Aktor dan Aktris yang baik
Secara singkat dapat dikatakan bahwa aktor/aktris yang baik ialah apabila :
a. berakting wajar, releks, fleksibel
b. menjiwai/ menghayati perannya
c. aktingnya mempunyai motivasi
d. terampil dan kreatif
e. mengesankan atau dapat menyakinkan penonton
f. tidak merasa kalau sedang disorot publik/penonton/kamera
Catatan:
Pengertian ‘wajar” dalam hal ini meliputi :
a. sikap/gerak atau perbuatan tidak canggung tidak kau, tidak
over acting tidak dibuat-buat
b. dialog mengena sesuai dengan tuntutan dari naskah dan tidak dibuat-buat
c. vokal jelas atau ucapan artikulasi jelas
d. penggambaran watak atau karakter tepat
e. ekspresi wajar dan menyakinkan
f. dapat memanfaatkan segala properti dan situasi pentas dengan baik.
Maka untuk menjadi aktor yang baik dipersiapkan :
a. latihan-latihan yang kontinyu, tertib, dan disiplin
b. pengetahuan yang bersifat teoritis, meliputi :
- ilmu teater
- ilmu jiwa
- kepercayaan sesuatu agama yang diyakini
- apresiasi terhadap seni sastra, suara/musik, tari, dan sebagainya
- kemampuan/ketrampilan berbahasa dengan baik
- sejarah budaya, sosiologi, antropologi, ethionologi.
Akting
a. Pengertian Akting
Akting adalah segala kegiatan, gerak, atau perbuatan yang dilakukan oleh
para pelaku. Akting meliputi mimik, pantomim, dialog, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan adegan aktor atau pemain drama.
b. Tujuan Akting
Tujuan akting adalah “
to be a character”, yaitu mengekspresikan suatu perwatakan yang khas dari seorang tokoh.
c. Teknik Akting
Teknik akting terbaik ialah yang paling efektif dan yang berhasil
mengekspresikan intent (maksud/ ide) penulis, intent adegan, dan intent
karakter. Untuk dapat berakting dengan baik, ada 10 teknik yang perlu
diperhatikan.
- Metode tindak lahir
Aktor harus mengetahui lebih dulu motivnya berakting (dasar dan tujuan).
- Kemampuan mengandaikan
Bila seseorang menjadi tokoh tertentu, maka ia harus memikirkan apa dan bagaimana yang harus ia lakukan ?
- Kemampuan imajinasi
Menggambarkan / membayangkan sesuatu yang tidak ada.
- Konsentrasi
Seorang aktor harus memusatkan perhatian dan pikirannya pada peran yang ia bawakan.
- Emosional memori
Seorang aktor hendaknya mengingat-ingat atau mengenang kembali
pengalaman atau kejadian-kejadian yang pernah dialami sendiri yang
kira-kira serupa dengan adegan yang dimainkannya.
- Kesatuan
Antar aktor yang satu dengan yang lain harus ada kerjasama yang bersifat kolektif.
- Harmoni
Setiap aktor harus berusaha menyesuaikan dirinya dengan peran/
perwatakan yang dibawakan (menghayati/ menjiwai setiap elemen yang
berkaitan dengannya).
- Tempo irama
Tiap akting harus ada iramanya. Artinya, akting tidak boleh tergesa-gesa juga tidak boleh dilambat-lambatkan.
- Super objektif
Tiap aktor harus tahu siapa yang sedang memegang peranan penting dalam suatu adegan yang sedang berlangsung.
- Kebenaran dan keyakinan
Setiap aktor harus yakin akan peran yang dibawakan.
Bloking
Blocking adalah kedudukan tubuh pada saat di atas pentas/stage/panggung/lokasi.
Yang dimaksud dengan
blocking yang baik adalah
blocking tersebut harus seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik pusat perhatian serta wajar.
a. Seimbang
Seimbang berarti kedudukan pemain, termasuk juga benda-benda yang ada diatas panggung (setting)
tidak mengelompok di satu tempat, sehingga mengakibatkan adanya kesan
berat sebelah. Jadi semua bagian panggung harus terwakili oleh pemain
atau benda-benda yang ada di panggung. Penjelasan lebih lanjut mengenai
keseimbangan panggung ini akan disampaikan pada bagian mengenai
“Komposisi Pentas “.
b. Utuh
Utuh berarti blocking yang ditampilkan hendaknya merupakan suatu
kesatuan. Semua penempatan dan gerak yang harus dilakukan harus saling
menunjang dan tidak saling menutupi.
c. Bervariasi
Bervariasi artinya bahwa kedudukan pemain tidak disuatu tempat saja,
melainkan membentuk komposisi-komposisi baru sehingga penonton tidak
jenuh. Keadaan seorang pemain jangan sama dengan kedudukan pemain
lainnya. Misalnya sama-sama berdiri, sama-sama jongkok, menghadap ke
arah yang sama, dsb. Kecuali kalau memang dikehendaki oleh naskah.
d. Memiliki titik pusat
Memiliki titik pusat artinya setiap penampilan harus memiliki titik
pusat perhatian. Hal ini penting artinya untuk memperkuat peranan lakon
dan mempermudah penonton untuk melihat dimana sebenarnya titik pusat
dari adegan yang sedang berlangsung. Antara pemain juga jangan saling
mengacau sehingga akan mengaburkan di mana sebenarnya letak titik
perhatian.
e. Wajar
Wajar artinya setiap penempatan pemain ataupun benda-benda haruslah
tampak wajar, tidak dibuat-buat. Disamping itu setiap penempatan juga
harus memiliki motivasi dan harus beralasan.
0 Response to "Drama TV Part5"
Posting Komentar