Latest Updates

SitKom

Apa itu sitkom? Secara sederhana, sitkom adalah sebuah konsep tayangan drama yang mengedepankan unsur humor. Berasal dari istilah luar, sitcom (Situation Commedy) berupa sebuah drama yang menampilkan segenap kelucuan dan situasi humor dengan penggarapan yang sebagian besar menggunakan set bangunan interior studio sebagai lokasi syuting. Di masa kini penggarapannya mengguna­kan beberapa kamera (multicamera) untuk menampilkan segala bentuk angle humor dari beberapa posisi. Semua scene di set menjadi sebuah cerita lucu yang justru dibawakan dengan sangat serius oleh para pemainnya.
Komedi yang ditampilkan biasanya menggunakan sketsa-­sketsa antarbabak, dibawakan oleh pemain utama dan menampil kan seorang atau lebih bintang yang dijadikan guest star. Penonton di dalam studio akan merespons tayangan tersebut dengan tepuk tangan atau tertawa akibat akting lucu yang di­tampilkan para aktornya. Teknik penyiarannya bisa secara live show atau tapping (direkam).
Para penulis skenario tayangan jenis ini mulai meng­golongkan jenis-jenis sitkom menjadi 3 bagian yang disebut Dommestic Commedy (Komedi Keluarga), Action Commedy (Komedi Aksi) dan Dramatic Commedy(Drama Komedi).

Action Commedy
Jenis tayangan sitkom action Commedy (komedi aksi) menge­depankan unsur aksi di dalam menampilkan segenap kelucuan. MR. BEAN adalah sebuah contoh komedi aksi yang cukup sukses. Segala gerak-gerik dan aksi Rowan Atkinson (pemain utama MR. BEAN) ditujukan untuk menimbulkan tawa. Walaupun sering berisi adegan slapstick, tetapi kita disuguhi cara bercerita humor yang menarik dengan mengguna­kan pendekatan kejadian sehari-hari. MR. BEAN sebenarnya meniru gaya humor Charlie Chaplin yang meminimalkan dialog (nyaris tanpa dialog). Tingkah polah aktornya yang menjadi andalan kelucuan.
Inti dari skenario sitkom komedi aksi adalah aktivitas karakter yang sedang menyelesaikan masalah dengan cara yang salah, aneh dan tidak terduga. Ending dari skenario komedi ini sering dibuat menggantung, aneh atau tidak terduga sama sekali. Cerita mengalir dan kadang di luar logika, diusahakan untuk me­nimbulkan kesan surprise. Dapat pula berupa sindiran terhadap aktivitas manusia yang menampilkan ciri munafik, sok tahu, ber­lagak, sombong ataupun ciri-ciri negatif yang di parodikan. Karakter sangat aktif bergerak, sering tampil adegan saling mengejar atau malah saling memukul. Kejadian sial atau kecelakaan justru men­jadi terasa menarik yang di eksplorasi menjadi unsur humor. Setting lokasinya tidak terbatas, bisa di luar maupun di dalam studio. Namun cara penulisan skenarionya biasa meng­gunakan pendekatan cara pandang 1 karakter. Akibatnya, hampir di keseluruhan scene, karakter utama selalu hadir dan ditampil­kan untuk menghadapi kekonyolan yang beruntun.

Domestic Commedy
Domestic comedy (komedi keluarga) adalah bentuk tayangan sitkom paling banyak diproduksi di Amerika Serikat. Drama ini mengedepankan konsep produksi TV Play, ditata dalam sebuah set studio dan menggunakan aturan-aturan pertelevisian seperti durasi, teknik angle kamera, building set dan peta pergerakan karakter. Konsep ini tentu saja sangat membatasi ruang gerak sang aktor.
Salah satu teknik bercerita di dalam sitkom keluarga menggunakan rumus sederhana sebagai berikut:
a. Sebuah masalah terjadi, tokoh Ayah tidak mengetahui, tokoh anak berupaya menyembunyikan dan mencari jalan keluar­nya. Masalah semakin membesar dan menimbulkan ke­kacauan, yang kemudian membuat tokoh ayah terkejut. Tokoh anak berusaha mengupayakan sebuah penyelesaian, tokoh ayah membantu untuk menyelesaikan masalah itu dengan bijak.
b. Sebuah masalah terjadi, tokoh ayah dan ibu mengetahui, berusaha menyembunyikan masalah tersebut dari anaknya. Masalah semakin membesar, sang anak mengetahui hal yang berusaha ditutupi ayah dan ibunya. Sang anak menjadi marah dan membuat kekacauan. Tokoh ayah dengan bijak berusaha mendamaikan kembali anak dan keluarganya.
c. Sebuah masalah terjadi karena ada orang luar (teman jauh, keluarga lain) yang berkunjung ke dalam rumah (bergabung dengan keluarga) dan membuat keadaan menjadi tidak harmonis. Tokoh anak menjadi kesal dan berusaha mengusir­nya. Tokoh Ayah berusaha menahan emosi anaknya. Masalah semakin membesar karena tokoh 'orang luar' semakin tidak tahu diri dan membuat kekacauan. Puncaknya, sang Ayah berhasil menemukan jalan untuk mengatasi masalah.
d. Sebuah masalah terjadi karena ayah, ibu dan anak menge­tahui sebuah persoalan dan berusaha memecahkannya dengan bermacam-macam cara. Tokoh ayah digambarkan 'sok cerdas', tokoh anak digambarkan 'keras kepala' dan tokoh ibu mempunyai cara pandang 'wanita' yang kadang tidak dianggap sebagai sebuah penyelesaian masalah. Namun di tengah cerita, cara pandang 'wanita' tersebut dapat menyelesaikan masalah yang terjadi. Di akhir cerita ditampil­kan tokoh ayah yang sadar dan mengakui 'kepintaran' istrinya dengan cara yang bijak.
Modifikasi Domestic Commedy
Selain berbagai jenis tayangan domestic commedy yang me­nampilkan berbagai macam keluarga yang harmonis dan lengkap, banyak pula diproduksi serial keluarga yang menampilkan 'ketidaklengkapan anggota keluarga'. Modifikasi lain ditampilkan di serial sitkom Bajaj Bajuri yang dibuat oleh Aris Nugraha. Ditampilkan sebuah keluarga Bajuri, Oneng dan Emak, namun tidak dihadirkan karakter anak. Aris Nugraha membuat sebuah modifikasi cerita keluarga yang 'sebenarnya tidak hangat'. Kita melihat Bajuri yang selalu konflik dengan Emak dan susah berkomunikasi dengan Oneng Yang 'lamban dalam berpikir' dan terlal

Dramatic Commedy
Drama komedi adalah bentuk komedi yang dibuat di televisi dengan menggabungkan konsep drama dan sinetron. Drama komedi paling sering dibuat untuk layar lebar. Ex : Naga Bonar, Kejar Daku Kau Kutangkap. Teknik pembuatan drama komedi lebih sulit dibanding produk komedi lainnya. Idealnya, sebuah drama komedi memenuhi beberapa syarat:
a. Permainan akting antar aktor yang memikat dan realistic hingga membentuk harmonisasi cerita.
b. Keunikan sebuah aktivitas karakter, topik yang dibahas dan cara mengembangkan konflik  berdasarkan aktivitas sang karakter.
c. Kekuatan sebuah skenario membentuk drama dan komedi sebagai sebuah kesatuan konsep.
Drama komedi bukan sekedar komedi yang disisipkan dalam sebuah drama sinetron, melainkan sebuah cerita yang kuat yang otomatis membentuk unsur humor tanpa harus dibuat-buat dengan penambahan adegan slapstick dan tidak masuk akal. Tentu saja dialog yang tepat harus digunakan dengan teliti, men­campurkan humor ke dalam cerita drama itu tanpa menghancur­kan bangunan cerita secara keseluruhan.
u lugu

EDUTECH IS COMING

 Dipilihnya Nadiem Makarim oleh Presiden Jokowi sebagai Mendikbud periode 2019-2024 menandai dimulainya EduTech.
Istilah EduTech digunakan, karena memiliki kemiripan dengan FinTech.
Jika FinTech adalah perpaduan antara financial dan technology, maka EduTech adalah perpaduan antara education dan technology.
Seperti kita ketahui Inovasi teknologi finansial dimulai dari dunia perbankan dengan munculnya Core Banking System (CBS), aplikasi yang merupakan jantung dari system perbankan.
Fungsi core banking yang paling mendasar adalah melayani nasabah untuk kebutuhan funding, lending dan deposit uang.
Fungsi lain core banking adalah merekam semua transaksi yang terjadi dalam rekening nasabah baik itu berupa tabungan, loan, kpr, maupun transaksi pembayaran.
Akses ke CBS dapat dilakukan melalui banyak channel seperti Teller (Cabang), ATM, Internet Banking, Mobile Banking dan lainnya.

