakan oleh stasiun televisi untuk sebuah tayangan. Tidak hanya itu, yang lebih menyedihkan adalah video tersebut diakui sebagai milik si pencuri video tersebut dengan sebuah watermark.
Setelah komplain di sosial media, akhirnya Wapemred stasiun televisi yang mencuri video itu mau menemui kawan saya. Berikutnya entah kesepakatan apa yang terjadi. Ada pelajaran penting yang bisa dipetik dari kejadian ini. Ya inilah perihal copyright atau hak cipta video. Lantas bagaimana agar video kita aman dari sang pencuri?
Sebetulnya tidak ada hal yang bisa menjamin seratus persen sebuah karya audio visual aman dari si pencomot. Yang bisa dilakukan oleh kreator adalah bagaimana meminimalisir video tersebut jatuh ke tangan yang tidak berhak tadi.

Berikut merupakan beberapa cara untuk menjaga video kita setidaknya tidak serampangan digunakan tanpa izin si pemilik.
Saat kita membuat video tentu salah satu hal yang mesti kita pastikan adalah untuk siapa video itu dibuat. Apakah video itu dibuat untuk bisa tersebar ditonton banyak orang? Atau malah sebaliknya, jangan sampai video itu dilihat oleh publik. Kenapa hal ini penting? Sebab bagaimana kita menjaga video tersebut juga menjadi salah satu hal penting.

Watermark
Ini merupakan teknik paling mudah yakni video diberi gambar watermark. Tehnik visible watermark, video disisipi tanda berupa gambar atau tulisan berwarna putih dengan transparan. Dengan cara ini video secara jelas akan ketahuan milik siapa. Hanya ini tentu saja akan sedikit menganggu yang melihat video tersebut. Simple dan gratis, sebab tidak memerlukan software khusus. Kelemahannya, selain mengganggu watermark ini tidak bisa dihilangkan terutama jika watremark ditempatkan pada area yang sulit dicropping.
Namun ada juga jenis watermark yang invisible, ia tidak kelihatan secara kasat mata namun bisa menandai video tersebut dengan logo atau text. Hanya saja untuk menggunakan invisible watermark ini memerlukan software khusus. Salah satunya yakni Digimarc Guardian, ia bisa memproteksi video yang dimaksud. Dengan software ini video bisa “dikunci” sehingga hanya bisa dilihat dengan enkripsi melalui software tersebut.

Proteksi Plugins
Inilah proteksi video yang sesungguhnya. Bahkan dengan Digital Rights Management (DRM) misalnya, video bisa distetting sedemikian rupa untuk hanya ditonton pada periode waktu tertentu. Lantas untuk apa sebetulnya proteksi video seperti ini? Tentu untuk video yang kebutuhannya bagi kalangan terbatas. Misalnya video marketing tool perusahaan yang diperuntukan bagi kalangan karyawan saja.

Video Password
File video bisa dibuatkan passwordnya. Fasilitas password untuk memproteksi file video ini ada di platform pendukung hosting dan marketing. Jadi, individu atau group yang mendapat otoritas pada video tersebutlah yang bisa mengakses. Hal ini dilakukan baik pada satu video atau berupa play list yang memuat beberapa video.

Area Domain
Nah video yang ada pada web tertentu juga bisa diproteksi, bisa dikontrol apakah misalnya video tersebut bisa dishare atau diplay kembali. Ya dengan domain restriction ini cocok untuk website yang hendak memuat video dengan kontrol penuh.

Penjadwalan
Kadang ada video yang hendak kita pertontonkan dalam kurun waktu tertentu. Dengan scheduled delivery, maka video bisa diunggah kemudian diajdwalkan penayangannya dalam kurun waktu tertentu. Video yang dikirim bersamaan dengan kode akses dimana kode tersebut ada tenggat waktunya.

IP AddressHampir sama dengan domain, namun restriction IP Address ini memang dibuat untuk lingkungan tertentu misalnya perusahaan dan kampus. Jadi video hanya bisa diputar pada komputer dengan IP Address yang telah ditentukan. Video yang hanya bisa dibuka di IP Address tertentu ini biasanya merupakan video yang bersifat internal, misalnya untuk keperluan training.
Masih ada beberapa lagi bagaimana agar video bisa diproteksi sedemikian rupa yang intinya video tersebut hanya digunakan oleh orang yang kita inginkan saja.

