Latest Updates

Lowongan Indi GO

Lowongan Indi GO
Teman-teman,Sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi program televisi di Jakarta memerlukan :

A. Beberapa reporter audiovisual (Kode Rep)
Laki-laki maupun perempuan, usia maksimal 25 tahun
Pendidikan minimum S1 dengan IP minimum 3
Terampil mengoperasikan kamera audiovisual
Terampil menulis laporan
Berbadan sehat
Bersedia bekerja keras

B. Beberapa produser/asisten produser (Kode Pro)
Laki-laki maupun perempuan, usia maksimal 30 tahun
Minimum pernah menjadi produser audiovisual selama dua tahun
Diutamakan yang pernah berpengalaman sebagai reporter
Pendidikan minimum S1 dengan IP minimum 3
Terampil menulis laporan dan menyusun run-down
Berbadan sehat
Bersedia bekerja keras

C. Beberapa editor audiovisual (Kode Edt)
Laki-laki usia maksimal 30 tahun
Terampil mengoperasikan sistem FCP
Diutamakan yang pernah berpengalaman sebagai editor audiovisual
Pendidikan minimum D3
Berbadan sehat
Bersedia bekerja keras

D. Beberapa staf perpustakaan audiovisual (Kode Lib)
Laki-laki dan perempuan usia maksimal 30 tahun
Terampil mengoperasikan sistem penyuntingan cut-to-cut
Diutamakan yang pernah berpengalaman sebagai editor audiovisual
Pendidikan minimum D3
Berbadan sehat
Bersedia bekerja keras

E. Beberapa presenter (Kode Pre)
Perempuan usia maksimal 25 tahun
Berpenampilan menarik
Pendidikan minimum S1 dengan IP minimum 3.5
Berbadan sehat
Bersedia bekerja keras


F. Staf Program Development (Kode: PD)
Pendidikan minimum S1 dengan IP minimum 3
Diutamakan yang pernah berpengalaman dalam tim produksi / kreatif selama 3 tahun
Kreatif dan memiliki ide - ide segar di bidang produksi program tv
Mampu mengeksekusi ide menjadi program yang siap tayang
Komunikatif
Berbadan sehat
Bersedia bekerja keras

Kirimkan lamaran dilengkapi dengan CV, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan pasfoto ukuran 4 cm x 6 cm.
Khusus pelamar Presenter, kirimkan juga foto-foto medium shot dengan wajah yang jelas tampak samping dan tampak depan. Selambat-lambatnya Sabtu 12 Februari 2011.

Lamaran ditujukan ke:
Putri Rahartana
Assistant to Production Director
Creative Indigo Production
Jl. Caringin barat kav. 10
Cilandak - Jakarta Selatan

atau:

putri@creativeindigo.net

Terima kasih banyak....

Lowongan B Channel TV

Lowongan B Channel TV
temen di Bchannel TV, mencari kontributor/koresponden TV untuk program soft news dan feature, dengan kriteria: (berperan sebagai Video Journalist)
1. Paham kode etik jurnalistik.
2. Berpengalaman dan menguasai lokasi / daerah liputan.
3. Mahir menggunakan Camera broadcast.
4. Mahir menulis script/naskah.

Dicari untuk kota Semarang, Manado, Palembang, Padang, Batam, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar dan Papua.

Jika berminat, kirimkan CV ke email: bastian.walters@bchanneltv.com
Cv ditunggu sampai tanggal 1 Februari 2011.

Lowongan Sony Music

Lowongan Sony Music

IT’S BUZZ!

INGIN PUNYA PENGALAMAN BEKERJA DI DUNIA MUSIK?

Syaratnya!

- Cewek / Cowok atau in between hehehe

- Cinta Musik (it’s a must!)

- Bisa bekerja dalam team

- Bisa menggunakan komputer, yaaa minimal Word, Excel dan Adobe Photoshop J

Syarat khusus!

- sedang mengambil mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan / ada ketentuan untuk magang dari kampus.

- Minimal magang 3 bulan

Kirim CV + foto + surat permohonan magang + surat keterangan dari kampus ke :

SONY MUSIC INDONESIA
Jl. Johar no 13, Menteng – Jakarta Pusat 10350

Tulis MAGANG di pojok sebelah kanan atas.

Paling telat 31 January 2011 yesss!

Elemen Warna Visual

Elemen Warna Visual
Dalam seni Visual, ada tiga elemen dasar yang paling penting untuk menciptakan sebuah karya visualisasi yang mengekplorasi imajinasi kreatif manusia. Ketiga elemen dasar visual tersebut adalah Color (warna), Shape (bentuk) dan Texture (tekstur). Ketiganya menyatu dalam kombinasi yang diciptakan oleh para Filmmaker dan TVmaker untuk dapat memberikan rasa keindahan bagi penikmatnya/penontonnya.

Nah, dalam industri televisi dan film, elemen Warna seringkali menjadi perdebatan karena warna sangat erat hubungannya dengan referensi, kombinasi dan percampuran. Nah, tips kali ini mencoba mengingatkan kita semua darimana warna dasar untuk Televisi berasal?