Bagaimana dengan EduTech ?
Seperti halnya dengan FinTech, bisa diprediksi bahwa EduTech akan merubah cara dan mekanisme pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Jika selama ini pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi lebih berfokus pada kepentingan dosen dan institusi Perguruan Tinggi, maka EduTech akan memungkinkan masyarakat luas untuk mengakses langsung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pengajaran yang selama ini dilakukan dalam ruang kelas yang tertutup, akan mudah diakses melalui proses pembelajaran via online. Mahasiswa dan dosen tidak perlu lagi datang ke kampus, karena proses pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Mirip taglline minuman bersoda, ya...
Penelitian yang dilakukan oleh para akademisi haruslah memberikan dampak langsung bagi masyarakat luas. Tidak bisa lagi sekedar penelitian berbasis kepustakaan belaka.
Namun hasil penelitian haruslah memberikan output dan outcome bagi masyarakat luas.
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), bukan lagi sekedar memenuhi kebutuhan pelaksanaan Tri Dharma saja.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pelaksaanaan PKM hanyalah sekedar seminar / pelatihan sesaat tanpa mempertimbangkan kelanjutannya / tanpa pendampingan (mentoring).

Jika saat ini ada institusi perbankan yang tidak menerapkan CBS, bisa dipastikan bahwa institusi perbankan tersebut tidak akan mendapatkan nasabah.
Demikian pula yang akan terjadi di Perguruan Tinggi.
Perguruan Tinggi yang tidak menerapkan EduTech dalam malaksanakan Tri Dharma nya, maka bisa dipastikan Perguran Tinggi tersebut akan ditinggalkan oleh para calon mahasiswanya.

Wahai para akademisi dan pemangku kepentingan Perguruan Tinggi, siapkah Anda...?

Proteksi agar Video Kita Tidak Dicuri?

Bagaimana jika video yang kita buat ternyata dimanfaatkan oleh orang lain tanpa sepengetahuan kita? Menyebalkan bukan? Hal itulah yang terjadi pada seorang kawan yang seorang pegiat video. Ia kaget sebab videonya digunakan oleh stasiun televisi untuk sebuah tayangan. Tidak hanya itu, yang lebih menyedihkan adalah video tersebut diakui sebagai milik si pencuri video tersebut dengan sebuah watermark.
Setelah komplain di sosial media, akhirnya Wapemred stasiun televisi yang mencuri video itu mau menemui kawan saya. Berikutnya entah kesepakatan apa yang terjadi. Ada pelajaran penting yang bisa dipetik dari kejadian ini. Ya inilah perihal copyright atau hak cipta video. Lantas bagaimana agar video kita aman dari sang pencuri?
Sebetulnya tidak ada hal yang bisa menjamin seratus persen sebuah karya audio visual aman dari si pencomot. Yang bisa dilakukan oleh kreator adalah bagaimana meminimalisir video tersebut jatuh ke tangan yang tidak berhak tadi.

Berikut merupakan beberapa cara untuk menjaga video kita setidaknya tidak serampangan digunakan tanpa izin si pemilik.
Saat kita membuat video tentu salah satu hal yang mesti kita pastikan adalah untuk siapa video itu dibuat. Apakah video itu dibuat untuk bisa tersebar ditonton banyak orang? Atau malah sebaliknya, jangan sampai video itu dilihat oleh publik. Kenapa hal ini penting? Sebab bagaimana kita menjaga video tersebut juga menjadi salah satu hal penting.

Watermark
Ini merupakan teknik paling mudah yakni video diberi gambar watermark. Tehnik visible watermark, video disisipi tanda berupa gambar atau tulisan berwarna putih dengan transparan. Dengan cara ini video secara jelas akan ketahuan milik siapa. Hanya ini tentu saja akan sedikit menganggu yang melihat video tersebut. Simple dan gratis, sebab tidak memerlukan software khusus. Kelemahannya, selain mengganggu watermark ini tidak bisa dihilangkan terutama jika watremark ditempatkan pada area yang sulit dicropping.
Namun ada juga jenis watermark yang invisible, ia tidak kelihatan secara kasat mata namun bisa menandai video tersebut dengan logo atau text. Hanya saja untuk menggunakan invisible watermark ini memerlukan software khusus. Salah satunya yakni Digimarc Guardian, ia bisa memproteksi video yang dimaksud. Dengan software ini video bisa “dikunci” sehingga hanya bisa dilihat dengan enkripsi melalui software tersebut.

Proteksi Plugins
Inilah proteksi video yang sesungguhnya. Bahkan dengan Digital Rights Management (DRM) misalnya, video bisa distetting sedemikian rupa untuk hanya ditonton pada periode waktu tertentu. Lantas untuk apa sebetulnya proteksi video seperti ini? Tentu untuk video yang kebutuhannya bagi kalangan terbatas. Misalnya video marketing tool perusahaan yang diperuntukan bagi kalangan karyawan saja.

Video Password
File video bisa dibuatkan passwordnya. Fasilitas password untuk memproteksi file video ini ada di platform pendukung hosting dan marketing. Jadi, individu atau group yang mendapat otoritas pada video tersebutlah yang bisa mengakses. Hal ini dilakukan baik pada satu video atau berupa play list yang memuat beberapa video.

Area Domain
Nah video yang ada pada web tertentu juga bisa diproteksi, bisa dikontrol apakah misalnya video tersebut bisa dishare atau diplay kembali. Ya dengan domain restriction ini cocok untuk website yang hendak memuat video dengan kontrol penuh.

Penjadwalan
Kadang ada video yang hendak kita pertontonkan dalam kurun waktu tertentu. Dengan scheduled delivery, maka video bisa diunggah kemudian diajdwalkan penayangannya dalam kurun waktu tertentu. Video yang dikirim bersamaan dengan kode akses dimana kode tersebut ada tenggat waktunya.

IP AddressHampir sama dengan domain, namun restriction IP Address ini memang dibuat untuk lingkungan tertentu misalnya perusahaan dan kampus. Jadi video hanya bisa diputar pada komputer dengan IP Address yang telah ditentukan. Video yang hanya bisa dibuka di IP Address tertentu ini biasanya merupakan video yang bersifat internal, misalnya untuk keperluan training.
Masih ada beberapa lagi bagaimana agar video bisa diproteksi sedemikian rupa yang intinya video tersebut hanya digunakan oleh orang yang kita inginkan saja.

Perihal Hak Cipta
Sedangkan kasus pencurian video seperti di awal artikel ini sebetulnya agak lain. Seorang teman memang sengaja mengunggah video tersebut melalui platform YouTube. Ia memang tidak memproteksi video tersebut karena memang sengaja untuk bisa ditonton publik.

