Latest Updates

FOTOGRAFI ARSITEKTUR PADA JURUSAN PUBLIC RELATION

FOTOGRAFI ARSITEKTUR PADA JURUSAN PUBLIC RELATION

ABSTRACT

Photography’s is the knowledge that not only learn knowledge theority, but also the ability that are practical skills. Development program conducted with the assistance model that helps to improve the quality of student work photography.Learning model developed includes three components, namely: sistematika, methods, and media.
Kata kunci: asisten, sistematika, metoda, media


Apa Kabar TV Digital ???


Migrasi dari sistem siaran TV analog ke sistem TV digital ini merupakan tuntutan global, terkait dengan hubungan perdagangan dan industri serta penanaman modal dengan negara lain, terkait dengan pelaksanaan rekomendasi “Mask” Concept  RRC2006, the regional radio conference 2006 di Genewa. Hal ini untuk melakukan strukturisasi pembangunan terrestrial broadcasting menuju all-digital future dan exploitasi maximum keuntungan digital transmission pada T-DAB dan DVB-T di Band III dan DVB-T di Band IV dan V, khususnya dalam masa transisi dari tahun 2006 ke tahun 2015.
Sejak tahun 2003, Tim Nasional Migrasi Televisi dan Radio dari analog ke digital (Timnas Migrasi) yang terdiri atas seluruh instansi penyiaran antara lain TVRI, RRI, BPPT, Kadin, YLKI, ATVSI, dan PRSSNI telah melakukan beberapa kajian terhadap implementasi televisi digital di Indonesia. Selain itu, juga diadakan serangkaian diskusi, seminar, workshop dan lokakarya yang melibatkan banyak ahli bidang televisi digital dari mancanegara.
Hal ini semua dilanjutkan dengan uji coba siaran TV Digital yang dikoordinasikan oleh Timnas Migrasi dan TVRI yang melibatkan sponsor swasta dan beberapa stasiun TV Swasta seperti RCTI, SCTV, Global TV, MNCTV, dan ANTV. Percobaan ini dilakukan sejak tahun 2006 menggunakan saluran 34 UHF untuk standar DVB-T dan 27 UHF untuk standar T-MDB. Dari uji coba siaran tersebut, DVB-T dinilai paling layak.
  
Gbr. Konsep Migrasi


Penilaian inipun diberikan payung hukumnya pada tanggal 21 Maret 2007 lewat Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.07/P/M.KOMINFO/3/2007 yang memutuskan DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial) sebagai standard dan menetapkan Indonesia secara penuh meninggalkan siaran analog dan menggunakan siaran TV digital pada tahun 2015 yang disusul Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.27/P/M.KOMINFO/8/2008 tentang uji coba lapangan penyelenggaraan siaran TV digital. Era baru pun dimulai. Tanggal 13 Agustus 2008, soft launching siaran TV digital oleh TVRI diresmikan wakil Presiden RI.
Sejak tanggal tersebut gairah industri penyiaran dan masyarakat, khususnya wilayah Jakarta dimana siaran percobaan TV Digital TVRI secara terbatas dilakukan mulai dipompa. Gairah siaran TV digital ini semakin terasa saat Presiden SBY pada tanggal 20 Mei 2009 meresmikan siaran TV digital yang juga secara resmi menandai era siaran uji coba TV digital yang diusung PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) yang terdiri dari enam stasiun tv swasta nasional yakni SCTV, MetroTV, TransTV, ANTV, dan TV One. Gairah masyarakat yang berada diwilayah uji coba pun terus meningkat. Hal ini tidak lepas dari elemen pilihan tayangan yang semakin banyak.

