Latest Updates

Tips Menulis TV : Three Act Play

Syuting sudah selesai. Wawancara nara-sumber sudah lengkap. Footages sudah sangat banyak. Nah, sekarang bagaimana kita memulai menulis script? Apakah teknik menulis script untuk feature atau dokumenter pendek sama dengan news atau reality tv? Jawabannya, tidak sama tetapi anda bisa menggunakan teknik penulisan yang sama, yaitu: The Three Act Play atau The Three Act Structure. Tiga struktur penulisan ini diambil dari teknik pembuatan Story Telling untuk drama, teater dan film.

Ketiga teknik ini sangat mudah untuk diingat, apalagi teknik ini sudah digunakan sejak ratusan tahun lalu, jaman kerajaan Romawi yang banyak menghasilkan karya-karya sastra monolog, yang masih abadi sepanjang masa. Three Act Play adalah:

1. Introduction
Seringjuga dikenal sebagai Set-Up. Ini adalah segment atau sesi pengantar dari sebuah cerita. Mulai dari pengenalan topik, nama-nama subjek, lokasi, korban, dan lain-lain. Penyajiannya bisa bermacam-macam. Seperti dengan gambar (Shot), bisa menggunakan beauty shot, detail shot, wide shots hingga bird eye view. Bisa juga dengan running text atau Vox-Pop dari berbagai sumber yang pro dan kontra. Atau bisa juga dengan teknik Cliff Hanger, anda menyimpan topik yang sebenarnya hingga di akhir cerita menjadi "surprise".

2. Explanation
Dalam website Wikipedia.org disebut sebagai Confrontation. Bagi saya, agak terlalu ekstrim kalau segment atau sesi ini disebut sebagai tempat untuk saling mendebat sesuai dengan misinya conforntation. Mungkin yang paling tepat adalah segment Explanation, yaitu tempat dimana anda akan menceritakan kejadian, keindahan, perdebatan, kajian, atau apa saja sesuai dengan introduksi sebelumnya. Penyajian, terserah dengan kreatifitas format anda. Anda bisa menyajikan dengan story telling yang konservatif, kaku dan membosankan. Atau anda bisa berkreatifitas menjelaskan isi cerita.

3. Solution or Summary (or not)
Sekali lagi, dalam website Wikipedia.org, segment ini disebut dengan the resolution. Sekali lagi bagi saya, ini agak sedikit ekstrim walaupun boleh-boleh saja, terutama bila ingin menyajikan cerita untuk Hard News, maka Resolution menjadi penting. Sementara, kalau anda ingin fokus kepada non-news, maka anda bisa menggunakan segment ini sebagai Solution. Atau Summary alias kesimpulan. Tapi istilah di segment ini tidak wajib dan baku. Sifatnya lentur saja, anda bisa hanya menyimpulkan cerita atau mencoba memberikan solusi bila ada. Kalau tidak ada solusi, itu juga ok. Buat saja menjadi Cliff Hanger, sehingga penonton semakin penasaran pada akhir cerita.

Ketiga "act" atau "structure" ini sudah menjadi tradisi dalam dunia penulisan naskah. Selebihnya, anda bebas berkreatifitas. Mulailah dengan kata-kata yang mencerminkan hati dan pikiran anda. 

Semoga bermanfaat.

1 Response to "Tips Menulis TV : Three Act Play"

indria salim mengatakan...

Artikel yang menambah wawasan dan keterampilan praktis. Salut.