Namun nyatanya ada yang memanfaatkan video tersebut untuk keperluan komersial. Dalam hal ini sebuah stasiun televisi mengambil video tersebut tanpa izin pada si pembuat. Bahkan tanpa malu ia mencantumkan watermark yang seolah video tersebut merupakan property si media pencuri tadi.
Tentu hal itu salah sebab artinya ia telah melanggar hak cipta, sesuatu hal yang sebetulnya sudah lama namun masih banyak tidak disadari oleh masyarakat kita. Kebiasaan mengambil dan menggunakan video orang lain tanpa izin masih saja menjadi kebiasaan. Dan celakanya hal itu dilakukan pula oleh stasiun televisi, tanpa malu mengambil video hasil karya kreator.

Perencanaan Set (FloorPlan, Elevation Plan, Studio Plan)

Perencanaan set diawali dari memahami kebutuhan naskah dan aspirasi dari sutradara. Perencanaan set sangat berkaitan dengan fasilitas, waktu dan biaya yang tersedia. Perencanaan diawali dari diskusi antar sutradara dan set designer dengan menggunakan sketsa, gambar berskala, tampak depan, perencanaan produksi set yang akan mendetailkan pekerja, biaya dan material yang diperlukan. Produksi yang lebih besar akan membutuhkan kolaborasi yang luas, seperti melibatkan spesialis yang akan memberi pertimbangan dari segi shot, pergerakan pemain penematan cahaya kostum dll sehingga kerjasama antar bagian menjadi sangat penting.

Berikut adalah gambar-gambar perencanaan set
1. Floor plan dikenal juga sebagai staging plan, ground plan, atau set plan. Floor plan adalah rencana dari tata panggung yang diawali dari menggambar garis outline set berskala yang dilengkapi dengan pintu, jendela, tangga, pastikan terdapat ruang untuk kamera, audio dan lighting, Millerson, Owen (2009:213).
Pandangan atas dari sebuah ruangan/set yang digambar  pada media 2 dimensi. Fungsi dari floor plan adalah memperlihatkan tata letak, perbandingan, pembagian Setting dan informasi ukuran dari panjang, lebar ruangan.
Kalau dalam arsitektur floorplan itu adalah gambar yang berbentuk skala, gambar-gambar ruang (ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, taman, dll). Trus apa bedanya dengan denah? Ya mirip banget, bahkan sebagian orang menyebut floorplan itu sebagai denah.

Floorplan sebuah acara dimaksudkan untuk membantu sutradara/pengarah acara televisi dalam “mengekseskusi” sebuah acara. Paling tidak, ada 3 macam floorplan : Floorplan Tata Artistik, Floorplan Tata Kamera,   Floorplan Tata Lighting.

Tapi, adakalanya ke tiga floorplan tersebut dibuat menjadi satu saja. Dengan satu floorplan, suttradara dan produser sudah bisa melihat tata artitistik, penempatan kamera, serta penempatan lightingnya. Tidak hanya acara televisi, untuk film sekalipun di Hollywood sana, floorplan sangatlah penting. Apalagi,sebagian besar produksi film di sana dilakukan di studio. Denah studio biasanya sudah punya skala yang sangat akurat.
Floorplan Tata Artistik merupakan sketsa rencana tata artitistik yang diimplementasikan dalam sebuah denah secara lengkap menyangkut elemen stage dan properti serta penempatannya berdasarkan skala yang sudah dibuat sebelumnya. Sedangkan floorplan tata kamera sama dengan floorplan tata artistik namun ada penempatan posisi kamera. Yang membuat penempatan posisi kamera tersebut adalah pengarah acara Program Director) yang bekerjasama dengan D.O.P (Director of Photography)


2. Elevation Plan
Pandangan yang digambar pada media 2 dimensi yang menunjukkan properti yang menempel di dinding dan memperlihatkan ketinggian set.

3. Studio Plan
Studio plan menggambarkan area studio berikut fasilitas seperti pintu keluar, fasilitas tenis, cyclorama, area servis, dan area penyimpanan. Studio plan ini akan memberikan gambaran di mana sebaiknya set diletakan. Jika set sudah diletakan di dalam studio plan maka akan menjadi gambar floor plan dalam studio yakni pandangan atas yang digambar pada media 2 dimensi yang memperlihatkan seluruh studio dan tata letak setting dalam studio. Gambar ini berfungsi untuk blocking peralatan bagi divisi videografi, tata suara, tata cahaya.

Associate Producer atau Assistant Producer, Dia Harus Bisa Apa?

AP di atas maskudnya singkatan dari Associate Producer, sebuah profesi dalam produksi program acara televisi dan film. Nah artikel ini hendak menjelaskan apa sih sebetulnya Associate Producer itu. Kemampuan apa saja yang mesti ia miliki sehingga perusahaan atau personal akan menggunakan jasa dari orang yang dimaksud.

Associate Producer kerap kali memiliki latar belakang yang berbeda, Vino G. Bastian misalnya ia menjadi Associate Producer untuk film Tabula Rasa, Vino sendiri dikenal sebagai aktor yang biasa di depan layar. Di televisi atau production house seorang Associate Producer biasanya ia pernah menjadi Production Assistant. Perihal Production Assistant sudah saya tulis sebelumnya. Namun demikian AP juga bisa berasal dari seorang yang sebelumnya tergabung di Tim Kreatif. Tapi yang jelas, dia biasanya merupakan orang yang pernah bekerja di bidang audio visual.
Associate Producer sebetulnya tidak hanya ada di dunia televisi dan film, sebab profesi ini juga ada di industri game, yakni Game Associate Producer (GAP). Tapi kali ini bahasan akan saya persempit pada Associate Producer yang bekerja di stasiun televisi dan rumah produksi.

Responsibility
Associate Producer, ia tidak bertanggungjawab kepada Producer. Nah karena itulah ini yang menjadikan perbedaan antara Assistant Producer dengan Associate Producer, walaupun di beberapa tempat dianggap sama. Bagi Associate Producer maka Produser merupakan rekan kerja, sebab itulah kemampuan Associate Producer sebetulnya hampir sama dengan Produser.
Namanya Andika Hutama, saat ini bertangungjawab untuk Pagi-Pagi Pasti Happy. Dika adalah Associate Producer di Trans TV. Acara stripping tiap pagi ini tidak memiliki Producer, Dika bercerita jika ia ditunjuk untuk menangani acara tersebut. Atasannya menilai jika ia mampu memimpin sebuah acara layaknya seorang produser. Dika bekerja dibantu oleh 4 orang Production Assistant dan 4 orang Kreatif. Dika bekerja sebagai Associate Producer tanpa producer. Ia bertanggung jawab langsung pada Executive Producer.

Kualifikasi
Lantas kemampuan apa saja yang mesti dimiliki seorang Associate Producer? Kualifikasi apa sehingga ia layak mendapatkan posisi tersebut. Apakah seorang Associate Producer bekerja seperti halnya Production Assistant yang bekerja siang malam nyaris tanpa jeda?
Di beberapa stasiun televisi jabatan Associate Producer disebut sebagai Perancang Acara Madya. Hal tersebut merujuk pada istilah produser yang disebut sebagai Perancang Acara. Perancang Acara merupakan padanan Bahasa Indonesia paling tepat untuk produser televisi. Nah untuk bisa menjadi Associate Producer maka ia mesti memiliki kualifikasi sebagai persyaratan bahwa seseorang itu layak atau tidak.
Komunikasi verbal dan tertulis merupakan kemampuan utama yang mesti dimiliki, karena seorang Perancang Acara Madya akan berhubungan dengan banyak orang dimana komunikasi verbal serta tertulis merupakan syarat mutlak. Komunikasi lisan dan tulisan kerap dilakukan oleh AP untuk berkoordinasi hingga lintas departeman.
Karena salah satu tugasnya berkoordinasi tadi maka kerja seorang AP mesti teroganisir serta mampu memperhatikan hal sangat detail. Kualifikasi lain yang mesti dimiliki seorang AP adalah ia mesti seorang yang pemikir dan analitis, mampu menangani tugas teknis serta paham betul kompenen visual.
Selain bekerja kolaborasi dengan tim, AP juga harus memiliki kemampuan bekerja secara mandiri serta pandai dalam mengambil inisiatif. Ia mesti mampu menentukan skala prioritas, mencapai tujuan, dan yang paling penting lagi bisa memenuhi tenggat waktu. 