Gbr. TV Nasional

Tak heran, dalam acara diskusi bertajuk “Kesinambungan Siaran TV-Digital di Indonesia” di Senayan City, Jakarta, Kamis 15 Oktober 2012, Bambang Subiantoro Pelaksana Tugas Dirjen SKDI Depkominfo, mengungkapkan berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dengan Nielsen, 92 persen masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dinilai siap menerima siaran tv digital. Sayang, beberapa bulan setelah diskusi tersebut, tayangan yang diusung KTDI menghilang. Gairah masyarakat terhadap siaran TV digital menurun perlahan. Para pemilik TV yang sudah membeli Set-Top-Box (STB)-peranti penerima siaran TV Digital, pun banyak mengeluh.
Effort yang sudah dilakukan oleh TV Swasta dalam mendukung migrasi, khususnya melalui tahap uji coba seakan sia-sia yang selama lebih satu tahun dilakukannya.
Dari perspektif teknologi, pemilihan teknologi TV Digital berangkat dari pertimbangan  antara lain ketahanan terhadap derau dan kemudahan untuk proses perbaikan terhadap sinyal yang rusak akibat proses pengiriman transmisi signal.  Keuntungan lainnya pada Spectrum Frequency (efisiensi bandwidth), efisiensi dalam Network Transmission, efisiensi Transmission Power, Consumption Power yang tahan terhadap efek interferensi, derai dan fading. Disamping itu akan diperolah gambar dan suara yang jauh lebih stabil dan resolusi lebih tajam.
Sambutan masyarakat sudah cukup hangat, tinggal bagaimana pemerintah menyelesaikan tugasnya untuk segera menuntaskan proses migrasi ini. Peluncuran TV Digital yang sudah dilakukan di Jakarta dan Bandung beberapa waktu lalu, yang akan segera diteruskan di Batam dan Surabaya sebelum akhir tahun 2012, diharapkan segera diikuti dengan proses pemberian ijin baru bagi digital TV network provider sehingga masyarakat benar-benar dapat segera menikmati superiority teknologi TV digital ini, sekaligus menikmati digital dividen dari proses migrasi ini.

Lalu bagaimana dengan nasib semua TV Komunitas dan TV Lokal yang ada di seluruh Indonesia, akankah ikut juga untuk migrasi ke ranah digitalisasi dan akankah tv kampus tercinta kita yaitu BSITV juga akan merubah siarannya menjadi TV Digital????....(SPY)

Perkembangan teknologi Komunikasi Masa Depan

Perkembangan teknologi Komunikasi Masa Depan

Teknologi jaringan komunikasigenerasi atau yang biasa disebut 3G, pada ponsel-ponsel saat ini menyediakan kemudahan mobilitas tanpa kabel (nirkabel) tanpa batas yang belumpernah ada sebelumnya,dengan kemampuan koneksi internet berkecepatan tinggi (setara dengan broadband interenet seperti DSL, Cable Modem maupun Leased Line), Video Streaming dan Video Conferensi memberikan kemudahan untuk segala kepentingan kita semua secara cepat dimanapun kita berada.
Secara umum perkembangan teknologi telekomunikasi terbagi menjadi beberapa generasi, antara lain :
1.      1G (1979 – 1992), teknologi wireless.
2.      2G, menggunakan teknologi wireless yang ada, yang sebagian besar mengakomodasi teks.
3.      2.5G, teknologi sementara dan mengakomodasi grafik.
4.      3G(2001 – 2005), teknologi generasi ketiga mendukung kemampuan koneksi internet berkecepatan tinggi, video streaming dan video conferensi.
5.      4G (2006 – 2010), akan menyediakan teknologi multimedia yang lebih cepat dengan menggabungkan teknologi komunikasi suara (voice), akses internet (data), dan layanan video atau televisi melalui satu saluran.

Kemampuan dari teknologi jaringan telekomunikasi generasi ketiga ini adalah sebagai berikut :
1. Video Conferensi (Video Call).
     Menghubungi seseorang dan mendengarkan suara orang yang kita hubungi bukan satu-satunya hal yang dapat kita dengar. Melihat langsung wajah orang yang kita cintai (atau bahkan yang tidak sekalipun) dapat dilakukan.
Video conferensi pada ponsel-ponsel generasi ketiga adalah kepuasan murni. Pada umumnya ponsel-ponsel tersebut memiliki ukuran layar yang besar dan berwarna memberikan pengalaman berkomunikasi yang sangat pribadi dan sangat nyata.

2. Akses Cepat Internet.
Perkembangan jaringan telekomunikasi generasi ketiga ini dilengkapi dengan akses data cepat. Berbincang-bincang menggunakan e-mail atau instant messenger, membaca berita, men-download lagu (MP3) atau Video, atau bahkan berbagi file multimedia dengan teman.