Perihal Hak Cipta
Sedangkan kasus pencurian video seperti di awal artikel ini sebetulnya agak lain. Seorang teman memang sengaja mengunggah video tersebut melalui platform YouTube. Ia memang tidak memproteksi video tersebut karena memang sengaja untuk bisa ditonton publik.

Namun nyatanya ada yang memanfaatkan video tersebut untuk keperluan komersial. Dalam hal ini sebuah stasiun televisi mengambil video tersebut tanpa izin pada si pembuat. Bahkan tanpa malu ia mencantumkan watermark yang seolah video tersebut merupakan property si media pencuri tadi.
Tentu hal itu salah sebab artinya ia telah melanggar hak cipta, sesuatu hal yang sebetulnya sudah lama namun masih banyak tidak disadari oleh masyarakat kita. Kebiasaan mengambil dan menggunakan video orang lain tanpa izin masih saja menjadi kebiasaan. Dan celakanya hal itu dilakukan pula oleh stasiun televisi, tanpa malu mengambil video hasil karya kreator.

Perencanaan Set (FloorPlan, Elevation Plan, Studio Plan)

Perencanaan set diawali dari memahami kebutuhan naskah dan aspirasi dari sutradara. Perencanaan set sangat berkaitan dengan fasilitas, waktu dan biaya yang tersedia. Perencanaan diawali dari diskusi antar sutradara dan set designer dengan menggunakan sketsa, gambar berskala, tampak depan, perencanaan produksi set yang akan mendetailkan pekerja, biaya dan material yang diperlukan. Produksi yang lebih besar akan membutuhkan kolaborasi yang luas, seperti melibatkan spesialis yang akan memberi pertimbangan dari segi shot, pergerakan pemain penematan cahaya kostum dll sehingga kerjasama antar bagian menjadi sangat penting.

Berikut adalah gambar-gambar perencanaan set
1. Floor plan dikenal juga sebagai staging plan, ground plan, atau set plan. Floor plan adalah rencana dari tata panggung yang diawali dari menggambar garis outline set berskala yang dilengkapi dengan pintu, jendela, tangga, pastikan terdapat ruang untuk kamera, audio dan lighting, Millerson, Owen (2009:213).
Pandangan atas dari sebuah ruangan/set yang digambar  pada media 2 dimensi. Fungsi dari floor plan adalah memperlihatkan tata letak, perbandingan, pembagian Setting dan informasi ukuran dari panjang, lebar ruangan.
Kalau dalam arsitektur floorplan itu adalah gambar yang berbentuk skala, gambar-gambar ruang (ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, taman, dll). Trus apa bedanya dengan denah? Ya mirip banget, bahkan sebagian orang menyebut floorplan itu sebagai denah.

Floorplan sebuah acara dimaksudkan untuk membantu sutradara/pengarah acara televisi dalam “mengekseskusi” sebuah acara. Paling tidak, ada 3 macam floorplan : Floorplan Tata Artistik, Floorplan Tata Kamera,   Floorplan Tata Lighting.

Tapi, adakalanya ke tiga floorplan tersebut dibuat menjadi satu saja. Dengan satu floorplan, suttradara dan produser sudah bisa melihat tata artitistik, penempatan kamera, serta penempatan lightingnya. Tidak hanya acara televisi, untuk film sekalipun di Hollywood sana, floorplan sangatlah penting. Apalagi,sebagian besar produksi film di sana dilakukan di studio. Denah studio biasanya sudah punya skala yang sangat akurat.
Floorplan Tata Artistik merupakan sketsa rencana tata artitistik yang diimplementasikan dalam sebuah denah secara lengkap menyangkut elemen stage dan properti serta penempatannya berdasarkan skala yang sudah dibuat sebelumnya. Sedangkan floorplan tata kamera sama dengan floorplan tata artistik namun ada penempatan posisi kamera. Yang membuat penempatan posisi kamera tersebut adalah pengarah acara Program Director) yang bekerjasama dengan D.O.P (Director of Photography)


2. Elevation Plan
Pandangan yang digambar pada media 2 dimensi yang menunjukkan properti yang menempel di dinding dan memperlihatkan ketinggian set.

