Latest Updates

Update lowongan

Update lowongan
Salam, Dear Alumni.
Urgent.
Dibutuhkan kamera women.
Untuk bekerjasama dengan tim dari Indonesia dan German.
Lokasi Indonesia.

Kontak email: asiaaudiovisual@gmail.com
Atau call ke: 08176071974

Terimakasih

Mengenal Chroma Key

Mengenal Chroma Key


Apa itu Chroma key?, Chroma key adalah kunci untuk teknik pencampuran dua atau bingkai foto bersama, di mana warna (atau kecil berbagai warna) dari satu gambar akan dihapus (atau dibuat transparan), menyatakan lain gambar belakangnya. Teknik ini juga disebut sebagai keying warna, warna-pemisahan overlay (CSO; terutama oleh BBC ), greenscreen, dan bluescreen.

Teknik Seperti ini umumnya di gunakan di Program Berita di TV, seperti pembawa acara sedang menyampaikan ramalan cuaca, di sampingnya ada gambar peta, padahal aslinya adalah layar biru / hijau.

Jadi ilustrasinya, pada saat melakukan pengambilan gambar, objek di shooting dengan menggunakan latar belakang warna hijau atau biru kemudian pada proses editingnya backgraound hijau atau biru tersebut diganti dengan background digital lain.

Chroma Key:

Film pertama yg diketahui menggunakan efek Chroma Key adalah film ‘The Thief of Bagdad’ yg di buat Oleh Larry Butler dan memenangi Grammy Award di tahun 1940. Dia menggunakan ‘matte-traveling’ atau bisa di sebut Teknik Chroma Key jaman dulu untuk membuat efek Karpet terbang



Di tahun 1950, Warner Bros dan mantan Peneliti dari Kodak Arthur Widmer mengembangkan Blue screen dan mengadaptasikannya di film ‘The Old Man and The Sea’

Proses pembuatan:

Subjek utama adalah difilmkan atau dipotret dengan latar belakang yang terdiri dari warna tunggal atau kisaran warna yang relatif sempit, biasanya biru atau hijau karena warna-warna ini dianggap sebagai warna terjauh dari warna kulit..

Hijau saat ini digunakan sebagai latar belakang lebih dari warna lain karena gambar sensor di kamera video digital yang paling sensitif terhadap hijau, karena pola Bayer mengalokasikan piksel lainnya ke saluran hijau, meniru mata manusia dan meningkatkan kepekaan terhadap cahaya hijau. Oleh karena itu, saluran kamera hijau mengandung yang bising dan dapat menghasilkan tombol. Selain itu, kurangnya cahaya dibutuhkan untuk menerangi hijau, melainkan karena sensitivitas yang lebih tinggi untuk hijau dalam sensor gambar. Bright juga disukai sebagai latar belakang biru karena mungkin cocok’ untuk warna mata atau barang umum dalam pakaian, seperti celana jeans , atau jas hitam-biru tua. Biru digunakan sebelum memasukkan gambar digital menjadi biasa karena perlu untuk proses optik, tetapi dibutuhkan pencahayaan lebih dari hijau. Namun, bisa juga lebih lanjut dalam spektrum visual dari merah, warna dominan di kulit manusia.


Faktor yang paling penting untuk kunci adalah pemisahan warna latar depan (subjek) dan latar belakang (layar) – bluescreen yang akan digunakan jika subjeknya didominasi oleh hijau (untuk tanaman misalnya), meskipun kamera menjadi lebih sensitif terhadap cahaya hijau. Dalam TV warna digital, warna diwakili oleh tiga bagian (merah, hijau, biru). Chroma key dicapai dengan perbandingan numerik sederhana antara video dan warna yg dipilih sebelumnya. Jika warna pada titik tertentu pada layar cocok (baik persis, atau dalam rentang), maka video pada titik yang diganti dengan latar belakang video alternatif.