3. Video Streaming
Siapa dapat menyangka melewatkan waktu bisa sangat menyenangkan. Akses video streaming dengan cepat berarti selamat tinggal kantuk dan ketukan jari bosan dimeja, karena sekarang anda akan sibuk menikmati cuplikan video clip/film, video music dan permainan (games) dengan ponsel canggih anda yang menjadi pusat hiburan pribadi.

Sebuah ponsel masa depan  yang mendukung jaringan 3G paling tidak dilengkapi dengan fasilitas koneksivitas seperti BlueTooth, Infrared maupun Wireless (Wi-Fi) serta dilengkapi fasilitas camera untuk melakukan Video Conferensi. Berikut beberapa merk dan tipe ponsel berbasis layanan 3G seperti : Motorolla (A1000, E1000, dan V975), Nokia (6630, dan 6680), Dopod(838 dan 900), Samsung SG75 dan masih banyak lagi.

Kecanggihan dari teknologi telekomunikasi generasi ketiga ini saat ini dikembangkan lagi oleh para perusahaan-perusahaan raksasa telekomunikasi dunia sebagai alternatif lain untuk akses kecepatan tinggi melalui telepon selular. Pada intinya,mereka mencoba bagaimana mengeksploitasi teknologi broadband nirkabel dengan biaya akses yang lebih murah alias ekonomis.

Pengembangan lebih lanjut dari teknologi generasi ketiga ini adalah menggabungkan teknologi komunikasi suara (voice), akses internet (data), dan layanan video atau televisi melalui satu saluran. Secara umum layanan ini biasa disebut dengan  “Triple Play”. Dengan layanan ini, maka para pelanggan tidak perlu lagi membayar sendiri-sendiri ketiga kebutuhan : mengakses data (internet), menggunakan telepon (voice), dan menikamati hiburan (televisi). Bahkan, kedepannya layanan seperti ini dapat dilakukan secara mobile dengan teknologi yang disebut WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).
Lahirnya teknologi WIMAX bukanlah hanya sebagai pengganti infrastruktur kabel dikawasan yang sulit dijangkau, namun sudah bisa diaplikasikan untuk akses langsung dari sebuah Personal Digital Assistant  (baik Palm maupun Pocket PC) maupun laptop/notebook. Sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Perancis (Alcatel), sudah mengujinya dan yakin dalam tahun-tahun mendatang sudah bisa diterapkan untuk perangkat seperti ponsel yang disebut ponsel WIMAX.

Teknologi WIMAX yang bisa menjangkau samapi beberapa kilometer itu bukan hanya mengatasi persoalan jaringan di daerah yang belum tersentuh infrastruktur telpon kabel, tetapi juga mampu mendukung layanan “ Triple Play”,
Teknologi WIMAX di dalam ruangan (indoor) dapat menjangkau sampai dengan radius 5 km dengan dan sekitar 5 km dengan antena luar (Outdoor Antena). Bekerja pada frekuensi kerja 3.5GHZ, setiap satu basestation WIMAX mampu melayani sampi sekitar 200 pelanggan, dengan kecepatan maksimal 512 kbps.

Teknologi WIMAX yang memanfaatkan gelombang mikro (microwave) ini bahkan diramalkan akan dapat menjadi pengembangan jaringan telekomunikasi generasi keempat (4G) untuk komunikasi tanpa kabel.

           Sementara pengembangan teknologi jaringan 3G juga semakin meningkat, terutama untuk teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Sekalipun sejak pertama kali teknologi CDMA2000 1X  diterapkan lima tahun yang lalu diklaim merupakan merupakan teknologi 3G pertama dunia. Operator seluler di Indonesia seperti Mobile-8 dengan kartu Fren-nya sudah bisa melakukan Video Streaming dengan teknologi CDMA 2000 1X, bahkan bisa mengaplikasikannya semacam Video Phone secara real-time. Perkembangan terbaru dari teknologi ini adalah penerapan CDMA 1xEV-DO Revision A.