Manajemen Waktu
Siapa yang mengatur waktu seorang Production Assistant dalam bekerja? Tidak ada. Ialah yang mesti pandai mengatur sendiri. PA tidak bekerja office hour, tidak pula ia bekerja 8 jam dalam satu hari. Seorang PA bisa bekerja lebih dari 12 jam. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Beberapa program televisi dibuat membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Satu-satunya yang membatasi adalah deadline atau tenggat waktu. Itulah yang menyebabkan seorang PA bisa bekerja seolah tidak mengenal waktu. Maka manajemen waktulah menjadi kuncinya. Bagaimana misalnya agar pekerjaan tidak menumpuk. Timeline dan working schedule mesti menjadi acuan seorang PA sehingga pekejaan bisa selesai tepat pada waktunya.

Silang sengkarut ini kerap terlihat di banyak stasiun televisi di Indonesia, sebab itulah misalnya ada produser yang posisinya ia raih dengan instan. Ia tidak pandai menulis serta kurang memahami konten, padahal konten itu sangat penting. Pun juga kebalikannya, produser tidak boleh konsen pada konten semata, sementara hal teknis tidak dikuasai.
Pada akhirnya tulisan ini hendak menyampaikan pesan, bahwa pahami segala sesuatu secara menyeluruh jangan parsial agar saat kita menjalani profesi tertentu tahu persis bahwa kita memang layak secara kualifikasi hingga bisa menjalankan responsibility dengan baik pula.






Feature dan Dokumenter


Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadinya lebih awet.

Menjadi seorang penulis feature harus memiliki ketajaman dalam memandang dan menghayati suatu peristiwa. Serta mampu menonjolkan suatu hal yang meski umum namun belum terungkap seutuhnya yaitu sisi humanisme.

Penulisan feature itu lebih santai dan fleksibel. Selain itu, feature lebih bersifat subyektif (tersirat opini atau sudut pandang penulis) sehingga opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan nara sumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.

Sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. A feature is a story about facts, not about fiction (feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi). Sedangkan karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.

Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertainment) sebuah surat kabar.
Ada berapa jenis feature-kah yang selama ini dikenal dalam dunia jurnalistik?
Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature:

1. Feature minat insani (human interest feature)
2. Feature sejarah (hystorical feature)
3. Feature biografi (biografical feature)
4. Feature perjalanan (travelogue feature)
5. Feature yang mengajarkan keahlian (how-to-do feature)
6. Feature ilmiah (scientific feature)

Berikut ini penjelasan singkat mengenai beberapa jenis feature.

Feature human interest (human interest feature)
ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.

Feature sidebar
ialah feature yang memberitakan bagian-bagian lain dari sebuah peristiwa besar yang di dalamnya mengandung unsur human interest. Seperti, nasib para pengungsi yang kehilangan rumah ketika banjir bandang menimpa mereka.

Feature biografi (biografical feature).
Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. Itu sebabnya, kamu bisa menuliskan tentang profil para pemimpin Islam di masa lalu, misalnya. Atau kamu juga bisa cerita tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan angka nol. Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi atau seorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi (Contoh tayangannya : Program Silet, dll).

Feature profil (profile features)
menceritakan tentang sisi hidup publik figur, organisasi, dan komunitas masyarakat, misalnya berita tentang proses hidup seorang pengusaha sukses yang berawal dari gelandangan, cerita sukses sebuah LSM dalam membangun masyarakat pedalaman, atau cerita ngiris komunitas masyarakat tertentu. Profile feature tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga cerita kegagalan seseorang. Tujuannya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain.

Feature perjalanan (travelogue feature).
Misalnya menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Atau kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektifitas menonjol, karena biasanya penulisannya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “Aku”, “Saya”, atau “Kami” (sudut pandang ‘Point Of View’ orang pertama) (Contoh tayangannya : Program Menantang batas, Koper & Ransel, dll).Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang-point of view-orang pertama). Ambil contoh tentang perjalanan menunaikan ibadah haji. Perjalanan ke tanah suci itu bisa kamu tuangkan dalam sebuah tulisan bergaya feature yang menarik. Itu sebabnya, disarankan untuk membawa buku catatan kecil untuk menuliskan semua peristiwa yang dialami sebagai bahan penulisan.

Feature “dibalik layar” (explanatory features)
menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi dibalik suatu peristiwa. Misalnya, cerita/berita tentang fakta-fakta yang menyebabkan buruh mogok kerja.

Feature sejarah (hystorical feature)
yaitu feature tentang peristiwa masa lalu, namun masih menarik diberitakan masa kini, seperti berita tentang peran Soeharto pada penumpasan PKI yang sering diberitakan media massa menjelang beliau wafat. Tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan, dengan memunculkan “tafsir baru” sehingga tetap terasa aktual untuk masa kini. (Contoh tayangannya : Program Silet, Program Khusus, dll).Misalnya juga peristiwa Keruntuhan Khilafah Islamiyah, sejarah tentang Istana al-Hamra dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa lalu. Sejarah tentang kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama kali Islam masuk ke Indonesia dan sebagainya. Banyak kok sejarah yang bisa kita tulis dengan jenis feature ini.

Feature musiman (seasonal features)
bercerita tentang peristiwa unik dan menarik yang terjadi secara rutin, baik setiap tahun, setiap momen, atau setiap musim. Misalnya, cerita riuh-gembira orang-orang kampung ketika lebaran (hari raya Idul fitri) tiba, dsb.

Feature tren (trend features)
ialah feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas tertentu atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu tertentu. Misalnya gaya hidup remaja desa ketika HP masuk ke kampung-kampung.

Feature petunjuk praktis (tips)
disebut juga how-to-do feature, ialah feature yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas dilakukan. Yaitu mengajar keahlian, how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, dan sebagainya (contoh tayangan : Program Sisi Lain, Good Morning, dll). Atau tentang bagaimana caranya merawat mobil agar irit bensing, memasak, merangkai bunga, membangun rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan tinggi, cara mengendarai bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua (he..he..he..) dan sebagainya.

Feature ilmiah (scientific feature)
ialah feature mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai oleh kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang dikemukakan, menggunakan data dan informasi yang memadai. Feature ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimuat di majalah teknik, komputer, pertanian, kesehatan, kedokteran, dll. Bahkan surat kabar pun sekarang memberi rubrik Science Feature.

terus gimana sih cara nulis feature yang baik? nah, ini dia penjelasannya.
Sebetulnya hampir sama dengan teknik menulis artikel lainnya, hanya saja dalam menulis feature kita dituntut untuk lebih ‘menyentuh’ dan memberikan nuansa lain dari sekadar sebuah berita. Itu sebabnya, feature bisa berfungsi sebagai penjelasan atau tambahan untuk berita yang sudah disiarkan sebelumnya, memberi latar belakang suatu peristiwa, menyentuh perasaan dan mengharukan, menghidangkan informasi dengan menghibur, juga bisa mengungkap sesuatu yang belum tersiar sebagai berita.

Yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan feature ini, adalah lead yang menarik. Nah, lead dalam feature inilah yang sepertinya penting, meski bukan pokok memang. Bahkan jangan lupa, selain lead, kita juga harus membuat tubuh dan endingnya dari tulisan tersebut. Sangat boleh jadi ‘ending’ sebuah feature sama pentingnya dengan lead. Jadi rasa-rasanya harus bisa menarik dan menggoda pembaca. Misalnya memberikan kesimpulan atau mungkin ada ‘celetukan’ atau sindiran yang menggoda pembaca. Di sinilah editor biasanya paling pusing untuk memotong tulisan jenis feature, nggak gampang lho. Sama sulitnya dengan ‘mengobrak-abrik’ naskah cerpen. Kenapa? Karena semua bagian dalam feature itu penting. Itu saja.

