Latest Updates

Teknologi Live Streaming dari Live-U BackPack



LiveU merupakan alat live streaming yang cukup populer di Amerika . Biasanya dipakai untuk Sport Live maupun News. However, karena internet di Amerika sangat cepat, Live Video Transmission banyak dilakukan dengan menggunakan teknologi Wi-Fi. Bahkan, beberapa produksi melakukan live dengan Skype ataupun Facetime, dengan menggunakan IPad dan Mic Wireless, bisa langsung Live streaming online. Teknologi LiveU masih mahal. Kalau lebih murah, menggunakan teknologi HiCam yang mempunyai RCA adaptor dan compatible dengan berbagai jenis kamera HD video. Waktu liputan Red Carpet Oscar, banyak wartawan yang melakukan Live Streaming dengan memasang video converter, dan langsung dikirim lewat jalur internet. Kuality cukup bagus, walau supaya tidak delay memakai jalur MPEG sysytem.

Soal harga retail, coba deh lihat ke www.bhphotovideo.com
Ini adalah Supermarket Film dan Televisi terbesar di Amerika, dan berlokasi di New York. Bisa pesan online juga.

Untuk di Indonesia, LiveU pada basicnya menggunakan sinyal 3G untuk uploading gambar ke satelit dan menggunakan kartu pascabayar Satelindo/Telkomsel..

Sehari-hari teman-teman menggunakan live-u untuk kepentingan live di tempat-tempat yang sulit dimasuki mobil SNG. Penggunaan/pengoperasiannya juga cukup mudah, serta handlingnya yang tak merepotkan (karena mesin dipacking sperti tas, yg mudah dibawa-meskipun lumayan berat. hehehehe...). Seperti pengalaman saya, saat liputan ada beberapa dari stasiun tv mancanegara memakai ini, saat stasiun tv lain membawa SNG dan perlengkapan lainnya yg seabrek-abrek.

Tapi, ada beberapa kelemahan yg kadang2 mengganggu, menurut pengalaman, karena live-u yg basicny 3G, masih teramat sulit mencari spot2 3G di wilyah Indonesia, berbeda mungkin di luar negeri, yang hampir sluruh wilayahnya terjangkau sinyal 3G.
Sinyal 3G yang lemah, akan berpengaruh pada delay gambar yang diterima di kantor. Gambar yg diterima akan patah2, scratch, dsb. Terkadang di wilayah jakarta sendiri, 3G masih cukup sulit.

Entertain or Die, Shoot the Details

Entertain or Die, Shoot the Details

"Entertain or Die" atau "Menghibur atau Mati". Loh, kok? Ungkapan ini ditulis oleh Steve Stockman, penulis dan sutradara TV, Iklan dan feature film dalam bukunya, "How to shoot video that doesnt't suck". Untuk menghasilkan karya video yang baik maka videomaker harus selalu berpikir "Entertain or Die". Setiap shot, angle, content, akting, musik, wardrobe, props dll, harus "Entertain" atau "menghibur". Bila tidak, video anda akan percuma dan mati. Tidak ada yang peduli dan menjadi sia-sia. Ini berlaku untuk semua format program tv maupun karya video. Bahkan untuk video keluarga, unsur "Entertain" menjadi unsur utama. Bila tidak, ya harap maklum kalau penonton bosan dan tidak peduli. Akhirnya video ini akan mati tidak ada penontonnya. Ini bisa dilihat dari youtube, kalau ada posting video dengan penonton dibawah 25 viewers, itu artinya video anda "Die".

Filosofi "Entertain or Die" pada akhirnya menjadi penting bagi kita2x, para broadcaster, video maker atau filmmaker yang setiap hari berjibaku dengan deadline, jadwal produksi, syuting hingga editing. Terkadang karena rutinitas kerja kreatif yang menghabiskan tenaga dan waktu ini membuat kita untuk mengingat apakah arti dari sebuah shot.... Artinya, no matter what, shot yang kita buat harus "Entertain".

saat syuting, seringkali fokus pikiran, mata dan hati kita hanya pada story board, naskah, adegan maupun acting dari sang aktor. Hasilnya, saat kita melakukan post editing, kita jadi mengeluh "Wah kurang stock shots nih". Tanpa sadar, sebenarnya yang kita butuhkan bukan hanya "footages" atau "stock shots" tapi "detail shots". Inilah yang perlu kita perhatikan. Lalu apa saja detil-detil gambar yang harus kita "shoot"?

1. Magic Moment
Perhatikan momen-momen menarik pada saat anda sedang merekam gambar. Lihat tingkah laku orang sekitar. Misalnya, saat anda syuting ulang tahun anak-anak, perhatikan juga para kakek-nenek yang hadir disitu, mungkin mereka akan menari dan menyanyi dengan riang gembira dan bisa juga lucu. Magic moment tidak bisa diulang, jadi semuanya tergantung dari kejelian mata anda sendiri.

2. Papan Nama
Buatlah detil-detil gambar pada papan nama atau judul tulisan atau merk minuman dsb. Ini akan membantu post editing anda untuk menjelaskan situasi yang mendukung naskah.

3. Ekspresi wajah.
Perhatikan ekspresi wajah senang, sedih, kaget dan sebagainya. Jangan hanya terpaku pada karakter main objek saja, tapi rekam juga gambar2x CU dari wajah sekitar, bisa juga figuran, bisa juga wajah tamu atau penonton di studio. Ekspresi ini akan mendukung emosi dari karya visual anda

So, jangan lupa, detail shots ya...
"Let's Entertain or (you will) Die"...



Salam,