Warna putih sebagai Color Reference adalah percampuran antara warna Merah (30%), Hijau (59%) dan Biru (11%). Itulah mengapa "White Balance" dilakukan pada kamera dengan menggunakan objek berwarna putih.Ini terjadi karena sinyal warna putih akan selalu berubah
tergantung dari kondisi pencahayaan dan suhu yang berbeda yaitu Day Light atau Tungsten.

Warna Percampuran lain adalah:
Yellow = Red + Green
Magenta= Red + Blue
Cyan = Green + Blue

Sedangkan "the word of RGB (Red, Green, Blue)" juga mempunyai arti. Mengapa kita menyebutnya sebagai RGB? bukan GBR atau BRG? ini ada hubungannya dengan Human Skin Tones dimana warna kulit manusia didominasi oleh elemen warna Red (Merah), lalu Green (Hijau) dan terakhir Blue (Biru). Atau sering dikenal dengan rumus R>G>B. Itulah mengapa dalam teknik Chroma Key digunakan latar belakang warna biru atau hijau bukan merah.

Warna Hitam saat ini telah menjadi "the color of cool". Hitam adalah warna penegas, pemberontak, klasik, elegan, tanpa kompromi, dan berbagai sebutan lainnya. Bahkan kedua elemen visual Shape (Bentuk) dan Texture (Teksture)sangat dipengaruhi leh warna hitam. Lihat saja Play Station 2, iPOD, Handphone, Laptop, dsb menjadi lebih indah dengan warna hitam.

Tulisan ini ditulis dari berbagai referensi Create Magazine, Buku2x produksi televisi dan pengetahuan pribadi. Semoga bermanfaat untuk kalian.

Lowongan DAAI TV

Lowongan DAAI TV
DAAI TV Jakarta salah satu televisi lokal di Jakarta yang berlandaskan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan, mencari reporter untuk bergabung di program dokumenter DAAI TV.

Kriteria yang dibutuhkan:

1. Minimal lulusan S1 Komunikasi / Jurnalistik / Broadcasting
2. Memiliki pengalaman reportase di media televisi atau media audio visual lain
3. Memiliki pengalaman menulis di bidang sosial atau human interest
4. Berwawasan luas dan mampu bekerja sama dalam team work
5. Lebih diutamakan bila memiliki pengalaman produksi film dokumenter.

Kirimkan lamaran lengkap anda, CV dan contoh karya ke: ari.trismana@daaitv.co.id

Membuat Naskah Berita yang Bernyawa

Membuat Naskah Berita yang Bernyawa
Pendengar cenderung menganggap berita radio adalah hal yang membosankan, kaku dan monoton. Kunci utama mengapa sebuah berita radio menjadi membosankan untuk didengar terletak pada kata-kata yang dipilih oleh si penulis berita. Jika si penulis berita kurang tepat memilih kata-kata, maka penyiar atau pembaca berita tidak akan bisa atau akan mengalami kesulitan memberikan nyawa agar berita tersebut nampak hidup pada saat disiarkan.

Apa saja yang harus dilakukan oleh seorang scriptwriter agar berita yang ditulisnya bisa hidup sewaktu disampaikan oleh newscaster?

1. Penggunaan kata kerja

Kata kerja memegang peranan penting dalam penulisan bahasa tutur. Pikirkanlah secara serius, karena pemilihan kata kerja akan mempengaruhi gaya penyampaian.

Contoh : Gempa bumi hebat mengguncang kawasan barat daya China. Di provinsi Sichuan gedung-gedung bertingkat terkoyak dan hancur luluh lantak. Gempa yang memukul China dengan kekuatan 7,8 pada skala richter ini merenggut nyawa sedikitnya 10.000 jiwa.

2. Hati-hati menggunakan kata sifat

Penulisan naskah naratif dan deskriptif, akan banyak ditolong oleh penggunaan kata sifat. Namun perlu dihindari penggunaan kata sifat yang bisa menimbulkan berbagai macam persepsi karena justru dapat mengaburkan pesan yang ingin kita sampaikan.

Contoh:
* besar -> sebaiknya rincikan besarnya seperti apa
* berwarna-warni -> sebaiknya sebutkan apa saja warnanya
* drastis -> sebaiknya dijelaskan seberapa drastis
* dan lain sebagainya

3. Gunakan kalimat aktif

Dalam membuat bahasa tutur, penggunaan kalimat aktif adalah yang terbaik. Susunan kalimat aktif ‘Subyek – Predikat – Obyek’ akan mempermudah pemahaman naskah yang akan dibaca, sehingga newscaster akan menjadi lebih lancar dalam menyampaikan sebuah kalimat berita.