Teknologi yang merupakan penyempurnaan CDMA 1xEV-DO ini akan menjadi babak baru karena sudah bisa mengaplikasikan jaringan berbasis paket dan layanan yang berorientasi pada IP. Dengan demikian, teknologi ini akan mampu mengintegrasikan layanan “Triple Play” tanpa kabel, yaitu suara (Voice), data dan video dengan biaya yang lebih rendah. Teknologi ini mampu melakukan koneksi downlink samapai 3,1 Mbps dan uplink 1,8 Mbps.
Sedangkan teknologi lain seperti WCDMA (Wideband CDMA) juga meningkatkan kemampuan dengan teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan HSUPA (High Speed Uplink Packet Access). Dengan demikian, kecepatan uplink yang selama ini hanya mencapai sekitar 384 kbps pada WCDMA bisa lebih disempurnakan.

Sementara CDMA sudah mempersiapkan perluasan kemampuan dengan standar CDMA2000 1xEV-DO Revision B. Revisi B ini hanya mampu meningkatkan koneksi downlink sampai 73,5 Mbps dan uplink 27 Mbps dengan mengalokasikan gelombang pembawa multiple radio frequency pada blok frekuensi yang lebih luas.

Selamat menikmati kecanggihan teknologi telekomunikasi masa depan, kini akses keseluruh dunia ada diujung jari kita semua sesuai dengan moto “ Kapanpun, Dimanapun dan Apapun” (Whenever, Wherever and Whatever).

FOTOGRAFI ARSITEKTUR SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

FOTOGRAFI ARSITEKTUR SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

Apa itu fotografi arsitektur? Menurut Michael Langford Fotografi arsitektur adalah salah satu bidang fotografi yang mengkhususkan diri pada objek arsitektur (1992). Objek arsitektur pertama yang dibuat oleh manusia adalah perumahan dengan fungsi melindungi mereka dari ancaman alam maupun binatang buas. Selanjutnya seiring dengan kemajuan jaman, pemikiran manusia dan berkembangnya kebutuhan manusia, objek-objek arsitektur terus berkembang menjadi sesuatu yang spesifik. Misalnya gedung pertemuan, menara, tugu, rumah ibadah, penginapan atau hotel, rumah sakit, rumah makan, gedung atau sarana olahraga, pelabuhan laut atau udara.
Fotografi arsitektur sebagaimana objek arsitekturnya sendiri, keberadaannya selalu mempunyai aspek sosiologi demografi dan kepentingan arsitektur. Arsitektur adalah produk kebudayaan manusia. Kita bisa mengenali ciri arsitektur berdasarkan zaman pada waktu dia dibuat. Penggunaan material batu, kayu, besi, kaca mewakili masa yang berbeda-beda. Trend dan aliran seni pada zaman tertentu akan mempengaruhi ciri dan bentuk arsitekturnya. Untuk itu penting bagi seorang fotografer arsitektur melakukan kajian sejarah, fungsi dan data data dari objek arsitektur yangg akan difoto. Mungkin ini terasa rumit, tetapi pengetahuan tentang latar belakang sebuah objek arsitektur dibuat akan mempertajam visi kita tentang bagaimana seharusnya objek tersebut ditampilkan.
Karakteristik utama dari fotografi arsitektur pada awal berkembangnya, cuma berusaha menghadirkan perspektif. Hal ini berarti mengeksplorasi dan menghasilkan ruang dalam karya foto. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengaruh modernisme, maka fungsi baru fotografi arsitektur menghadirkan sinergi antara seni, perdagangan dan industri. Karakter dari fungsi baru ini terutama pada jaman Bauhaus, yang menekankan komposisi diagonal pada karya foto. Komposisi seperti ini memberikan kesan dinamis pada karya foto arsitektur sekalipun dengan sudut pandang biasa. Pengaruh lainnya berasal dari teknik pencetakan, teknik pencitraan digital memberi banyak kemungkinan penyajian foto.
Menurut Barry Cowherd, perspektif sebuah foto tergantung kepada posisi kamera. Titik api (focal length) lensa memberikan pengaruh perspektif pada kesan jarak dan ruang.  Serta menekankan kesan ketinggian ketika struktur garis-garis vertikal dapat disajikan dengan kesan memusat pada satu titik hilang atau kesan memusat ini dapat di koreksi dengan perspectif correction lens sehingga kesan ruang yang terjadi menjadi lebih alami  (1994) . Jenis lensa ini terbilang mahal dan untuk pehobi fotografi bisa menyiasati masalah perspektif ini dengan editing di photoshop. Prosedurnya mudah asal kita sedikit mengeri tentang dasar gambar perspektif.
Percayalah kesan ruang ini benar-benar akan mempengaruhi persepsi audiens pelihat foto. Bagaimana kesan ruang rumah ibadah yang harus keliatan megah, besar dan luas harus keliatan berbeda dengan ruang keluarga yang lebih hangat, intim dan nyaman. Kesan ini sungguh bisa dimanipulasi atau didramatisir dengan penempatan posisi kamera dan pemakaian lensa yang berbeda.