3. Studio Plan
Studio plan menggambarkan area studio berikut fasilitas seperti pintu keluar, fasilitas tenis, cyclorama, area servis, dan area penyimpanan. Studio plan ini akan memberikan gambaran di mana sebaiknya set diletakan. Jika set sudah diletakan di dalam studio plan maka akan menjadi gambar floor plan dalam studio yakni pandangan atas yang digambar pada media 2 dimensi yang memperlihatkan seluruh studio dan tata letak setting dalam studio. Gambar ini berfungsi untuk blocking peralatan bagi divisi videografi, tata suara, tata cahaya.

Associate Producer atau Assistant Producer, Dia Harus Bisa Apa?

AP di atas maskudnya singkatan dari Associate Producer, sebuah profesi dalam produksi program acara televisi dan film. Nah artikel ini hendak menjelaskan apa sih sebetulnya Associate Producer itu. Kemampuan apa saja yang mesti ia miliki sehingga perusahaan atau personal akan menggunakan jasa dari orang yang dimaksud.

Associate Producer kerap kali memiliki latar belakang yang berbeda, Vino G. Bastian misalnya ia menjadi Associate Producer untuk film Tabula Rasa, Vino sendiri dikenal sebagai aktor yang biasa di depan layar. Di televisi atau production house seorang Associate Producer biasanya ia pernah menjadi Production Assistant. Perihal Production Assistant sudah saya tulis sebelumnya. Namun demikian AP juga bisa berasal dari seorang yang sebelumnya tergabung di Tim Kreatif. Tapi yang jelas, dia biasanya merupakan orang yang pernah bekerja di bidang audio visual.
Associate Producer sebetulnya tidak hanya ada di dunia televisi dan film, sebab profesi ini juga ada di industri game, yakni Game Associate Producer (GAP). Tapi kali ini bahasan akan saya persempit pada Associate Producer yang bekerja di stasiun televisi dan rumah produksi.

Responsibility
Associate Producer, ia tidak bertanggungjawab kepada Producer. Nah karena itulah ini yang menjadikan perbedaan antara Assistant Producer dengan Associate Producer, walaupun di beberapa tempat dianggap sama. Bagi Associate Producer maka Produser merupakan rekan kerja, sebab itulah kemampuan Associate Producer sebetulnya hampir sama dengan Produser.
Namanya Andika Hutama, saat ini bertangungjawab untuk Pagi-Pagi Pasti Happy. Dika adalah Associate Producer di Trans TV. Acara stripping tiap pagi ini tidak memiliki Producer, Dika bercerita jika ia ditunjuk untuk menangani acara tersebut. Atasannya menilai jika ia mampu memimpin sebuah acara layaknya seorang produser. Dika bekerja dibantu oleh 4 orang Production Assistant dan 4 orang Kreatif. Dika bekerja sebagai Associate Producer tanpa producer. Ia bertanggung jawab langsung pada Executive Producer.

Kualifikasi
Lantas kemampuan apa saja yang mesti dimiliki seorang Associate Producer? Kualifikasi apa sehingga ia layak mendapatkan posisi tersebut. Apakah seorang Associate Producer bekerja seperti halnya Production Assistant yang bekerja siang malam nyaris tanpa jeda?
Di beberapa stasiun televisi jabatan Associate Producer disebut sebagai Perancang Acara Madya. Hal tersebut merujuk pada istilah produser yang disebut sebagai Perancang Acara. Perancang Acara merupakan padanan Bahasa Indonesia paling tepat untuk produser televisi. Nah untuk bisa menjadi Associate Producer maka ia mesti memiliki kualifikasi sebagai persyaratan bahwa seseorang itu layak atau tidak.
Komunikasi verbal dan tertulis merupakan kemampuan utama yang mesti dimiliki, karena seorang Perancang Acara Madya akan berhubungan dengan banyak orang dimana komunikasi verbal serta tertulis merupakan syarat mutlak. Komunikasi lisan dan tulisan kerap dilakukan oleh AP untuk berkoordinasi hingga lintas departeman.
Karena salah satu tugasnya berkoordinasi tadi maka kerja seorang AP mesti teroganisir serta mampu memperhatikan hal sangat detail. Kualifikasi lain yang mesti dimiliki seorang AP adalah ia mesti seorang yang pemikir dan analitis, mampu menangani tugas teknis serta paham betul kompenen visual.
Selain bekerja kolaborasi dengan tim, AP juga harus memiliki kemampuan bekerja secara mandiri serta pandai dalam mengambil inisiatif. Ia mesti mampu menentukan skala prioritas, mencapai tujuan, dan yang paling penting lagi bisa memenuhi tenggat waktu. 