Background Chroma Key:


Biru umumnya digunakan untuk program ramalan cuaca dan untuk efek khusus karena merupakan pelengkap untuk warna langit bumi ataupun kulit manusia. Penggunaan warna biru juga berhubungan dengan fakta bahwa lapisan emulsi film biru memiliki kristal terbaik dan dengan demikian detail yang bagus dan sedikit gandum (dibandingkan dengan lapisan emulsi merah dan hijau ) Dalam dunia digital, Hijau telah menjadi warna yang digemari karena kamera digital mempertahankan lebih rinci dalam saluran hijau dan memerlukan cahaya kurang dari biru. Hijau tidak hanya memiliki nilai luminance lebih tinggi dari biru, tetapi juga dalam format digital awal kanal hijau adalah sampel dua kali sebanyak biru, sehingga lebih mudah untuk bekerja dengan warna biru. Pilihan warna terserah para Spesialis efek untuk kebutuhan gambar tertentu. Dalam dekade terakhir, penggunaan hijau telah menjadi dominan dalam efek khusus di film. Juga, latar belakang hijau lebih difavoritkan daripada biru untuk luar syuting dimana langit biru yang mungkin muncul dalam frame dan secara tidak sengaja bisa diganti dalam proses. Meskipun hijau dan biru adalah yang paling umum, warna apapun dapat digunakan. Merah biasanya dihindari karena di area normal pigmen kulit manusia, tetapi dapat sering digunakan untuk benda dan adegan yang tidak melibatkan masyarakat.

Kenapa Harus warna Biru dan Hijau:


Sebenarnya bisa menggunakan warna lain , namun untuk pengambilan objek pada manusia banyak menggunakan warna ini karena kedua warna tersebut tidak ada dalam unsur warna manusia.

Produk Penyiaran Buatan Dalam Negeri

Produk Penyiaran Buatan Dalam Negeri


buatan indonesia-jakartaDunia penyiaran saat ini, baik radio maupun televisi berkembang sangat pesat, hampir di tiap kabupaten, bahkan sekarang ini di tiap kecamatan mempunyai stasiun radio. Sejak era repormasi, izin untuk mendirikan stasiun tv swasta nasional juga dibuka seluas-luasnya, sehingga muncullah beberapa stasiun televisi swasta baru berskala nasional, seperti Transtv, Trans7 (dulu TV7), TvOne (dulu Lativi), MetroTV, GlobalTV dan lain-lain. Bahkan walaupun saat ini izin untuk pendirian stasiun tv swasta nasional sudah tutup, ternyata para investor tidak kehilangan akal, sesuai dengan peraturan yang ada, maka sekarang ini tren berubah untuk mendirikan TV lokal network bahkan TV berlangganan (berbayar). Untuk TV lokal, pastinya kita mengenal Jaktv, O Channel, DAAI, Jtv dan lain sebagainya, ke depannya bukan suatu yang mustahil akan banyak didirikan lagi TV lokal network-TV lokal network lainnya seperti yang terjadi di perusahaan penyiaran radio, karena aturan yang tersedia mengarah ke sana. Untuk TV berlangganan, pastinya kita mengenal indovision sebagai yang pertama berdiri dan terbesar dari sisi jumlah pelanggan untuk saat ini, walaupun dahulu sempat hampir diimbangi oleh ASTRO, tapi sejak tumbangnya ASTRO, maka Telkomvision saat ini menduduki posisi ke dua dari segi jumlah pelanggan.

Berdasarkan informasi yang pernah penulis baca, Depkominfo telah memberikan izin untuk pendirian stasiun televisi berlangganan baru kepada beberapa perusahaan, hal ini tentu saja akan semakin menambah banyaknya pilihan kepada calon pelanggan dan semakin sengitnya persaingan antara stasiun televisi berlangganan tersebut. Nilai positifnya adalah, semakin sengitnya persaingan, maka diharapkan agar para pengelola stasiun televisi berlangganan tersebut juga akan memberi harga berlangganan yang lebih murah (karena perang tarif, seperti yang terjadi pada perusahaan telekomunikasi) juga memberikan alternatif tontonan yang lebih mendidik dan bermutu sesuai dengan cita rasa para pelanggannya agar tidak ditinggalkan oleh penggemarnya. Selain itu dengan didirikannya perusahaan televisi berlangganan yang baru, maka akan membuka lapangan kerja baru bagi orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tersebut, baik yang bekerja di perusahaan penyiarannya, PH, Agency maupun Postpro.

