Latest Updates

Struktur Film

Alur cerita (plot) adalah penjabaran dari cerita sebuah film, terdiri dari rentetan-rentetan kejadian bermotivasi dan berhubungan secara sebab-akibat. Struktur menanjak kepada cara untuk menyusun dan mengintegrasikan kejadian-kejadian dari plot tersebut.
(Haug P. Manogian : The Filmmaker’s Art, New York London, hal 30)

Esensi dari struktur film terletak pada pengaturan berbagai unit cerita atau ide sedemikian rupa sehingga bisa dipahami. Struktur adalah blueprint; kerangka desain yang menyatukan berbagai unsur film dan merepresentasikan jalan pikiran dari pembuat film. Struktur terdapat dalam semua bentuk karya seni. Pada film ia mengikat aksi (action)`dan ide menjadi suatu kesatuan yang utuh.
Struktur yang baik adalah struktur yang sederhana tapi penuh relief. Penyusunan pikiran dan perasaan si seniman film ditentukan oleh faktor-faktor :
1. keutuhan (semua unsur dalam film mesti bertalian dengan subyek utamanya.
2. ketergabungan (harus berhubungan antar unsur, dan menunjukkan kesimpulan).
3. tekanan (tekanan akan menentukan posisi dari unit-unit utama dan sampingan film) .
4. interes (berhubungan dengan “isi” dari setiap unit).
Struktur film terdiri dari struktur lahiriah dan struktur batiniah.
Dalam struktur lahiriah, terdapat unsur-unsur atau unit-unit yang membangun yaitu : shot; dapat dirumuskan sebagai peristiwa yang direkam oleh film tanpa interupsi. Unsur berikutnya adalah scene atau adegan; scene terbentuk apabila beberapa shot disusun secara berarti dan menimbulkan suatu pengertian yang lebih luas tapi utuh.
Banyaknya shot, panjang pendeknya shot dalam sebuah adegan akan menentukan ritme dari adegan itu. Selain shot dan scene, adapula sequence atau babak; babak terbentuk apabila beberapa adegan disusun secara berarti dan logis. Babak memiliki ritme permulaan, pengembangan dan akhir.
Struktur batiniah ditentukan oleh sejumlah unsur :
1. Eksposisi (keterangan tentang temoat, waktu, suasana, watak)
2. Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan)
3. Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur pendukung cerita)
4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita)
5. Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar pendukung cerita)
6. Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang bertentangan)
7. Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam)
8. Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut keputusan penting dari tokoh)
9. Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan intensitas. Biasanya timbul
bersamaan dengan krisis)
10. Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan)
11. Kesimpulan (tahap semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan diatasi. Dalam cerita tragedi disebut katarsis, dan happy end dalam suatu komedi.)

2 Responses to "Struktur Film"

agung_isi_jgj mengatakan...

mohon maaf, nama bapak siapa???
trus, saya tertarik (point ke-4)tulisan bapak...sumber referensinya buku apa itu pak?
trimaksih.

Struktur batiniah ditentukan oleh sejumlah unsur :
1. Eksposisi (keterangan tentang temoat, waktu, suasana, watak)
2. Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan)
3. Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur pendukung cerita)
4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita)
5. Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar pendukung cerita)
6. Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang bertentangan)
7. Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam)
8. Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut keputusan penting dari tokoh)
9. Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan intensitas. Biasanya timbul
bersamaan dengan krisis)
10. Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan)
11. Kesimpulan (tahap semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan diatasi. Dalam cerita tragedi disebut katarsis, dan happy end dalam suatu komedi.)

My Profil mengatakan...

bapak terkesan tua ya..namanya Mas Adi..Praktisi Media di O Channel dan pengajar juga disalah satu perguruan tinggi swasta dijakarta.
di depan blogg ku juga dah dikasih link utk referensinya (Kunci Sukses Menulis Skenario, Elizabeth Lutters)


4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita) maksutnya adalah bahwa jika dalam treatment film kamu terkesan booring/flat/datar maka kamu bebas memasukan unsur cerita baru ditengah tengahnya, tetapi unsur tambahan itu harus mempunya daya tarik/action yg menarik dan mengandung unsur cerita yg sama..dan nantinya akan mempunyai ending yg satu

contohnya : kaya sinetron2 sekarang,secara keseluruhan mereka banyak memasukan unsur kejutan2 tiap episode yg intinya utk memperpanjang episodenya, harusnya cuma 30an episode juga dah tamat tpi kenapa bisa sampe 100episode..nah mereka banyak yg menjual ini (4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita))..kurang lebih begitu mas dari pengalaman ku..trims atas postnya

http://pojokspy.tk