Nah, harus diakui bahwa yang terpenting dalam pembuatan tulisan berjenis feature ini adalah lead. Kekuatannya ada di sana. Lead ibarat pembuka jalan. Jadi upayakan benar-benar menarik dan mengundang rasa penasaran pembaca untuk terus membaca. Sebab, gagal dalam menuliskan lead pembaca bisa ogah meneruskan membaca. Gagal berarti kehilangan daya pikat. Itu sebabnya, penulis feature harus pintar betul menggunakan kalimatnya. Bahasa rapi, terjaga, bagus dan kelihaian dalam cara memancing itu haruslah jitu. Memang sih, tak ada teori yang baku tentang menulis lead sebuah feature

TV Streaming: Lebih dari Kanal Alternatif

Streaming vs Konvensional
Hingga saat ini antara broadcasting konvensional dan streaming, masih memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai media siaran baru, peralatan yang digunakan untuk streaming jauh dianggap lebih murah ketimbang peralatan yang diperlukan oleh media siaran konvensional. Sedangkan salah satu yang masih jadi kendala pada siaran streaming yakni kecepatan akses internet yang masih jauh di bawah ideal. Namun kelak, jika kecepatan akses internet sudah tidak lagi menjadi permasalahan, bukan hal mustahil jika siaran streaming justru akan mengalahkan broadcasting konvensional.
Aneka Platform
Platform mana sebetulnya yang paling cocok ketika kita menggunakan “pihak ke tiga” siaran atau program hendak disebarluaskan? Saat ini banyak pilihan, bahkan dalam waktu bersamaan bisa saja kita menggunakan pelbagai platform tersebut. YouTube setelah menjadi media pengunggah serta pengunduh video, menjadi platform favorit untuk streaming. YouTube Live menjadi pionir yang setelahnya disusul oleh  Facebook Live, Akamai, Wowza Stream Server, Zixi, dan Adobe Media Server. Berbagai platform ini tentu saja memiliki kelebihan masing-masing, karena itu pula beberapa pengguna  ada kalanya menggunakan lebih dari satu platform dengan harapan akan mendapat viewers yang lebih banyak dan beragam.

Hardware dan Software
Kualitas streaming akan dinikmati dengan baik ditunjang oleh tiga faktor, yakni hardware atau piranti keras  yang kompatibel, software atau piranti lunak dengan beragam fitur penunjang, serta akses internet dengan kecepatan tinggi. Menyadari hal ini, berbagai vendor telah merancang hardware serta software yang mendukung aktifitas live streaming.

Livestream Studio 4.2

Livestream belum lama merilis Studio 4.2 sebagai live production switcher, yakni sebuah switcher yang nampaknya didedikasikan khusus buat live streaming. Tak hanya kamera dengan menggunakan kabel, sebab Studio 4.2 juga didesain untuk konektifitas kamera tanpa kabel alias wireless camera. Untuk tampilan,  Ada dua jenis output yang ditawarkan yakni HDMI dan SDI. Studio 4.2 juga mendukung berbagai device untuk live streaming dari mulai Facebook Live hingga Adobe Media Server.

TriCaster Mini

Berkantor di negara dengan teknologi maju Jepang, NewTek merupakan salah satu perusahaan yang konsisten dalam mengeluarkan berbagai produk untuk keperluan penunjang broadcasting. Dari mulai sistim produksi terintegrasi hingga software kreatif yang juga berkaitan dengan penyiaran. Jika Tricaster 8000 diperuntukkan bagi penyelenggara penyiaran dengan skala besar, maka Tricaster Mini nampaknya didesain untuk keperluan dengan skala kecil. Ya inilah sebuah alat untuk keperluan live streaming yang dikoneksikan ke beragam platform seperti halnya Livestream Studio 4.2.
Namun kecil-kecil cabe rawit, sebab TriCaster Mini memiliki pelbagai fitur yang bisa diandalkan penggunanya. Karenanya ia mengklaim sebagai sistem yang all in one, dan tak perlu kru yang banyak untuk menghandle peralatan multiguna ini. Fikri Ramadhan videomaker asal Bandung mengaku telah menggunakan produk NewTek ini untuk berbagai helatan. Laki-laki yang biasa disebut Piklih inilah salah seorang di balik hiruk pikuk control room acara #KonserGue2. Selain itu Piklih pernah menangani helatan creative live streaming untuk acara Chevrolet Track Unlock The City, Elang Nusa Telkomsel, dan event Menembus Langit (Jakarta-Garut) Live Stream.
Ditanya kenapa memilih TriCaster, Piklih beralasan bahwa TriCaster tidak perlu banyak bridging device. “Semua sudah jadi satu, dari stream multiflatform (social media atau FTP), record ISO bisa, record PGM, grafik, VTR dan lain-lain” paparnya dengan menyebut beberapa istilah teknis. ISO yang dimaksud adalah isolated camera, yakni pengambilan gambar yang bukan gambar utama PGM (program).

BlackMagic ATEM
ATEM Television Studio HD ditengarai sebagai production switcher yang didesain untuk keperluan broadcaster serta para provesional di bidang Audio Visual. ATEM 8 konektifitas, yakni 4 SDI dan 4 konektifitas HDMI yang bisa mendukung beragam format video hingga format 1080p. Tak hanya kamera profesional, karena kamera prosumer sekalipun bisa terkoneksi dengan alat ini. Seperti halnya TriCaster, ATEM sebagai produk pendukung streaming keluaran BlackMagic ini juga memiliki banyak output untuk berbagai keperluan pengguna. Selain untuk kebutuhan live production, ATEM juga kerap digunakan untuk acara serial televisi, web show, juga helatan kompetisi game yang sedang banyak digandrungi para remaja. Dengan desain portable namun kokoh, instalasi BlackMagic ATEM tergolong tidak rumit. Dengan demikian pengguna bisa melakukan “bongkar pasang” secara cepat.

WireCast Gear
Berdiri di era tumbangnya Orde Baru di Indonesia, Telesteram bermarkas di Nevada Amerika Serikat ini berfokus pada produk-produk yang kini diperlukan untuk keperluan streaming. Telestream terkenal karena selain mengeluarkan beberapa hardware jagoan, ia juga melahirkan semacam software gratisan untuk keperluan live streaming.
Untuk produk andalan, WireGear Cast merupakan hardware dan tentu saja software di dalamnya yang didesain sedemikian rupa agar keperluan para pengguna penyelenggara live streaming bisa memanfaatkannya. Untuk basic WireGear 110 dianggap sudah cukup mumpuni, 4 koneksi HDMI dirasa cukup untuk keperluan dengan skup kecil. Namun untuk keperluan yang lebih besar, Telestream mengeluarkan tipe WireGear 220 dengan 4 koneksi SDI. Seangkan untuk software sama-sama menggunakan WireCast Pro.
Telestream mengklaim kalau WireCast Gear merupakan ready-to-use system, serta cara penggunaan yang jauh lebih simpel ketimbang kompetitornya. Kelebihan lain dari WireCast Gear yakni build-in encoding, yang berarti bisa dikoneksikan dengan semua layanan platform pendukung streaming seperti YouTube Live, Microsoft Azure, DaCast, dan lainnya.

TV Masa Depan?
Bisa jadi televisi streaming akan menjadi televisi masa depan. Jika saat ini televisi streaming baru sekadar alternatif yang sidestream, tak menutup kemungkinan justru televisi streaming akan menjadi mainstream juga pada akhirnya, seperti televisi konvensional saat ini. Ada hal yang tidak bisa dipungkiri, sebab sebaik dan secanggih apapun teknologinya akan menjadi sia-sia ketika konten atau isi acara tidak terjaga.