Lighting pada fotografi arsitektur.

Cahaya adalah alat kreatif yang paling penting dalam fotografi. Menurut Leonard Missone The subject is nothing, the light is everything (2000). Suasana diciptakan oleh pencahayaan. Pencahayaan yangg khusus menghadirkan sesuatu yang tidak biasa dan menghadirkan karya yang lebih berkesan.
Pencahayaan pada objek arsitektur berasal dari dua sumber cahaya yaitu: cahaya alam dan buatan. Dalam penggunaannya fotografer bisa memilih salah satu sumber cahaya atau mengabungkan kedua macam sumber cahaya tersebut. Faktor terpenting yang perlu diperhatikan adalah pengukuran cahaya atau eksposure. Pengukuran yang paling cepat dengan menggunakan Lightmeter yaitu alat terpenting dalam kamera yang berfungsi mengukur kekuatan cahaya yang masuk ke dalam kamera supaya kita tahu berapa kecepatan dan diafragma yg tepat untuk memotret agar hasilnya seperti yang kita inginkan. Gunakan komposisi standar misalnya komposisi yang membagi gambar jadi 3 bagian (misal langit 2/3 tanah 1/3 bagian) , ato komposisi diagonal. tentukan poin of interest ato bagian mana yang akan di tonjolkan, berikan irama dengan memasukan unsur2 sekitarnya asal tidak mengganggu. Kesalahan pengukuran eksposure dapat menyebabkan kehilangan detail satu bagian pada struktur bangunan. Arah dan sudut pencahayaan akan mempengaruhi jatuhnya bayangan pada bangunan yang pada gilirannya akan mempengaruhi persepsi pelihat foto terhadap bentuk suatu bangunan.
Jika menggunakan cahaya alam karena berhubungan dengan suhu warna ( color temperature) maka faktor waktu pemotretan menjadi sangat penting. Waktu pemotretan akan menentukan suhu warna, kualitas cahaya, cuaca, intensitas cahaya. Apabila menggunakan cahaya buatan perhatikan lampu yang kita gunakan. Penggunaan cahaya buatan (artificial light ) lebih relevan digunakan pada pemotretan interior.

Interior dan eksterior.
Sebuah foto tunggal kurang mampu menghadirkan karakter keseluruhan dari sebuah ruangan. Satu seri gambar yang bercerita lebih mampu menunjukkan karakter dan informasi yang lebih lengkap tentang karakter sebuah bangunan.

Lighting untuk interior yang luas.
Menyalakan lampu kilat beberapa kali ke satu area pencahayaan atau menyalakan lampu kilat beberapa kali ke setiap bagian sehingga seluruh ruangan tercahayai. Jika teknik ini dipakai, perhatikan jarak dari lampu kilat ke objek. Guide Number atau GN pada  lampu kilat dan perhitungan diafragma jika memakai lampu kilat lebih dari satu. Pilih kecepatan B atau T dengan waktu yang sama dengan lamanya proses pencahayaan. Teknik ini bisa dipakai apabila ruangan gelap total. Sebaiknya pergunakan diafragma kecil (f22) untuk menghindari kebocoran cahaya alam yg menerobos (walaupun lemah) masuk ke ruangan yang bisa menyebabkan over eksposure. Rumus untuk pemakaian lebih dari satu lampu kilat yang diarahkan terhadap satu bidang yang sama.

