an pukul 11.oo. tapi rasanya badan ini masih lemas untuk beranjak, rujak cingur khas madura sudah tersedia di meja makan bawah...ah ini yang membangitkan saya bangun dari tempat tidur, nikmat rasanya makanan khas madura ini, bangun sudah siang sangatlah tak enak, rencana perjalanan menjadi abu-abu, saya putuskan sedikit waktu yang ada di pamekasan ini untuk mencoba kuliner yang lain di pulau ini yaitu kaldu kikil..mantabh banget rasanya...nyam nyam
puaas lalu saya mengganti oli tigi karena sudah 1500 km berjalan sejauh ini, mampirlah ke bengkel yang cukup besar dan lengkap di Pamekasan, tepat pukul 5 sore saya pamitan lalu berjalan dengan tujuan Sidoardjo, berjalan santai di senja hari,,, sepanjang jalan pulau madura ini bisa dibilang penuh bangunan biru, apa tuh bangunan biru? ini dia….keren.. ini yang saya maksud bangunan biru.. promosi yang hebat hingga kesini, tentu ga asal promosi namun sinyalpun sangat kuat di Pamekasan ini sehingga saya masih lancar ngetwit dari blackberry saya….berjalan santai dan pelan sekitar pukul 7 masuk kota Surabaya, tak jauh beda dengan Jakarta, kemacetan sering saya temui di kota pahlawan ini, sehingga sangat menyulitkan saya untuk dapat berjalan dengan cepat, set gps dengan tujuan Sidoardjo, namun sial ternyata saya salah set tujuan, harusnya kota Sidoardjo namun ini malah mengarah ke Krian kab. Sidoardjo, alhasil memutar jauh karena satu dan lain hal niat itu harus diurunkan. dan sayapun bermalam di tempat bro Bayu Bno. thx teman atas nasigoreng nya. mantabhh. Tidur cukup lelap di hotel sapta nawa Gresik membuat saya bangun kesiangan, jam setengah 9 pagi dan langsung bergegas sarapan di Hall hotel ini dan jam 12 siang teman-teman dari GPC sudah menunggu di depan hotel untuk mengajak saya makan siang dan juga mengajak ke suatu tempat yang memiliki view yang sangat menarik, perut lapar maka langsung saja menuju nasi Krawu khas gresik, citarasa makanan yang memiliki rasa
pedas yang luar biasa ditambah bumbu yang sangat menggoda membuat lidah ini bergoyang. Selepas itu menuju spot tertinggi di gresik yang merupakan bekas pertanda kapur milik Semen gresik yang bisa melihat Suramadu juga pulau madura dari sini maka perjalanan dilanjutkan menuju Madura, perjalanan dari gresik ramai lancar dan tak lama berselang saya sudah dekat dengan jembatan suramadu, jalanan selepas suramadu memang sangat asyik, mulus dan panjang mirip seperti tol Jagorawi, siapapun yang melewati sini akan berasa seperti berjalan di highway, namun saya hanya memacu motor ini sampai dengan 127 km/h saja, setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke Pamekasan, karena saya akan bermalam disana, perjalanan dari bangkalan ke pamekasan sangat gelap tak banyak yang berlalu-lalang, siapkan mentalmu untuk berada di gelap malam selama krg lebih 100km jauhnya Bangkalan dan Pamekasan, akhirnya tiba di Pamekasan dan saya langsung menuju rumah Denny Duro, dan hidangan malam ini adalah sate lalat disebut demikian karena ukurannnya yang sangat kecil.
Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan tujuan jawa timur, entah Gresik atau surabaya, sedapetnya saja. Dari semarang hingga demak perjalanan relatif lancar. beberapa perbaikan jalan yang membuat 2 jalan menjadi satu sedikit mengganggu kami terutama saya yang membawa ember kanan kiri untuk sekedar meletakkan pakaian. Selepas Demak di daerah Kudus saya sedikit dehidrasi dengan panasnya udara ditambah panas hati karena dibuntuti honda Megapro dengan suara berisik, dikasih supaya jalan terlebih dahulu tetapi tak kunjung mendahului. Opooo maunya ini. ketemu jalan mulus nan sepi, Tiger saya sedikit geber hingga 120 Km/h saja dan megapro itu putak terlihat lg, tanpa sadar bro marlin tertinggal jauh di belakang dan cek latitude kurang lebih 10 km di belakang saya, akhirnya diputuskan berhenti di warung es tebu, obat segar di siang bolong ini, selepas Kudus ke arah Juwana jalan relatif renggang, sehingga bisa overtake bis di depan dengan sangat nikmat, jalan mulus membuat ban sangat lengket di aspal, tibalah kami di restoran RM. Aneka Milik om Hani yang biasa disapa Blaxmax, Welcome drink diberikan Segelas es Kopyor, yang konon memang sudah menjadi tradisi setiap orang yang berkunjung pasti diberikan ini, setengah jam istirahat waktu menunjukan pukul setengah lima, waktunya bergegas menuju timur, setelah pamitan, kami berjalan santai dan ketika memasuki Rembang, terjadi kemacetan Lumayan parah yang membuat saya berjalan di Gravel… bukan Perkara mudah karena motor saya menggunakan ban Hypersport Soft Compound Pirreli Diablo Supercorsa 190/55/17 yang di desain untuk balap sebenarnya aaah lelah banget melewati kemacetan ini… berenti sebentar ah menikmati indahnya pantai utara jawa tak terasa matahari sudah mau terbenam tapi kami belum juga melewati perbatasan Jawa tengah dan timur, mari kita nikmati sunset di pinggir pantai utara jawa ini sebelum Tuban puas berfoto, kami melajutkan perjalanan ke arah tuban dan lamongan,
perut ini terasa lapar karena makan terakhir hanya di pagi hari tadi, gayung pun bersambut di pinggir jalan terdapat warung sate kambing, disini pula kami mencoba mengatur jadwal untuk menentukan dimana akan stay, diputuskan gresik. Tuban lamongan kembali disuguhi trek yang sangat asyik, beberpa kali overtake bus malam dengan mantabh… sekitar setengah jam akhirnya kami diantar menuju penginapan di Hotel Sapta Nawa, semenjak dari semarang hingga gresik, sinyal xl tanpa putus, terpampang beberapa Kali GPRS, namun EDGE yang paling sering. percaya atau tidak? buktikan sendiri..
(to be continued, cape ngetiknya, tunggu ya)
0 Response to "Pesona Kota Jawa Timuran, tetap asik ngetwit dengan XL"
Posting Komentar