Sebagai pekerja media saya ingin share sesuatu yang sedang trend
saat ini, dimana hampir semua media mentraining campersnya (camera person) untuk menguasai alat ini.
Kalau kamera biasa mempunyai keterbatasan sudut pandang, sementara alat yang
berasal dari U.S ini mendobrak keterbatasan kamera dengan mampu terbang dan
bermanuver 180 derajat.
Nama resminya DJI Phantom tapi para campers biasanya menyebut drone, yakni
sebuah alat untuk mengangkut kamera dengan baling-baling. Nah, biasanya untuk
liputan standar hanya pakai quad-copter atau empat baling-baling. Ada juga yang
delapan baling-baling untuk mengangkut kamera DSLR 5D tapi yang ini super
mahal. Sepintas memang terlihat seperti mainan namun sebuah kamera kecil nempel
di bawah drone ini, awalnya DJI phantom sama sekali tanpa kamera, jadi kalau
anda beli drone maka harus membeli Go-Pro (kamera aksi). Namun belakangan DJI
Phantom versi 2 sudah punya kamera sendiri.
Cara
Pakai
Drone ini dikendali oleh sebuah remote yang dilengkapi layar
dimana campers bisa lihat perjalanan
drone melalui monitor di remote, drone versi 2 tidak dilengkapi monitor karena
anda bisa mengunduh aplikasi monitor di apps
store android atau apple lalu ubah handphone anda jadi monitor, tapi cara
ini kurang sreg berhubung sinyal 3G Indonesia belum mumpuni, seringnya gambar
di handphone jadi patah-patah.
Kalau mau mahir anda sebaiknya latihan dulu dengan mainan helikopter atau bisa
membeli simulatornya untuk berlatih di komputer. Sebenarnya tidak susah, dan
tidak rumit hanya butuh latihan intensif saja, masalahnya kalau jatuh rusak
harganya lumayan mahal.
Jarak
Perlu diingat drone dilengkapi dengan GPS, sebelum terbang drone
akan me-lock GPS jadi ketika kita kehilangan drone atau lowbat dia akan kembali
dengan sendirinya ke posisi awal. Kendati canggih pada umumnya di daerah
perkotaan yang penuh pohon atau gedung drone hanya bisa terbang sejauh 500
meter. Namun di daerah terpencil yang bebas dari gangguan sinyal dan gedung
bertingkat bisa sampai 1 km.
Waktu terbang
Bisa terbang sampai berapa lama? Nah ini dia yang paling bikin
sakit hati. Drone cuma bisa melaksanakan tugasnya selama 15 menit saja, sebelum
lampu indicator baterai habis akan berkedip. Makanya campers dilatih harus
mahir sekali karena waktu yang mereka punya terbatas untuk mengambil gambar.
Jadi jangan heran campers yang bisa drone dihargai mahal sangat ini.
Baterai
Baterai
Baterai drone memang berbentuk seperti ini dan kapasitas kurang
tahu, tapi untuk mengecash bisa 2 – 3 jam untuk sekali terbang selama 15 menit
mampus nggak tuh. Biasanya untuk aman kita harus beli 3 buah baterai, jadi
ketika habis bisa langsung ganti dan terbang kembali. Tidak bisa menunggu untuk
charge baterai karena waktu charge yang butuh 2-3 jam bisa-bisa acara yang
diliput sudah bubar.
Harga
Untuk drone standar quad copter versi satu yang sudah tidak lagi
diproduksi dihargai sebesar 5-7 juta saja itu tanpa camera, artinya anda harus
beli Go-Pro (kamera kecil) seharga 3 juta jadi total 8-10 juta. Sementara DJI
Phantom versi 2 harga baru adalah 15-16 juta untuk paket standar. Jika ada
paketan seperti tambah gimbal dsb bisa sampe 20 juta. Sementara untuk yang 8
baling-baling untuk angkut camera 5D seharga 100 juta.
Tunggu dulu itu hanya untuk paket standar ya, artinya anda cuma dapat satu baterai saja. Masa mau terbang hanya selama 15 menit saja? Makanya harus membeli baterai tambahan, 1 buah baterai dihargai 2-3 juta saja.
DJI Phantom di Indonesia menjadi sebuah barang ekslusif karena
mahal, sampai-sampai ada clubnya dan seperti info diatas kalau campers yang
bisa drone sampai dihargai mahal. Di negara aslinya drone ini tergolong murah
meriah (ya iyalah) makanya kebanyakan
yang beli adalah remaja dan dipakai buat mainan, kesel nggak tuh! kalau
Industri media di Amerika sudah pakai yang 8 baling-baling. Makanya di Amerika ada
tren anekdot “no more selfies but dronies”, artinya kalau di
Amerika drone ini dipakai cuma buat games mainan aja, sedangkan di Indonesia cuma mampu
dibeliin sama perusahaan untuk property kantor buat kerjaan.
Salah satu contoh drone dengan 6 baling-baling untuk
keperluan iklan dan film, sekalipun mampu membawa kamera SLR tapi jarak tempu
dan waktu terbang tidak beda jauh, hanya 15-20 menit saja. (SPY)