“Ah hidup kamu kebanyakan gimmick!” Barangkali pernah mendengar
seloroh seperti itu ketika seseorang mendapati kepura-puraan atau sesuatu yang
dianggap serius padahal sebenarnya sekadar bercanda. Kata “gimmick” kini
menjadi populer di masyarakat, yang sebelumnya kata ini hanya digunakan di
kalangan orang hiburan, orang-orang di balik atau yang tampil di televisi
utamanya.
Gimmick
merupakan cara untuk menarik perhatian penonton dengan beragam cara seperti
membuat adegan khusus, dandanan yang khas, musik, yel-yel, nyanyian, atau
aktifitas lainnya. Gimmick juga bisa dilakukan dengan pergerakan kamera
tertentu atau dilakukan saat editing. Karenanya gimmick dimaksudkan untuk
menghibur, membuat penonton berdebar-debar, atau mendapatkan kejutan.
Seringkali gimmick dibuat seperti tak ada hubungannya dengan inti sebuah acara.
Namun itu semua tentu dengan tujuan penonton akan menyukai acara tersebut.
Bagaimana Gimmick Dibuat?
Sukses
atau gagalnya gimmick pada acara televisi sangat tergantung dari banyak hal.
Dan ketidakberhasilan gimmick kerap ditemui karena si kreator gimmick tidak membuat
secara serius sedari awal. Gimmick bisa saja dibuat secara spontan, namun
spontanitas demikian rentan pada kegagalan. Jadi sebaiknya gimmick memang sudah
dirancang dan direncanakan terlebih dulu, yang di atas kertas keberhasilan
gimmick sudah bisa diukur. Gimmick
walalupun sedari awal goalnya adalah membuat perhatian penonton, secara
spesifik ia harus punya tujuan jelas. Artinya untuk apa gimmick itu dibuat
karena sekadar mendapat perhatian penonton saja tidaklah cukup. Tim kreatif
sebagai pembuat gimmick sebagai bagian dari acara, ia harus melakukan riset
terlebih dulu. Pertama tentu saja ia mesti benar-benar paham tentang program
acara yang sebelumnya sudah dirancang. Kedua, pada bagian mana gimmick itu
nantinya dipakai; awal acara, di tengah-tengah acara, di ujung segment, atau di
ujung acara. Gimmick bisa juga dibuat beberapa kali, kebutuhan seberapa banyak
gimmick ini termasuk yang disiapkan dari awal. Ketiga, buatlah rancangan
gimmick apakah ia akan tertuang dalam bentuk script, yang berarti nantinya cast
akan menggunakan monolog atau dialog. Semi script, yang berarti dibuatkan sript
sebagai panduan saja, pemain tak benar-benar menggunakan sript sebagai acuan
utama yang berarti pemain bisa mengubah itu namun inti dari yang dimaksud
script sebagai gimmick itu bisa tercapai. Atau unscripted, benar-benar tanpa
script, pemain melakukan adegan atau dialog berdasar catatan khusus dari tim
kreatif. Terakhir, gimmick sebaiknya disimulasikan terlebih dulu dengan tujuan
untuk mengukur apakah konsep gimmick yang telah dirancang itu bisa diterapkan
dengan baik atau tidak. Seringkali gimmick bisa dijadikan ciri khas pada sebuah
program. Artinya gimmick bisadipatenkan menjadi sesuatu yang ditunggu oleh
penotnton, kejutan yang kehadirannya dinanti oleh pemirsa. Namun demikian,
walaupun akan dibuat pasti dalam setiap episodenya dan telah menjadi ciri khas,
gimmick seperti ini pun tetap mesti dipersiapkan. Kegagalan justru hadir karena
ketidaksiapan materi gimmick yang sudah dianggap rutin tersebut.
Personalitas dalam Gimmick
Dalam program The Tonight Show misalnya,
Jimmy Fallon membuat gimmick kompetisi nyanyi serta sketsa sementara dalam Jimmy Kimmel Live! host Kimmel senang menirukan tingkah
para selebriti. Gimmick kerap bisa menempel pada seseorang entertainer, ia akan
menjadi ciri khas sendiri pada akhirnya. Apakah itu serta merta terjadi
demikian? Tentu saja tidak, sebab gimmcik yang ia dan tim kreatif ciptakan
telah melewati rangkaian seperti uraian bagaimana gimmick tercipta di atas.
Ketika gimmick yang menyangkut personalitas ditiru oleh lainnya maka penonton
akan mudah menengarai kalau gimmick itu orisinil lagi, ini berarti para
pengikut atau yang berusaha meniru para pendahulu tidak akan sukses seperti
orang-orang yang ditirunya.
Gimmick yang melekat pada personal tertentu nampaknya
masih jarang pada cast di Indonesia, walaupun tentu ada. Komedian Haji Bolot
misalnya, ia memiliki ciri khas yang kurang dalam pendengaran, sehingga kerap
kreatif memasukan unsur gimmick“ketulalitan” Pak Bolot ketika ia menjadi pemain
dalam program televisi. Gimmick yang disematkan pada personal tertentu bisa
saja dibuat oleh tim kreatif sehingga kehadiran cast tersebut sudah bisa
memancing kejutan dan gelak tawa misalnya. Person lain yang bisa dibuat sebagai
gimmick biasanya ada pada kicker atau samsak, sehingga
walaupun kehadirannya hanya selewatan saja sudah akan menajdi hiburan
tersendiri. Sayangnya model samsak seperti ini masih menggunakan slapstick sebagai ciri khas atau adegan-adegan
yang dianggap “kasar”.