Manajemen Waktu
Siapa yang mengatur waktu seorang Production Assistant dalam bekerja? Tidak ada. Ialah yang mesti pandai mengatur sendiri. PA tidak bekerja office hour, tidak pula ia bekerja 8 jam dalam satu hari. Seorang PA bisa bekerja lebih dari 12 jam. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Beberapa program televisi dibuat membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Satu-satunya yang membatasi adalah deadline atau tenggat waktu. Itulah yang menyebabkan seorang PA bisa bekerja seolah tidak mengenal waktu. Maka manajemen waktulah menjadi kuncinya. Bagaimana misalnya agar pekerjaan tidak menumpuk. Timeline dan working schedule mesti menjadi acuan seorang PA sehingga pekejaan bisa selesai tepat pada waktunya.

Silang sengkarut ini kerap terlihat di banyak stasiun televisi di Indonesia, sebab itulah misalnya ada produser yang posisinya ia raih dengan instan. Ia tidak pandai menulis serta kurang memahami konten, padahal konten itu sangat penting. Pun juga kebalikannya, produser tidak boleh konsen pada konten semata, sementara hal teknis tidak dikuasai.
Pada akhirnya tulisan ini hendak menyampaikan pesan, bahwa pahami segala sesuatu secara menyeluruh jangan parsial agar saat kita menjalani profesi tertentu tahu persis bahwa kita memang layak secara kualifikasi hingga bisa menjalankan responsibility dengan baik pula.






Feature dan Dokumenter


Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadinya lebih awet.

Menjadi seorang penulis feature harus memiliki ketajaman dalam memandang dan menghayati suatu peristiwa. Serta mampu menonjolkan suatu hal yang meski umum namun belum terungkap seutuhnya yaitu sisi humanisme.

Penulisan feature itu lebih santai dan fleksibel. Selain itu, feature lebih bersifat subyektif (tersirat opini atau sudut pandang penulis) sehingga opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan nara sumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.

Sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. A feature is a story about facts, not about fiction (feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi). Sedangkan karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.

Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertainment) sebuah surat kabar.
Ada berapa jenis feature-kah yang selama ini dikenal dalam dunia jurnalistik?
Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature:

1. Feature minat insani (human interest feature)
2. Feature sejarah (hystorical feature)
3. Feature biografi (biografical feature)
4. Feature perjalanan (travelogue feature)
5. Feature yang mengajarkan keahlian (how-to-do feature)
6. Feature ilmiah (scientific feature)

Berikut ini penjelasan singkat mengenai beberapa jenis feature.

Feature human interest (human interest feature)
ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.

Feature sidebar
ialah feature yang memberitakan bagian-bagian lain dari sebuah peristiwa besar yang di dalamnya mengandung unsur human interest. Seperti, nasib para pengungsi yang kehilangan rumah ketika banjir bandang menimpa mereka.

Feature biografi (biografical feature).
Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. Itu sebabnya, kamu bisa menuliskan tentang profil para pemimpin Islam di masa lalu, misalnya. Atau kamu juga bisa cerita tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan angka nol. Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi atau seorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi (Contoh tayangannya : Program Silet, dll).

Feature profil (profile features)
menceritakan tentang sisi hidup publik figur, organisasi, dan komunitas masyarakat, misalnya berita tentang proses hidup seorang pengusaha sukses yang berawal dari gelandangan, cerita sukses sebuah LSM dalam membangun masyarakat pedalaman, atau cerita ngiris komunitas masyarakat tertentu. Profile feature tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga cerita kegagalan seseorang. Tujuannya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain.

Feature perjalanan (travelogue feature).
Misalnya menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Atau kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektifitas menonjol, karena biasanya penulisannya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “Aku”, “Saya”, atau “Kami” (sudut pandang ‘Point Of View’ orang pertama) (Contoh tayangannya : Program Menantang batas, Koper & Ransel, dll).Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang-point of view-orang pertama). Ambil contoh tentang perjalanan menunaikan ibadah haji. Perjalanan ke tanah suci itu bisa kamu tuangkan dalam sebuah tulisan bergaya feature yang menarik. Itu sebabnya, disarankan untuk membawa buku catatan kecil untuk menuliskan semua peristiwa yang dialami sebagai bahan penulisan.