Membuat sebuah perusahaan penyiaran, bukanlah sebuah pekerjaan yang gampang, perusahaan penyiaran dikenal sebagai perusahaan yang padat modal. Hal tersebut terjadi karena peralatan yang digunakan hampir semuanya produk buatan luar negeri dimana belinya harus pakai dollar atau Euro. Untuk tahun pertama, lebih dari 70% budget perusahaan dianggarkan untuk pembelian peralatan penyiaran, untuk tahun kedua dan seterusnya, budget tersebut akan turun drastis, karena hanya untuk operasional dan maintenance saja. Tapi, sesuai dengan umur alat yang sebagian besar hanya untuk 5 tahun, maka pada tahun ke 6, harus dianggarkan lagi untuk penggantian peralatan (hal itu dilakukan oleh perusahaan yang sangat memperhatikan umur operasional alat, tapi bagi yang hanya memperhatikan unsur ekonomis saja, yang dilakukan mungkin tambal-sulam atau kanibal saja, tapi kalau untuk system? Susah sekali untuk tambah sulam/kanibal, yang ada sistemnya sering hang atau bahkan tidak berfungsi sama sekali dan yang disalahin pasti engineernya) yang tentunya nilainya sangat besar. Kondisi tersebut merupakan suatu hal yang sangat ironis, di satu sisi, keberadaan perusahaan penyiaran tersebut sangat membantu keadaan negara ini yang sedang terpuruk dengan terbukanya lapangan pekerjaan yang sangat besar. Di sisi yang lain, hal ini menjadi ironi, karena di saat negara kita sedang terpuruk, tapi devisa kita mengalir dengan derasnya ke luar negeri untuk pembelian peralatan penyiaran tersebut. Memang hak tersebut memberikan keuntungan kepada vendor penyedia alat penyiaran tersebut, tapi tetap saja lebih besar keuntungan yang diterima oleh perusahaan pembuat alat penyiaran dan tentu saja negaranya. “Perusahaan mengeluarkan uang dalam bentuk dollar/euro untuk pembelian peralatan penyiaran dan menerima pemasukan dalam rupiah dari hasil pemasangan iklan”. Sampai kapankah hak tersebut akan terus terjadi?

Oleh karena itu, untuk ikut serta mengangkat perekonomian nasional yang sedang terpuruk dan membangkitkan rasa cinta dan bangga dengan produk dalam negeri (yang tentu saja kualitas dan harganya bersaing), maka saat ini saya sedang mencari produsen peralatan penyiaran lokal. Kalau saat ini, saya sangat tidak berharap ada produsen peralatan seperti kamera, VTR, switcher, mixer, news automation, on-air autimation, software editing dan lain sebagainya, mungkin cukuplah dulu dengan aksesorisnya seperti berbagai macam konektor (XLR, BNC. Phono, RCA), Patch Panel, RackMount, CG titling dan aksesoris lainnya, ke depannya barulah kita berharap ada produsen yang membuat peralatan yang lebih canggih lainnya. Tapi kalaupun memang ada produsen yang mempunyai peralatan penyiaran di luar hal tersebut, tentunya sangat berterimakasih. Jadikan produk buatan indonesia jadi tuan rumah di negerinya sendiri. Bagi rekan-rekan yang mempunyai peralatan tersebut ataupun juga mempunyai informasi tentang peralatan tersebut.

Tapi, saya juga punya pengalaman, ketika menanyakan harga pemancar kepada salah satu BUMN terkenal di negeri ini, untuk daya pancar yang sama. Tapi ternyata harganya lebih mahal dibanding produk buatan Italy, selain itu harga tersebut adalah harga gudang sedangkan produk italy harganya sudah on-location. Kalau begini terus, gimana mau maju bangsa ini? Orang pasti akan nyari produk luar negeri yang lebih bagus dan lebih murah

Telekomunikasi Point-To-Point atau Point-To-Multipoint (Terrestrial Fixed Services)

Telekomunikasi Point-To-Point atau Point-To-Multipoint (Terrestrial Fixed Services)


Fixed Services didefinisikan sebagai servis komunikasi radio antara titik-titik tertentu yang tetap, yang juga meliputi system radio point-to-point serta point-to-multipoint digunakan untuk Transmisi Suara, Video dan Informasi Data.