Membuat Video Keren dengan Smartphone


Smartphone sebagai yang semula sebagai sarana alat komunikasi, kini memiliki fungsi yang lebih dari sekadar itu. Manusia modern, anggaplah begitu, saat ini seakan tak bisa lepas dari benda mungil pintar. Sebab nyaris apapun saat ini bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone. Berbagai aplikasi diluncurkan, mengubah yang semula offline menjadi online atau daring (dalam jaringan). Alasannya, segala aktifitas yang semula dianggap ribet akan dibuat lebih mudah.
Beragam Video
Kekuatan gambar (apalagi gambar bergerak plus suara) tak bisa dipungkiri, baik sebagai media hiburan maupun informasi. Gadget sebagai benda yang tidak atau sulit lepas dari kehidupan kita saat ini, memungkinkan bagi siapapun untuk membuat beragam video. Dari yang sekadar iseng hingga serius. Bagi yang menekuni, ini bisa menjadi peluang bahkan bisa menghasilkan sejumlah uang. Video dibuat lantas diunggah ke sosial media, menjadi viral, bisa menjadi rezeki baik langsung atau tidak.
Video yang itu-itu saja bisa membosankan, karenanya perlu inovasi dari si pembuat. Dari sisi produsen gadget dan  dan perlatan pendukung sudah memungkinkan hal itu. Kini tinggal para penggunanya, apakah bisa ,memanfaatkan rancangan tersebut atau tidak. Sebab teknologi akan terus berkembang bahkan dengan kecepatan yang melebihi kebutuhan calon penggunanya.
 Smartphone dan Alat Pendukung
Sebetulnya, smartphone dengan tanpa tambahan alat pendukung lainnya sudah bisa digunakan untuk membuat berbagai beragam video; film pendek, klip, video tutorial, dan lain sebagainya. Namun untuk kebutuhan lain yang lebih spesifik, misalnya untuk menghasilkan artistik tertentu, alat tambahan itu dibutuhkan. Bagaimana agar smarthone digunakan nyaman ketika pengambilan gambar, bagaimana agar jangkauan atau sudut pandang bisa lebih luas, pergerakan kamera, serta untuk mendapakan kualitas audio yang bagus, maka kebutuhan peralatan pendukung itu tidak bisa dihindari. Kabar baiknya, para produsen peralatan ini sudah dan terus berinovasi menciptakan beragam perlatan, yang dahulu keperluan ini diperuntukan bagi para filmmaker profesional.
Mobile Tripod: Banyak Pilihan
Untuk menghasilkan gambar yang benar-benar kita inginkan, apakah untuk stabilitas yang benar-benar steady  (tidak shaking) atau justru mengingkan pergerakan kamera namun tetap smooth, ada beragam penyangga yang bisa dipilih untuk keperluan tersebut. Dari sisi fungsional, peralatan ini didesain sedemikian rupa persis seperti halnya kebutuhan kamera profesional dalam pembuatan film. Peralatan ini dirancang seperti miniatur berbagai penyangga kamera yang memang diperuntukan bagi para video dan filmmaker.
Tiltpod Mobile
Berbentuk tripod ball head, penyangga smartphone ini difungsikan untuk menopang gadget yang bisa digerakan secara horizontal. Dengan demikian bisa difungsikan untuk keperluan tilt up dan tilt down.

GorillaPod
Dengan penyangga tiga kaki, berfungsi persis seperti halnya tripod pada kamera video profesional. Bisa digunakan oleh semua jenis smartphone dengan catatan smartphone tersebut sudah dikenakan mounting terlebih dulu.
Slingshot
Jika dilihat sekilas, bentuknya seperti tongsis namun slingshot jauh lebih pendek dan memang tidak bisa ditarik memanjang seperti halnya tongsis. Dengan satu pegangan, slingshot berfungsi seperti halnya monopod pada kamera DSLR.
Grifiti iPads
Berfungsi seperti halnya tripod, grifiti digunakan sebagai penyangga pada gadget yang dikhusukan untuk berbagai jenis iPad.
Riging: Penyangga Lain Smartphone
Jika pada kebutuhan sinematografer atau videografer didukung oleh berbagai riging sebagai alat bantu, maka dengan mengadopsi kebutuhan tersebut para produsen melihat peluang tersebut agar para smartphone filmmaker juga bisa memanfaatkan perlatan tersebut.
Diffcage Cinema Rig
Berfungsi seperti halnya rig pada kamera sinema, Diffcage ini merupakan device yang memiliki bracket dengan jumlah 14 lubang. Sehingga memungkinkan sebagai penyangga smarphone serta aksesoris lainnya yang diperlukan seperti microphone misalnya.
BeastGrip
Adapter dan rig system yang didesain untuk pegangan serta konversi lensa. Dengan alat ini memegang smarrtphone seperti halnya menggunakan DSLR.
Cam Caddie Scorpion
Stabiliser handheld yang simpel, bisa digunakan untuk semua tipe dan jenis smartphone, tablet, DSLR, serta kamera video.
Pergerakan Dinamis
Adakalanya bahkan tidak jarang pergerakan kamera akan menghadilkan gambar yang dihasilkan lebih terlihat dinamis. Beberapa alat memungkinkan untuk menggerakan smartphone ketika melakukan pengambilan gambar. Subyek yang diam dan kamera yang bergerak atau gabungan antara subyek yang bergerak dan kamera (smartphone) yang juga bergerak.
Mobyslider
Seperti slider untuk DSLR, mobyslider dirancang untuk menggeser smartphone secara horizontal dengan pergerakkan yang smooth. Mobyslider bisa digunakan untuk hampir semua jenis smartphone. Inilah portable cinema track yang bisa digunakan dimana saja karena memang tidak perlu memerlukan space aatau ruang yang mesti luas.

Camera Table Dolly
Secara sekilas seperti mainan anak-anak atau seperti mobil-mobilan semacam race car karena ukurannya juga memang sama. Pada peralatan ini didukung oleh arm yang bisa menghandle smarphone.
Lensa Tambahan
Lensa sebagai mata kamera yang terdapat pada smartphone saat ini sudah sangat mumpuni kalau itu digunakan untuk berfotoria atau membuat video sederhana. Namun jika gambar yang dihasilkan ingin lebih baik lagi karena untuk keperluan lain maka lensa tambahan diperlukan.
OlloClip
Berbagai lensa yang bisa ditempelkan langsung pada iPhone maupun iPad, jenis-jenis lensa tersebut yakni wide-angle, telephoto, dan macro. Dengan demikian apakah misalnya gambar yang hendak diambil itu ingin nampak luas maka Olloclip yang digunakan adalah jenis wide-angle. Jika subyek yang akan diambil gambarnya berukuran kecil atau hendak diambil dengan jarak yang dekat maka jenis lensa macrolah yang bisa dipilih.
Phocus
Bisa digunakan pada semua adapter lensa 37mm, lensa ini juga memiliki berbagai tipe untuk kebutuhan. Lensa terdiri dari fish eye, telephoto, serta widelens.
iPro Lens Sytem
Lebih lengkap dibanding OlloClip, varian lensa iPro yakni bisa untuk fish eye dan super wide. Selain untuk iPhone dan iPad, lensa ini juga bisa digunakan pada gadget android.
Lighting
Tidak bisa membuat gambar baik gambar diam maupun gambar bergerak tanpa ada cahaya. Entah itu cahaya yang memang telah ada (available light) maupun cahaya yang memang sengaja dibuat (artificial light). Memanfaatkan cahaya yang ada tentu saja menjadi pilihan utama, cahaya matahari atau cahaya dari lampu yang tersedia seperti lampu di dalam gedung misalnya. Namun ada kalanya cahaya yang ada tidak cukup ketika kita hendak mengambil gambar dengan kebutuhan tertentu. Pencahayaan yang minim akan membuat gambar bagus.
Kabar baiknya, untuk para pembuat video atau film dengan menggunakan gadget, saat ini sudah ada lighting yang memang didesain untuk menunjang pencahayaan ini. Pencahayaan yang didesain sedemikian rupa agar bisa kompatibel dengan gadget.
Photojojo Spotlight
Disambungkan pada jack headphone, spotlight ini menggunakan rechargeble battere. Bisa digunakan pada semua jenis gadget. Cahaya yang dihasilkan setidaknya bisa digunakan untuk medium shot. Kekurangan cahaya saat pengambilan gambar bisa teratasi dengan lighting tambahan ini.

