Menyaksikan event dalam waktu
bersamaan dalam jarak tertentu atau bahkan seolah tak berjarak, telah menjadi
eksperimen sedari dulu. Namun demikian hal ini berkaitan dengan infrastruktur
lainnya, karenanya beragam platform kini memungkinkan untuk membuat acara yang
bisa disaksikan di mana saja dengan biaya yang jauh lebih murah.
Membincangkan video streaming
akan berkaitan pada beberapa hal, yakni video streaming sebagai cara: menangkap
suara dan gambar (menonton), menyiarkan (broadcast), serta mentransmisikan. Ada
kalanya ketiga hal ini bisa dilakukan bersamaan oleh pengguna yang sama.
Teknologi internetlah yang telah memungkinkan semua ini. Bisa jadi, kelak akan
makin banyak kanal-kanal pribadi yang bisa diakses oleh siapapun dan kapanpun
secara langsung. Kebiasaan mengunggah video dan menyebarluaskan yang kini
sedang menjadi trend nampaknya akan terus diakomodir oleh beragam produsen,
baik yang berbekal basis aplikasi maupun dengan bantuan piranti keras.
Beragam Cara Menonton Televisi
Banyak cara bagaimana menikmati siaran televisi. Yang
konvensional, tentu saja menonton saluran televisi free to air dengan memanfaatkan antena UHF/VHF.
Kelemahannya, sedikit saja saluran yang bisa diterima oleh pesawat televisi
karena tergantung dari seberapa banyak transmisi televisi yang ada dan mampu
ditangkat pesawat televisi. Masih menikmati saluran free to air bisa pula
dengan menggunakan antena parabola. Ada ratusan kanal yang bisa dinikmati, tak
hanya kanal yang ada di Indonesia. Dengan antena parabola bisa menangkap
beragam saluran televisi luar negeri.
Cara lainnya dengan televisi
berlangganan atau tv pay, bisa dengan kabel maupun mini dish parabola. Saat ini
sudah banyak penyelia kanal televisi berlangganan. Beragam paket bisa
dinikmati. Kelebihan dari televisi berlangganan tentu saja kita bisa menikmati
saluran yang tidak ada pada kanal free to air. Kanal-kanal film, fashion, dan
olahraga misalnya.
Dan terakhir yang kini sedang
menajdi trend adalah menonton televisi melalui siaran streaming. Dengan alat
tambahan yang disambungkan pada televisi (dan bisa jadi kelak pesawat televisi
bisa embeded dengan alat tersebut) maka menikmati saluran televisi menjadi jauh
lebih mudah dan murah. Beragam perusahaan membuat peralatan tersebut. Produk
tersebut di antaranya: Roku 3, Amazon Fire TV, Apple TV, Google Nexus, dan
Chromecast. Kualitas gambar dan suara di saluran televisi melalui peralatan ini
tidak kalah bagus dibanding dengan televisi berlangganan apalagi jika
dibandingkan dengan menonton televisi dengan cara konvensional di atas tadi. Pada
Roku 3, kita bisa menikmati bahkan hingga 2000 kanal lebih. Roku menyediakan
remote control yang memudahkan pengguna dalam pencarian kanal yang diinginkan, ada
pula headphone yang bisa digunakan tanpa kabel atau wireless, serta ada
tambahan microSD dimana bisa menyimpan game di dalamnya.
Amazone
Fire boleh dikata sebagai pionir dalam televisi streaming. Bagi
peminat game, alat ini memungkinkan pengguna tak sekadar menonton televisi tapi
bisa menikmati beragam game yang sangat populer seperti Minecraft dan Grand
Theft. Amazon nampaknya tahu betul kebutuhan peminat saluran televisi streaming
biasanya tak ingin repot-repot jika sewaktu-waktu ingin bermain video game
walaupun sebenarnya console game ini dijual secara terpisah.
Apple yang sebelumnya terkenal
dengan produk iPod dan iPhone, tak mau kalah dalam pembuatan device untuk
menonton televisi streaming. Apple TV memungkinkan kita untuk menonton beragam
saluran baik yang free to air maupun yang berbayar. Salah satu hal unik dari
Apple TV, dengan device iOS kita bisa sharing foto dan video pada sesama
pengguna Apple TV.
Setelah populer dengan mesin
pencari yang siapapun kini pasti tahu dan menggunakannya, Google tak
ketinggalan untuk meramaikan televisi streaming. Google Nexus bekerjasama
dengan Asus melahirkan pula Nexus Player. Pun seperti halnya Apple TV, dengan
Google Nexus pengguna bisa juga bermain game serta berbagi foto dan video.
Selain Nexus, Google juga menghadirkan Chromecast sebuah produk yang nampaknya
ebih banyak digemari dari pendahulunya.
Peralatan Live Streaming di
Stasiun Televisi
Inilah yang dimaksud live
streaming yang digunakan stasiun televisi. Di stasiun televisi, streaming
menjadi cara ke empat bagaimana video (dan juga audio) ditansmisikan dari satu
tempat. Pertama dengan SNG (Sattellite News Gathering), ke dua dengan
microwave, ke tiga dengan FO (Fiber Optic), dan yang terakhir dengan teknologi
Internet (IP) Transmission seperti pada bahasan kali ini. Hingga kini
setidaknya ada tiga platform IP Transmission atau live streaming untuk
kebutuhan penyiaran televisi yang sudah digunakan oleh banyak stasiun televisi
di dunia, yakni LiveU, TVU, dan DMNG.