Di Indonesia penggunaan system radio fixed services point-to-point atau point-to-multipoint dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

Sistem Komunikasi Radio HF.

Sistem Komunikasi Radio VHF/UHF.

Sistem Komunikasi Radio Microwave Link.

Sistem Komunikasi Radio HF.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.53 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit pasal 22, permohonan izin stasiun radio untuk komunikasi point-to-point dengan lingkup terbatas tidak perlu menyertakan izin penyelenggaraan telekomunikasi.

radio hf1

Untuk hubungan komunikasi radio yang dapat melintasi batas wilayah negara, harus dilakukan terlebih dahulu koordinasi frekuensi dengan negara lain. Sebagai contoh adalah penggunaan frekuensi HF yang dapat menjangkau ribuan kilometer, sehingga dapat menjangkau negara lain. Komunikasi radio HF menggunakan gelombang langit (skywave) yang bergantung pada kondisi ionosfir yang bervariasi dari siang dan malam, waktu ke waktu serta posisi pemancar dan penerima. Diperlukan sejumlah frekuensi yang berbeda untuk system komunikasi radio HF yang baik.

Sistem Komunikasi Radio VHF/UHF.

Digunakan untuk penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus, untuk keperluan sendiri oleh badan hukum baik BUMN maupun perusahaan swasta. Sebelum UU No.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi ditetapkan, istilah yang digunakan adalah Radio Konsesi.

Pada beberapa pita frekuensi, digunakan pula untuk penyelenggaraan telekomunikasi Bergerak Terrestrial seperti Radio Trunking dan Radio Paging yang memiliki wilayah layanan dan alokasi pita frekuensi Eksklusif. Dirjen Postel tidak akan memberikan izin baru untuk izin stasiun radio konsesi / telekomunikasi khusus untuk keperluan sendiri tersebut.

Sistem Komunikasi Radio Microwave Link.

Sistem komunikasi radio microwave link beroperasi pada pita frekuensi radio 1 s/d 60 GHz. Pita frekuensi di bawah 12 GHz, umumnya digunakan untuk aplikasi Radio-relay jarak jauh karena karakteristik propagasi yang mendukung. Sebagai konsekuensinya, pita frekuensi ini sangat padat digunakan, terutama di kota-kota besar.

microwave band

Sebagai tambahan, bahwa pada pita frekuensi 1-3 GHz juga digunakan untuk sistem-sistem Komunikasi Tetap, Bergerak maupun Satelit. Misal GSM 1800, WLL, CDMA 1900, IMT 2000, Satelit Broadcasting Cakrawarta I. Karena itu Dirjen Postel tidak akan menetapkan izin baru bagi microwave link di pita 1-3 GHz tersebut. Sejumlah pengguna microwave link yang telah beroperasi sejak tahun 1990-an pita 1-3 GHz, akan sedikit demi sedikit dikurangi dan tidak diperpanjang izinnya lagi.

telekomunikasi copy

Black Burst atau Reference Sync atau Genlock

Black Burst atau Reference Sync atau Genlock


Di zamannya TVRI, beberapa kali kita, walau cuma beberapa detik. disuguhkan acara dimana gambarnya kepotong di tengah, waktu itu kita tidak tahu kenapa bisa begitu, tahunya adalah kesalahan teknis. Di zaman sekarang ini, masih ada juga (walaupun sudah sangat jarang) kejadian seperti itu, dimana, tiba-tiba gambarnya di tengah, dan perlahan-lahan naik atau turun sebelum kembali ke frame semula, mungkin karena sudah dibenerin? Sebenarnya, mengapa hal itu bisa terjadi? Di kalangan broadcast engineer, biasanya langsung menduga bahwa hal itu terjadi karena genlocknya hilang (genlocknya gak ada) sehingga gambarnya tidak sync. Ada beberapa penyebutan untuk genlock tersebut, ada yang bilang sync , black burst atau sync reference sebenarnya makhluk apakah itu?

Di dalam operasional studio televisi dan utamanya untuk signal video, maka tv synchronizing pulse atau genlock atau sync atau black burst atau sync reference sangat berperan menyerempakkan beberapa signal video dari berbagai sumber. Untuk selanjutnya semua kata tersebut disingkat dengan sync saja.