Phocus LED
Seperti lighting LED pada kamera video profesional, phocus LED ini bahkan bisa ditambahkan berbagai filter untuk efek tertentu terutama untuk penyesuaian color temperature. Dengan adapter mounting shoe, phocus LED bisa dipakai pada semua jenis gadget.
Kebutuhan Selain Gambar
Dalam banyak hal gambar bergerak memang sudah bisa mewakili informasi, namun tidak lengkap rasanya jika karya audio visual tidak dilengkapi dengan suara. Sebagai alat yang berdiri sendiri, hingga saat ini belum ada smartphone yang bisa merekam suara dengan baik. Kalaupun ada, untuk mendapatkan rekaman audio yang bagus,  antara sumber suara dengan smartphone yang digunakan tidak bisa berjarak jauh. Karenanya untuk membuat karya audio visual dengan smartphone diperlukan alat perekam audio tambahan. Kebutuhan itu diakomodir oleh para produsen audio, bahkan beberapa merupakan produsen peralatan audio profesional yang sudah memiliki nama di bidang spesifik audio seperti Tascam, Belkin, dan Rode.
Zoom iQ5
Inilah “aksesoris” audio recording yang bisa ditempelkan langsung pada iPhone, iPad, maupun iPod. Walaupun menempel langsung pada body gadget namun alat ini bisa diputar baik vertikal maupun horisontal. Dengan demikian bisa disesuaikan dengan arah sumber suara yang akan direkam.
Tascam iM2
Seperti hallnya Zoom iQ5, produk ini hanya diperuntukkan bagi gadget keluaran Apple. Untuk kualitas suara, Taskam sebagai produsen alat perekaman audio tidak diragukan lagi.
Apogee MiC
Selain untuk iPhone, iPad, dan iPod alat perekam audio ini bisa juga disambungkan dengan Mac dan PC. Bentuknya seperti microphone profesional bagi para penyiar radio, alat ini dilengkapi dengan penyangga yang memudahkan untuk ditempatkan di mana saja.
Fostex AR101
Dengan peralatan pegangan tangan khusus, dua microphone sekaligus pada produk ini menghasilkan audio yang sangat baik. Tak hanya untuk gadget, Mac, dan PC, Fostex AR101 juga kompatibel untuk DSLR.
Belkin LiveAction Mic
Inilah directional microphone yang diperuntukkan gadget. Bentuk dan fungsinya cocok untuk keperluan interview, mirophone didesain untuk mengarah pada sumber suara. Video-video wawancara akan lebih pas jika menggunakan mirophone jenis ini.
Rode Lavalier
Clip on yang diperuntukan bagi gadget, barangkali itu yang paling tepat untuk mendeskripsikan fungsi dari perekam audio ini. Suara akan lebih jernih karena microphone ditempelkan pada subyek. Jika Belkin LiveAction merupakan jenis directonal mic, maka Edutige adalah jenis mirophon omni-directional.

Tascam iXZ
Ini bukanlah salah satu jenis mirophone, Tascam iXZ  merupakan device adapter yang berfungsi sebagai penghubung antara mirophone profesional dengan gadget yang digunakan. Selain untuk gadget device ini juga bisa digunakan untuk penghubung microphone pada PC atau Mac. Microphone profesional dengan bisa terkoneksi dengan salah satu fungsi yang tak kalah pentingnya yakni phantom yang bisa diset on/off.
Melayang Bersama Gadget
Mendapatkan gambar indah dengan aeral view dari ketinggian telah menjadi hal yang tidak sulit ketika drone sudah mulai menjamur. Tak hanya untuk keindahan semata, lebih dari itu drone juga kerap digunakan untuk kebutuhan fungsional, sebagai alat pengontrol keamanan hingga layanan pengiriman barang.
Gadget yang ketika kehadiran drone hanya digunakan sebagai alat pengontrol, kini bisa juga digunakan sebagai medium perekam.  Parrot AR 2.0 misalnya, drone ini didesain agar smartphone bisa melakukan perekaman di atas ketinggian. Artinya smartphone yang telah direkatkan pada drone ini bisa melayang di udara dikendalikan oleh gadget lainnya. Aericam Anura, kecil namun kokoh, drone ini didesain untuk bisa menerbangkan apapun jenis smartphone. Modifikasi bisa dilakukan pada lensa di smartphone dengan lens converter (wide, superwide, fish-eye), jadi gambar yang dihasilkan akan sesuai dengan yang kita inginkan.

Padupadan Teknis dan Konseptual
Pada akhirnya tool hanyalah tool belaka jika si pengguna tak tahu benar apa yang mesti dilakukan.  Karena itu bukan bagaimana menggunakan berbagai peralatan pendukung tersebut, tapi sedari awal mesti jelas dan dipahami dulu, apakah yang akan kita buat. Lalu kita akan tahu kebutuhan peralatan apa yang benar-benar dibutuhkan. Video yang dibuat dengan konsep yang baik dari awal inilah nantinya bisa dieksekusi dengan segala perlatan pendukung. Dan tentu bukan sekadar gaya-gayaan belaka. Lain hal jika memang kita pingin sambil bereksperimen..Let's try guys.

Gimmick di Televisi, Bukan Sekadar Pemanis


“Ah hidup kamu kebanyakan gimmick!” Barangkali pernah mendengar seloroh seperti itu ketika seseorang mendapati kepura-puraan atau sesuatu yang dianggap serius padahal sebenarnya sekadar bercanda. Kata “gimmick” kini menjadi populer di masyarakat, yang sebelumnya kata ini hanya digunakan di kalangan orang hiburan, orang-orang di balik atau yang tampil di televisi utamanya.

Gimmick merupakan cara untuk menarik perhatian penonton dengan beragam cara seperti membuat adegan khusus, dandanan yang khas, musik, yel-yel, nyanyian, atau aktifitas lainnya. Gimmick juga bisa dilakukan dengan pergerakan kamera tertentu atau dilakukan saat editing. Karenanya gimmick dimaksudkan untuk menghibur, membuat penonton berdebar-debar, atau mendapatkan kejutan. Seringkali gimmick dibuat seperti tak ada hubungannya dengan inti sebuah acara. Namun itu semua tentu dengan tujuan penonton akan menyukai acara tersebut.
Bagaimana Gimmick Dibuat?
Sukses atau gagalnya gimmick pada acara televisi sangat tergantung dari banyak hal. Dan ketidakberhasilan gimmick kerap ditemui karena si kreator gimmick tidak membuat secara serius sedari awal. Gimmick bisa saja dibuat secara spontan, namun spontanitas demikian rentan pada kegagalan. Jadi sebaiknya gimmick memang sudah dirancang dan direncanakan terlebih dulu, yang di atas kertas keberhasilan gimmick sudah bisa diukur. Gimmick walalupun sedari awal goalnya adalah membuat perhatian penonton, secara spesifik ia harus punya tujuan jelas. Artinya untuk apa gimmick itu dibuat karena sekadar mendapat perhatian penonton saja tidaklah cukup. Tim kreatif sebagai pembuat gimmick sebagai bagian dari acara, ia harus melakukan riset terlebih dulu. Pertama tentu saja ia mesti benar-benar paham tentang program acara yang sebelumnya sudah dirancang. Kedua, pada bagian mana gimmick itu nantinya dipakai; awal acara, di tengah-tengah acara, di ujung segment, atau di ujung acara. Gimmick bisa juga dibuat beberapa kali, kebutuhan seberapa banyak gimmick ini termasuk yang disiapkan dari awal. Ketiga, buatlah rancangan gimmick apakah ia akan tertuang dalam bentuk script, yang berarti nantinya cast akan menggunakan monolog atau dialog. Semi script, yang berarti dibuatkan sript sebagai panduan saja, pemain tak benar-benar menggunakan sript sebagai acuan utama yang berarti pemain bisa mengubah itu namun inti dari yang dimaksud script sebagai gimmick itu bisa tercapai. Atau unscripted, benar-benar tanpa script, pemain melakukan adegan atau dialog berdasar catatan khusus dari tim kreatif. Terakhir, gimmick sebaiknya disimulasikan terlebih dulu dengan tujuan untuk mengukur apakah konsep gimmick yang telah dirancang itu bisa diterapkan dengan baik atau tidak. Seringkali gimmick bisa dijadikan ciri khas pada sebuah program. Artinya gimmick bisadipatenkan menjadi sesuatu yang ditunggu oleh penotnton, kejutan yang kehadirannya dinanti oleh pemirsa. Namun demikian, walaupun akan dibuat pasti dalam setiap episodenya dan telah menjadi ciri khas, gimmick seperti ini pun tetap mesti dipersiapkan. Kegagalan justru hadir karena ketidaksiapan materi gimmick yang sudah dianggap rutin tersebut.