LiveU memungkinkan digunakan di
mana saja tanpa terbatas oleh jarak. Dengan peralatan yang berukuran kecil,
perangkat LiveU tentu saja tidak memerlukan kendaraan khusus seperti halnya
SNG. Dengan LiveU, reporter bisa bersiaran dari mana saja bahkan bisa melakukan
reportase secara bergerak. LiveU mengeluarkan seri LU60 yang bisa menggunakan
sinyal 3G/4G serta koneksi WiMAX serta modem wifi. Resolusi video LiveU sudah
bisa 1080i HD.
Seperti halnya LiveU, TVU Network
memanfaatkan sinyal seluler dan Internet Protocol (IP) dalam mentransmisikan
video. TVU dengan TVUPack, peralatan TVU yang compact, memungkinkan untuk
dibawa kemana-mana oleh seorang diri di lapangan. Pengoperasian alat ini
terbilang sangat mudah yakni cukup menekan tombol on/off. Ada beragam interface
standar broadcast yakni SDI, HDMI, Composite, serta Firewire. Kualitas live HD
menggunakan koneksi 2.5G/3G/4G. Namun tak seperti SNG tentunya, karena pada TVU
akan ada delay beberapa detik. Cukup dalam satu ransel, perlatan modular ini
kini sangat populer. TVUPack digunakan oleh beberapa stasiun televisi di
Indonesia seperti I News TV (MNC Group) tak jarang menggunakan perlatan ini
dalam siaran langsung dari berbagai daerah ketika SNG tidak memungkinkan.
Dibanding LiveU dan TVU,
nampaknya DMNG walaupun dianggap pendatang baru namun memiliki “kelebihan”.
Ketersediaan input RCA, On Camera, serta peralatan yang lebih ringan merupakan
kelebihan dari DMNG. Namun untuk lamanya ketahanan battere rupannya masih kalau
dibanding LiveU maupun TVU. DMNG yang merupakan kepanjangan dari Digital Mobile
News Gathering memiliki kamera wireless yang didesain khusus oleh Aviwest.
Berbagai Platform Streaming
Televisi
Agar siaran televisi dan tentu
saja tidak sekadar itu, diperlukan platform yang mendukung untuk
mendistribusikan siaran atau tayangan tersebut. BBC yang semula sebagai
televisi tereterial di Inggris, tahu betul akan kebutuhan streaming bagi
siapapun yang hendak mengakses siaran BBC. Berbasis aplikasi iOS, BBC
mengeluarkan BBC iPlayer. Hingga kini tak kurang dari 200 juta pelanggan
iPlayer. Pengguna iPhone, iPad, bahkan laptop bisa mendownload aplikasi
ini lantas tersambung dengan BBC melalui iPlayer. Menonton siaran BBC menjadi
sangat mudah.
Platform lainnya yang populer
tentu saja YouTube. Mulanya Youtube hanya sebagai website peungggah dan
pengunduh video. Namun saat ini YouTube memungkinkan bagi siapapun untuk live
streaming. Ya seperti yang dilakukan oleh komunitas di Jakarta pada awal
artikel ini tentu saja. Tak perlu banyak budget yang dikeluarkan, kini siapapun
bisa punya kanal sendiri di YouTube untuk bersiaran langsung. Yang paling
banyak menggunakan saat ini adalah para video blogger. 17 juta lebih pengguna
YouTube kini saling sharing konten video.
Belum terintegrasi pada semua smart tv, tapi Netflix bisa
digunakan di PC/Mac, Appple TV, Wii, telpon Android serta tablet. Dengan
Netflix bisa menikmati beragam saluran televisi berkelas. Namun sayangnya tidak
gratis sebab Netflix memungut biaya sekitarRp.70 ribu per bulan.
Selain Netflix, ada LoveFilm
Instant yang juga bisa berjalan pada PC/Mac, Kindle Fire HD, iPad, Xbox, PS3
serta Sony’s Home Cinema System. Tidak kurang dari 4.000 judul film bisa ditonton
melalui Netflix belum termasuk beberapa saluran televisi favorit. Pada bulan
pertama kita bisa menikmati semua ini secara gratis, sedangkan selanjutnya
mesti membayar.
Siaran Televisi Streaming
Dan siaran televisi streaming
sebagai “televisi” yang mandiri nampaknya menjadi hal lain. Komunitas sebagai
organisasi nirlaba serta perusahaan sudah memanfaatkan jaringan ini. Artinya
televisi sebagai medium siaran ini dijadikan alternatif saat streaming
memungkinkan hal itu. Lunar TV, Inspira, serta NT TV sebagai contoh kecil saja
bagaimana mereka bisa bersiaran dan tentu dengan budget yang jauh lebih rendah
ketimbang televisi konvensional yang sudah lama establish.
Jika infrastruktur memadai tentu saja televisi streaming akan menjadi bukan sekadar alternatif tapi bisa jadi pilihan utama nantinya. Sekolah, kampus, pesantren, atau komunitas apa saja yang sebelumnya tidak mudah untuk “membuat” kanal televisi, kini tidak sulit lagi untuk mewujudkan itu semua. Di balik itu semua, rasanya tak ada yang jauh lebih penting dari konten siarannya. Secanggih dan semudah apapun teknologi akan menjadi sia-sia ketika konten yang ditansmisikan tidak memiliki manfaat bagi si penontonnya kelak.
Jika infrastruktur memadai tentu saja televisi streaming akan menjadi bukan sekadar alternatif tapi bisa jadi pilihan utama nantinya. Sekolah, kampus, pesantren, atau komunitas apa saja yang sebelumnya tidak mudah untuk “membuat” kanal televisi, kini tidak sulit lagi untuk mewujudkan itu semua. Di balik itu semua, rasanya tak ada yang jauh lebih penting dari konten siarannya. Secanggih dan semudah apapun teknologi akan menjadi sia-sia ketika konten yang ditansmisikan tidak memiliki manfaat bagi si penontonnya kelak.