Sync ini diproduksi oleh alat (self contain) atau bagian alat (di dalam alat lain) yang disebut TV SPG. Signal yang dihasilkan TV SPG utamanya beberapa pulsa dan opsinya beberapa video test signal. Spesifikasi Teknik pulsa-pulsa sync (standard PAL yang dipakai di Indonesia) adalah sebagai berikut :

No

Nama Pulsa

Lebar Pulsa

Periode Pulsa (Pulsa Repeation Rate/Duration/Frekuensi

1 Horizontal Sync, H sync 4,7 µs 64 µs atau 1H atau 15625 Hz
2 Vertical Sync, V sync 2,5 H 20 ms disebut 1 V atau 50 Hz
3 Equalizing, Eq 2,35 µs 32 µs
4 Horisontal Blanking, H bl 12 µs 64 µs
5 Vertical Blanking, V bl 25 H 20 ms
6 Colour Subcarrier (sinusoida), Fsc
225 ns atau 4,433 MHz

Bila SYNC berisi lengkap (6 bag) itu, maka disebut : COMPOSITE SYNC.

Sync lengkap ini disebut juga oleh TV engineer Black Burst, disingkat BB . Perlu diketahui bahwa Vsync, Hbl, Vbl adalah fakultatif disertakannya. Sedangkan Eq, dan Fsc hanya disertakan beberapa sampel. Untuk jelasnya lihat gambar 1 dan 2 di halaman berikut.

Gambar 1 : mulai bagian akhir Field pertama(odd) s/d awal Field kedua(even).
Gambar 2 : mulai bagian akhir Field kedua(even) s/d awal Field pertama(odd).

Signal SYNC mendapat istilah lain atau synonim BB karena :

Fsc di posisikan pada level Black video setiap awal 1 H dan hanya ditampilkan beberapa cycle (Burst) setiap 64 us.

black burst copy

black burst2 copy

Kini di jaman teknologi maju, produk tv spg dapat dikemas dalam 1 buah chip. Dan mayoritas peralatan tv penghasil signal video (kamera, VTR recorder, chargen, capgen, kompugraphic, titlegen, vision mixer/switcher) telah dilengkapi spg.

Maka “kesinkronisasian” signal-signal video itu semua adalah mutlak dalam 1 system operasi studio. Kesinkronisasian signal-signal video ini disyaratkan mutlak pada saat sampai di input video mixer, input routing switcher supaya dapat diolah produksi menjadi kemasan program video yang baik (sync).

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di video mixer dapat mengolah fungsi pencampuran signal-signal video, antara lain : Mixing, Cut, Fade, Overlay, Special Effect, Keying, Cropping, dsb. Pada operasional video mixer biasanya dilengkapi dengan 2 kondisi alarm indicator untuk tiap-tiap input signal video nya.

Kondisi 1 : sync, berarti signal video sinkron satu sama lainnya. Semua fungsi operasi video mixer dapat terlaksana dengan baiknya.

Kondisi 2 : nonsync, berarti tidak sinkron. Hanya fungsi Cut yang beroperasi, itupun dengan output signal video yang tidak baik (jumping frame atau running frame atau acak) saat transisi gambar.

Beberapa peralatan yang tersambung dalam system instalasi studio, berarti dapat saja beberapa tv spg hadir dan selanjutnya beberapa sync pulse exist walaupun frekwensi sama namun timing /phase bisa berbeda-beda, karena mulai menghidupkan (on) setiap peralatan tidak mungkin bersamaan(dalam skala waktu nano /micro second). Menyeragamkan /mensinkronkan timing sync pulse (spg-spg) ini, ditempuh metoda generator-locking atau disingkat genlock. Dipilihlah satu set tv spg menjadi pusat komando, disebut
MASTER SPG .

MASTER SPG akan mengomando /mengemudikan spg-spg lainnya yang ada. SPG yang menerima komando disebut Slave spg. Outline rangkaian master spg dalam suatu studio tv adalah sebagai berikut, gambar 3

black burst3 copy

Master SPG dapat juga suatu ketika bila memang perlu dapat menerima signal komando genlock, maka sementara menjadi Slave SPG. Peralatan yang ber spg dapat menjadi Master SPG