Personalitas dalam Gimmick
Dalam program The Tonight Show misalnya, Jimmy Fallon membuat gimmick kompetisi nyanyi serta sketsa sementara dalam Jimmy Kimmel Live! host Kimmel senang menirukan tingkah para selebriti. Gimmick kerap bisa menempel pada seseorang entertainer, ia akan menjadi ciri khas sendiri pada akhirnya. Apakah itu serta merta terjadi demikian? Tentu saja tidak, sebab gimmcik yang ia dan tim kreatif ciptakan telah melewati rangkaian seperti uraian bagaimana gimmick tercipta di atas. Ketika gimmick yang menyangkut personalitas ditiru oleh lainnya maka penonton akan mudah menengarai kalau gimmick itu orisinil lagi, ini berarti para pengikut atau yang berusaha meniru para pendahulu tidak akan sukses seperti orang-orang yang ditirunya.
Gimmick yang melekat pada personal tertentu nampaknya masih jarang pada cast di Indonesia, walaupun tentu ada. Komedian Haji Bolot misalnya, ia memiliki ciri khas yang kurang dalam pendengaran, sehingga kerap kreatif memasukan unsur gimmick“ketulalitan” Pak Bolot ketika ia menjadi pemain dalam program televisi. Gimmick yang disematkan pada personal tertentu bisa saja dibuat oleh tim kreatif sehingga kehadiran cast tersebut sudah bisa memancing kejutan dan gelak tawa misalnya. Person lain yang bisa dibuat sebagai gimmick biasanya ada pada kicker atau samsak, sehingga walaupun kehadirannya hanya selewatan saja sudah akan menajdi hiburan tersendiri. Sayangnya model samsak seperti ini masih menggunakan slapstick sebagai ciri khas atau adegan-adegan yang dianggap “kasar”.
Pendatang baru Gilang Dirga, rupanya melihat peluang ini. Ia bisa menirukan berbagai suara para pesohor di negeri ini dari mulai suara Presiden Joko Widodo, Gubernur Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, hingga suara Mario teguh. Kepaiawaian dia dalam menirukan beberapa penyanyi seperti Anang Hermansyah hingga Cakra Khan juga menjadikan produser beberapa acara televisi mengundang dia untuk menjadi bintang tamu khusus, dimainkan beragam gimmick atas kemampuan peniruan tersebut.
Gimmick dengan Audio
Audio sebagai bagian penting dari pertunjukan juga bisa menjadi tool sebagai bahan gimmick. Sound effect tertentu misalnya, dapat dibuat untuk gimmick yang akan menjadikan adegan menjadi lucu, menegangkan, atau meriah. Musik dan sound effect untuk keperluan gimmick bisa dibuat sebelum shooting, saat hooting, atau saat editing. Namun yang jelas, musik atau sound effect tersebut harus dibuat konsep terlebih dulu. Artinya ketika nantinya dibuat spontan sekalipun saat shooting misalnya, konsep itu sudah ada jauh sebelumnya. Konsep ini penting agar musik atau sound effect yang dibuat nantinya tidak asal-asalan atau sekadar filler yang bisa jadi justru akan menganggu sebuah adegan atau dialog dalam pertunjukan.

Membuat Gimmick di Edting
Sebagai tahap akhir dalam produksi, gimmick ada kalanya bisa dilakukan saat penyuntingan gambar atau editing. Pada tahap ini editor (tentu atas arahan produser atau tim kreatif) melakukan editing tertentu dengan tujuan sebagai gimmick. Ada banyak cara di sini, tergantung dari konsep serta hasil akhir seperti apa. Misalnya dibuat adegan slow motion atau fast motion dengan efek suara atau musik yang mendukung. Maka bisa jadi nantinya penonton akan melihat adegan tersebut menjadi lucu.
Pada tahap paska produski juga bisa membuat VT (video tape) atau materi yang nantinya akan diputar sebagai salah satu bagian dari show. VT ditonton oleh bintang tamu yang hadir di studio. Yang artinya sedari awal VT tersebut didesain sebagai gimmick, yang kemunculannya diatur sedemikian rupa, dituangkan ke dalam rundown program.
Mystery Guest dalam Talkshow
Pada acara talkshow seringkali formatnya sudah baku, acara dipandu oleh host dengan menghadirkan beragam bintang tamu. Agar tidak monoton, tim kreatif melakukan pelbagai cara dengan tujuan agar acara tidak terlampau serius. Gimmick dalam satu acara tentu akan berbeda dengan acara lainnya, gimmick dengan melihat format acara yang dipakai menjadi salah satu pertimbangan. Sebab misalnya, gimmick untuk acara talkshow bisa jadi berbeda dengan acara variety show.
Pada acara talkshow, bisa dibuat gimmick agar bintang tamu mendapatkan surprise. Ya kata “surprise” menjadi salah satu kunci. Bagaimana agar bintang tamu utama benar-benar mendapatkan kejutan. Maka dihadikannya guest star bisa jadi akan menimbulkan usur surprise tadi. Guest star yang dimaksud bisa jadi orang yang dianggap paling dekat dengan bintang tamu. Maka tentu saja bintang tamu akan terkejut jika mendapati orang terdekatnya dihadirkan. Gimmick seperti ini seringkali sukses, karenanya produser dan tim kreatif acara talkshow membuat gimmick dengan mystery guest yang telah disiapkan, dihadirkan berdasar riset terlebih dahulu tentunya.

Inovasi Tim Kreatif
Setelah script, sepertinya gimmick merupakan hal paling sulit dikerjakan oleh tim kreatif untuk nantinya dituangkan ke dalam bentuk rundown. Atau bisa jadi membuat gimmicklah bagian tersulit itu. Tak jarang gimmick yang mestinya menjadi andalan dalam sebuah acara justru menjadi garing karena konsep gimmick yang tidak dibuat secara matang. Bagaimana agar gimmick yang tertuang dalam bentuk konsep bisa diaplikasikan saat shooting juga hal paling penting lainnya. Agar tidak terjadi mispersepsi, maka gagasan ini dipaparkan oleh tim kreatif pada produser saat gimmick akan dibuat serta dijelaskan pada pengarah acara dan floor director.
Ada beberapa faktor yang saling menunjang satu sama lain sehingga gimmick akhirnya bisa menjadi bagian show yang menarik; konsep yang menarik, inovatif tidak itu-itu saja, dan sesuatu yang fresh. Yang terakhir inilah menjadi concern tim kreatif. Artinya harus terus berinovasi menciptakan hal baru, bukan sekadar meniru gimmick-gimmick yang telah ada sebab peniruan demikian akan menghasilkan sesuatu yang membosankan. Agar gimmick memiliki ciri khas, tim kreatif bisa membuat gimmick yang hanya ada pada acara yang ia buat saja, tidak ditemukan pada acara lain atau acara serupa lainnya.