Contoh:
Bukan: 10.000 jiwa direnggut dalam gempa berkekuatan 7,8 skala richter di China
Tetapi: Gempa berkekuatan 7,8 skala richter merenggut 10.000 jiwa di China

4. Gunakan kalimat ‘kini’ atau present tense

Teorinya, sebuah berita radio menyajikan apa yang baru saja terjadi, apa yang sedang terjadi dan kira-kira apa yang akan segera terjadi. Sehingga lebih tepat jika sebuah naskah berita radio disusun dengan menggunakan present tense. Penggunaan kalimat yang mengesankan bahwa sebuah peristiwa sedang terjadi akan menimbulkan kesan bahwa berita yang kita siarkan adalah berita fresh dan menjadi hal yang menyegarkan di telinga pendengar.
Sedangkan susunan kalimat yang menggambarkan kejadian kemarin (past tense) dan yang akan datang (future tense) lebih cocok digunakan oleh jurnalis media cetak.

Contoh:
Bukan: Gempa bumi dahsyat telah mengguncang China.
Tetapi: Gempa bumi dahsyat mengguncang China.
Bukan: China akan menjadi tuan rumah olimpiade 2008
Tetapi: China menjadi tuan rumah olimpiade 2008

5. Bumikan kalimat dengan bahasa sehari-hari

Penggunaan bahasa sehari-hari akan membuat berita kita membumi, lebih akrab dengan telinga pendengar dan menambah vitalitas dari berita yang kita sampaikan. Caranya adalah dengan menyederhanakan bahasa formal, baik kata-kata maupun frasa yang kita jumpai dalam sebuah berita.

Contoh:
Bukan: Banjir telah membuat bengkel mendapat banyak pesanan untuk menservice banyak mobil yang tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Tetapi: Bengkel kebanjiran order memperbaiki mobil yang rusak terkena banjir.
Rasakan, bahasa sehari-hari seperti ‘kebanjiran order’ justru lebih ‘bernyawa’ dibandingkan dengan bahasa resmi.

6. Hindari bentuk negatif

Seperti halnya penggunaan kalimat aktif, sebuah naskah berita radio akan lebih mudah dipahami dan dibawakan oleh newscaster jika dibuat dengan menggunakan kalimat positif. Untuk itu rubahlah kalimat negatif menjadi positif, terutama pada saat membuat kalimat awal atau lead berita.

Contoh :
Bukan: Jika pemerintah tidak mengurangi subsidi BBM, sektor keuangan dan perekonomian Indonesia bisa mengalami krisis hebat seperti pada tahun 1997 silam dan yang paling menderita adalah rakyat.
Tetapi: Pemerintah mengurangi subsidi BBM. Jika hal ini tidak dilakukan, sektor keuangan dan perekonomian Indonesia bisa mengalami krisis hebat seperti pada tahun 1997 silam dan yang paling menderita adalah rakyat.

7. Berikan tanda baca yang benar

Selain titik, koma, dan tanda tanya, tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan naskah radio adalah slash ‘/’ sebagai tanda jeda dan double slash ‘//’ untuk berhenti atau mengakhiri sebuah kalimat. Penggunaan tanda baca yang benar dan pada tempatnya, akan membantu penyiar dalam menyampaikan pesan yang tertulis melalui naskah. Selain agar pendengar bisa menangkap dengan tepat apa yang disampaikan oleh penyiar.

Penggunaan tanda baca juga akan membantu penyiar dalam menata suara dan melagukan susunan kalimat yang disiarkan. Seorang newscaster diharuskan membaca terlebih dahulu naskah berita atau tulisan yang akan disiarkannya dan biasakan untuk memberikan tanda secara pribadi, seperti garis bawah atau tanda-tanda tertentu dibagian yang harus diberi penekanan, dibaca dengan intonasi naik atau turun dan lain sebagainya.

How to Win the TV Competition

How to Win the TV Competition
"Berpikirlah Secara Lokal", ini adalah catatan menarik dari Irwin Starr yang ditulis ulang oleh Peter Herford dalam bukunya "Anda Ingin Mendirikan Stasiun Televisi". Filosofi berpikir lokal ini menjadi sangat penting bagi programming stasiun televisi untuk memenangkan persaingan. Artinya, berpikir lokal inilah yang kemudian menjadi prioritas dalam gaya industri media kapitalis dimana Profit menjadi utama dalam setiap pertimbangan pemrograman acara televisi.

Dan salah satu catatan penting dalam filosofi programming ala Peter 0'Herford adalah:

1. Tidak ada rumusan yang ajaib untuk menjalankan stasiun televisi yang sukses untuk semua perekonomian. Tidak ada dua stasiun TV yang persis sama, tidak ada dua gaya manajemen yang sama, dan selalu ada perbedaan latar budaya masing-masing.

2. Menjalankan stasiun televisi dalam kota dengan penduduk 10.000 jiwa membutuhkan kemampuan yang sama dibandingkandengan menjalankan stasiun televisi di kota berpenduduk 10 juta jiwa.

Dan, akhirnya Peter Herford menulis tips dengan lebih tajam lagi:

"Jangan menyusun acara stasiun tv menurut selera pribadi anda"."Banyak stasiun tv yang sukses dijalankan oleh orang yang tidak suka pada acara-acara yang mereka udarakan".

semoga bermanfaat.