Feature “dibalik layar” (explanatory features)
menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi dibalik suatu peristiwa. Misalnya, cerita/berita tentang fakta-fakta yang menyebabkan buruh mogok kerja.

Feature sejarah (hystorical feature)
yaitu feature tentang peristiwa masa lalu, namun masih menarik diberitakan masa kini, seperti berita tentang peran Soeharto pada penumpasan PKI yang sering diberitakan media massa menjelang beliau wafat. Tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan, dengan memunculkan “tafsir baru” sehingga tetap terasa aktual untuk masa kini. (Contoh tayangannya : Program Silet, Program Khusus, dll).Misalnya juga peristiwa Keruntuhan Khilafah Islamiyah, sejarah tentang Istana al-Hamra dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa lalu. Sejarah tentang kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama kali Islam masuk ke Indonesia dan sebagainya. Banyak kok sejarah yang bisa kita tulis dengan jenis feature ini.

Feature musiman (seasonal features)
bercerita tentang peristiwa unik dan menarik yang terjadi secara rutin, baik setiap tahun, setiap momen, atau setiap musim. Misalnya, cerita riuh-gembira orang-orang kampung ketika lebaran (hari raya Idul fitri) tiba, dsb.

Feature tren (trend features)
ialah feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas tertentu atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu tertentu. Misalnya gaya hidup remaja desa ketika HP masuk ke kampung-kampung.

Feature petunjuk praktis (tips)
disebut juga how-to-do feature, ialah feature yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas dilakukan. Yaitu mengajar keahlian, how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, dan sebagainya (contoh tayangan : Program Sisi Lain, Good Morning, dll). Atau tentang bagaimana caranya merawat mobil agar irit bensing, memasak, merangkai bunga, membangun rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan tinggi, cara mengendarai bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua (he..he..he..) dan sebagainya.

Feature ilmiah (scientific feature)
ialah feature mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai oleh kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang dikemukakan, menggunakan data dan informasi yang memadai. Feature ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimuat di majalah teknik, komputer, pertanian, kesehatan, kedokteran, dll. Bahkan surat kabar pun sekarang memberi rubrik Science Feature.

terus gimana sih cara nulis feature yang baik? nah, ini dia penjelasannya.
Sebetulnya hampir sama dengan teknik menulis artikel lainnya, hanya saja dalam menulis feature kita dituntut untuk lebih ‘menyentuh’ dan memberikan nuansa lain dari sekadar sebuah berita. Itu sebabnya, feature bisa berfungsi sebagai penjelasan atau tambahan untuk berita yang sudah disiarkan sebelumnya, memberi latar belakang suatu peristiwa, menyentuh perasaan dan mengharukan, menghidangkan informasi dengan menghibur, juga bisa mengungkap sesuatu yang belum tersiar sebagai berita.

Yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan feature ini, adalah lead yang menarik. Nah, lead dalam feature inilah yang sepertinya penting, meski bukan pokok memang. Bahkan jangan lupa, selain lead, kita juga harus membuat tubuh dan endingnya dari tulisan tersebut. Sangat boleh jadi ‘ending’ sebuah feature sama pentingnya dengan lead. Jadi rasa-rasanya harus bisa menarik dan menggoda pembaca. Misalnya memberikan kesimpulan atau mungkin ada ‘celetukan’ atau sindiran yang menggoda pembaca. Di sinilah editor biasanya paling pusing untuk memotong tulisan jenis feature, nggak gampang lho. Sama sulitnya dengan ‘mengobrak-abrik’ naskah cerpen. Kenapa? Karena semua bagian dalam feature itu penting. Itu saja.

Nah, harus diakui bahwa yang terpenting dalam pembuatan tulisan berjenis feature ini adalah lead. Kekuatannya ada di sana. Lead ibarat pembuka jalan. Jadi upayakan benar-benar menarik dan mengundang rasa penasaran pembaca untuk terus membaca. Sebab, gagal dalam menuliskan lead pembaca bisa ogah meneruskan membaca. Gagal berarti kehilangan daya pikat. Itu sebabnya, penulis feature harus pintar betul menggunakan kalimatnya. Bahasa rapi, terjaga, bagus dan kelihaian dalam cara memancing itu haruslah jitu. Memang sih, tak ada teori yang baku tentang menulis lead sebuah feature