A. Dua lampu; atau dua kali pencahayaan dari satu lampu yang sama.

GN
F=1,4 --------
Jarak

Hasil pemakaian dua lampu kilat memberikan selisih intensitas cahaya satu stop lebih besar daripada intensitas cahaya satu lampu kilat. Kedua lampu kilat mempunyai GN yang sama.

B. Empat lampu kilat; atau empat kali pencahayaan dari satu lampu yang sama.

GN
F=1,4 --------
Jarak

Hasil pemakaian empat lampu kilat memberikan selisih intensitas cahaya dua stop lebih besar daripada intensitas cahaya satu lampu kilat. Kedua lampu kilat mempunyai GN yang sama.
Kekuatan masing masing lampu harus sama dan masing masing lampu ditempatkan pada jarak yang sama dari objek.
Teknik lainnya adalah menempatkan beberapa lampu kilat yang mempunyai slave unit pada titik titik tertentu dalam ruangan. Satu lampu kilat difungsikan sebagai pemancing yang akan menyala pada saat tombol pelepas rana ditekan. Lampu ini dipasang langsung pada kamera.
Menggabungkan cahaya buatan dengan available light yang berasal dari lighting system suatu ruangan. Jika teknik ini yang dipakai pertimbangan faktor lampu tungsten dan fluorescent menghasilkan warna kekuning-kuningan dan hijau kebiru-biruan.

Arsitektur Tradisional Indonesia.
Perumahan, tempat pertemuan, tempat peribadatan, lumbung padi, candi-candi merupakan bagian dari arsitektur tradisional. Setiap daerah mempunyai kekhasan bentuk arsitektur tradisional. Arsitektur tradisional dibangun dengan teknologi sederhana untuk menonjolkan bentuk yang khas struktur dan tekstur material seperti kayu, batu, ijuk. Atmosfer pedesaaan dan tata cara masyarakat tradisional. Jika anda ingin memotret arsitektur tradisional di suatu lokasi jangan lupa anda juga harus menjalani proses sosialisasi diri dengan masyarakatnya dan mampu memahami semua aspek kehidupan di tempat itu.
       Salah satu teknik presentasi dalam arsitektur adalah media fotografi yang secara teknis berbeda dengan teknik presentasi yang lain. Dalam fotografi harus mampu merepresentasikan objek (arsitektur) dengan alat bantu kamera untuk menjadi sebuah gambar yang memiliki nilai estetika tertentu dan memenuhi kaidah fotografi. Dibandingkan dengan teknik presentasi yang lain, fotografi memiliki banyak kelebihan. Di antaranya yang paling menonjol adalah kemungkinan melakukan eksperimentasi, sehingga dapat menghasilkan gambar yang dramatis dan unik. Di samping juga sisi kelemahannya, seperti biaya yang relatif lebih besar dibanding teknik yang lain.
     
      Modal pemahaman estetika penting kedudukannya karena dapat menjadi basis dalam mengembangkan kemampuan mengomposisi. Bekal estetika terdiri dari : estetika bentuk, teknik komunikasi arsitektur, dan studio perancangan arsitektur. Sementara itu wawasan arsitektur (objek) dapat dikembangkan dari dari sejarah arsitektur, pelestarian bangunan, arsitektur kota, kota dan permukiman.
      Selain penguasaan terhadap kamera dan berbagai perlengkapannya, fotografi arsitektur juga sangat ditentukan dalam mengolah komposisi, yang pada hakekatnya adalah pengetahuan tentang estetika. Hal itu ditunjang lagi dengan seberapa banyak pengetahuan tentang arsitektur telah dimiliki, hal ini akan memperkaya kreatifitas dalam memilih objek foto dan menentukan sudut pemotretan.
      Tingkat kemampuan berkreasi untuk menghasilkan fotografi arsitektur yang baik sifatnya sangat individual, seperti kemampuan membuat desain arsitektur perancangan. Sementara itu fotografi juga bersifat ketrampilan, artinya derajat mahir tidaknya tergantung dari trampil tidaknya mempergunakan kamera.