Pendatang
baru Gilang Dirga, rupanya melihat peluang ini. Ia bisa menirukan berbagai
suara para pesohor di negeri ini dari mulai suara Presiden Joko Widodo, Gubernur
Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, hingga suara Mario teguh. Kepaiawaian dia
dalam menirukan beberapa penyanyi seperti Anang Hermansyah hingga Cakra Khan
juga menjadikan produser beberapa acara televisi mengundang dia untuk menjadi
bintang tamu khusus, dimainkan beragam gimmick atas kemampuan peniruan
tersebut.
Gimmick dengan Audio
Audio sebagai bagian penting dari pertunjukan juga bisa
menjadi tool sebagai bahan gimmick. Sound effect
tertentu misalnya, dapat dibuat untuk gimmick yang akan menjadikan adegan
menjadi lucu, menegangkan, atau meriah. Musik dan sound effect untuk keperluan
gimmick bisa dibuat sebelum shooting, saat hooting, atau saat editing. Namun
yang jelas, musik atau sound effect tersebut harus dibuat konsep terlebih dulu.
Artinya ketika nantinya dibuat spontan sekalipun saat shooting misalnya, konsep
itu sudah ada jauh sebelumnya. Konsep ini penting agar musik atau sound effect
yang dibuat nantinya tidak asal-asalan atau sekadar filler yang bisa jadi
justru akan menganggu sebuah adegan atau dialog dalam pertunjukan.
Membuat Gimmick di Edting
Sebagai
tahap akhir dalam produksi, gimmick ada kalanya bisa dilakukan saat
penyuntingan gambar atau editing. Pada tahap ini editor (tentu atas arahan
produser atau tim kreatif) melakukan editing tertentu dengan tujuan sebagai
gimmick. Ada banyak cara di sini, tergantung dari konsep serta hasil akhir
seperti apa. Misalnya dibuat adegan slow motion atau fast motion dengan efek
suara atau musik yang mendukung. Maka bisa jadi nantinya penonton akan melihat
adegan tersebut menjadi lucu.
Pada
tahap paska produski juga bisa membuat VT (video tape) atau materi yang
nantinya akan diputar sebagai salah satu bagian dari show. VT ditonton oleh
bintang tamu yang hadir di studio. Yang artinya sedari awal VT tersebut
didesain sebagai gimmick, yang kemunculannya diatur sedemikian rupa, dituangkan
ke dalam rundown program.
Mystery Guest dalam Talkshow
Pada
acara talkshow seringkali formatnya sudah baku, acara dipandu oleh host dengan
menghadirkan beragam bintang tamu. Agar tidak monoton, tim kreatif melakukan
pelbagai cara dengan tujuan agar acara tidak terlampau serius. Gimmick dalam
satu acara tentu akan berbeda dengan acara lainnya, gimmick dengan melihat
format acara yang dipakai menjadi salah satu pertimbangan. Sebab misalnya,
gimmick untuk acara talkshow bisa jadi berbeda dengan acara variety show.
Pada acara talkshow, bisa dibuat gimmick agar bintang
tamu mendapatkan surprise. Ya kata “surprise” menjadi
salah satu kunci. Bagaimana agar bintang tamu utama benar-benar mendapatkan
kejutan. Maka dihadikannya guest star bisa jadi akan menimbulkan usur surprise
tadi. Guest star yang dimaksud bisa jadi orang yang dianggap paling dekat
dengan bintang tamu. Maka tentu saja bintang tamu akan terkejut jika mendapati
orang terdekatnya dihadirkan. Gimmick seperti ini seringkali sukses, karenanya
produser dan tim kreatif acara talkshow membuat gimmick dengan mystery guest
yang telah disiapkan, dihadirkan berdasar riset terlebih dahulu tentunya.
Inovasi Tim Kreatif
Setelah script, sepertinya gimmick merupakan hal paling
sulit dikerjakan oleh tim kreatif untuk nantinya dituangkan ke dalam bentuk
rundown. Atau bisa jadi membuat gimmicklah bagian tersulit itu. Tak jarang
gimmick yang mestinya menjadi andalan dalam sebuah acara justru menjadi garing karena konsep gimmick yang tidak
dibuat secara matang. Bagaimana agar gimmick yang tertuang dalam bentuk konsep
bisa diaplikasikan saat shooting juga hal paling penting lainnya. Agar tidak
terjadi mispersepsi, maka gagasan ini dipaparkan oleh tim kreatif pada produser
saat gimmick akan dibuat serta dijelaskan pada pengarah acara dan floor
director.
Ada beberapa faktor yang saling menunjang satu sama lain
sehingga gimmick akhirnya bisa menjadi bagian show yang menarik; konsep yang
menarik, inovatif tidak itu-itu saja, dan sesuatu yang fresh. Yang terakhir
inilah menjadi concern tim
kreatif. Artinya harus terus berinovasi menciptakan hal baru, bukan sekadar
meniru gimmick-gimmick yang telah ada sebab peniruan demikian akan menghasilkan
sesuatu yang membosankan. Agar gimmick memiliki ciri khas, tim kreatif bisa
membuat gimmick yang hanya ada pada acara yang ia buat saja, tidak ditemukan
pada acara lain atau acara serupa lainnya.